- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1606
Setelah Dokter Heidy pergi, Cecil bertanya kepada Tracy, apakah ingin mengganti dua perawat itu.
Tracy bilang tak perlu dan meminta mereka terus berjaga malam ini.
Sekaligus memerintahkan mereka, begitu Paula terbangun, jangan katakan apapun, beri tahu saja kabar
baik ini padanya.
Cecil mengira maksud Tracy adalah ia tidak menyalahkan Paula karena tertidur malam ini. Jadi, ia tak
banyak berpikir.
Ketika Naomi menemani Tracy kembali ke kamar, ia tak bisa menahan diri untuk bertanya, “Nona Tracy,
apa Anda sudah menebak bahwa malam ini Tabib Dewa akan datang?”
“Tak hanya malam ini. Besok malam, lusa malam dan malam–malam selanjutnya, seharusnya ia akan
terus datang hingga Tini sembuh.”
Tracy sekarang sudah sangat yakin. Tabib Dewa pasti kemari. Demam Tini turun, Ryan membaik,
semuanya berkat dia.
“Menurut Anda, Ryan juga diobati olehnya?” Naomi tak terlalu yakin.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Seharusnya iya.” Tracy sangat yakin, “Dokter Heidy telah merawatnya begitu lama, tapi selalu tak ada
kemajuan. Sekarang Ryan tiba–tiba membaik, pasti berkat Tabib Dewa.”
“Tapi, mengapa ia menyelamatkan Ryan?” Naomi agak penasaran, “Aku dengar ia memiliki watak. yang
keras dan bukan orang yang suka memberi.”
“Atau mungkin suasana hatinya sedang baik? Atau karena melihat Ryan adalah keluarganya? Siapa
tahu ia juga sedang mengobati Daniel?” Suasana hati Tracy sangat bagus, “Pokoknya ia bertindak
adalah hal baik.”
“Iya, iya.” Naomi lekas menganggukkan kepala, “Semoga suasana hatinya malam ini sedang baik.
Kedepannya tetap baik, sekalian menyembuhkan Ryan.”
“Jika kamu tidak tenang, minta Wini dan Biti menaruh beberapa permen di sebelah ranjang Ryan. Tracy
mengingatkannya.
“Ini…” Naomi tertegun sejenak, lalu paham dengan cepat. “Aku mengerti, terima kasih Nona Tracy!”
Setelah bicara, Naomi pun meninggalkan kamar dengan senang…..
Ujung bibir Tracy terangkat ketika melihat Naomi yang begitu senang.
Sekarang akhirnya awan putih telah terlihat, segalanya telah berjalan ke arah yang baik.
Carlos dan Carles juga sudah ada petunjuk, Tini dan Ryan juga telah membaik.
Selain itu, ia akhirnya melihat sendiri ilmu medis Tabib Dewa. Dengan begini, ia semakin
percaya Daniel akan segera membaik…
Ketika memikirkan hal ini. Tracy menghela napas.
Hari sudah gelap, Tracy benar–benar kelelahan. Ia mandi air hangat, lalu tertidur di ranjang….
Di saat ini hari sudah terang. Tracy yang baru tertidur tak lama, tiba–tiba terbangun oleh dering telepon.
la menerima telepon dengan setengah sadar, lalu terdengar suara yang familiar, “Istriku!”
Tracy tertegun, ia berseru secara spontan, “Suamiku?”
“Duh, anak baik!” Suara itu tertawa tak tahu malu, “Begitu cepat terbiasa dengan hubungan kita? Bagus
sekali!”
“Billy!!!” Tracy terbangun dari tidurnya dan memakinya, “Kamu sakit jiwa?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aku memang sakit jiwa karena mabuk cinta.” Billy menggodanya, “Aku rindu sekali denganmu!”
“Orang gila!” dalam seketika Tracy merasa jijik, lalu hendak menutup telepon.
“Jangan menolakku begitu dong. Coba kamu pikirkan, kemarin kita begitu intim. Kamu tega.
memperlakukanku seperti itu?” Billy masih tersenyum ceria.
“Enyahlah!” Tracy hendak menutup telepon.
“Masih menginginkan petunjuk putramu tidak?”
Billy bertanya lagi.
Ucapan ini sangat efektif, Tracy tak berani menutup telepon. “Kamu telah menemukan petunjuk? Cepat
beri tahu aku.” tanyanya dengan buru–buru.
“Hihi, lihat kamu ini. Jika ada keuntungan bagimu, kamu langsung berubah.” Billy menggodanya, “Istriku
benar–benar berpikir secara rasional.”
“Jangan banyak omong kosong lagi, cepat katakan.” Tracy buru–buru membujuknya.
“Ketemu dulu baru bicara.” Billy menjual mahal, “Malam ini pukul 10 malam, kita bertemu di Hotel
Phoenix!”
“Kamu….” Tracy masih ingin mengatakan sesuatu, Billy langsung menutup teleponnya.