- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1608
“Masih belum.”
Tracy tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada Direktur Toni. Berdasarkan situasi Lorenzo sekarang,
kakaknya sama sekali tak bisa fokus membantu dirinya.
Dirinya juga tak tega mengganggunya di momen kritis ini.
“Ugh…” Direktur Toni menghela napas, “Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, makanya terus
mendesakmu menghubungi Tuan Lorenzo. Sekarang jika dipikirkan, ia mungkin juga sedang sibuk.”
“Iya.” Tracy sangat tak berdaya, “Tapi, aku akan mencari cara…”
“Ugh…” Direktur Toni sangat lesu, “Trik pihak lain benar–benar hebat. Setiap langkahnya benar–benar
sempurna tanpa cela. Kamu dan aku bukan tandingannya. Kecuali jika Presdir Daniel yang asli
kembali… jika tidak, kita pasti akan kalah.”
“Pasti ada cara.” Tracy menenangkannya.
“Kamu sudah berjuang keras. Tak seharusnya aku memberimu tekanan atas masalah perusahaan.
Lebih baik kamu temukan anakmu dulu.” Direktur Toni berpesan dengan tulus, “Selama anak aman,
masalah lain dapat teratasi.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Iya…”
Tracy agak sedih, tidak tahu harus berkata apa.
“Oke, sudah dulu, jaga dirimu.” Direktur Toni berpesan, lalu menutup telepon.
Tracy merasa sangat tertekan, ia mendongak memandang foto pernikahan yang tergantung di dinding.
Di dalam foto itu, Daniel sedang menatapnya dengan lembut. Tracy tak bisa menahan diri untuk
menangis dan berkata dengan suara serak, “Suamiku, kamu di mana? Cepat kembali, aku sudah tak
bisa bertahan lagi…”
Di sisi lain, di dalam hutan, Daniel seolah mendengar panggilan Tracy. Ia membelalakkan mata dan
berseru, “Tracy!”
“Sudah sadar?” Terdengar sebuah suara dingin dan sedikit nada penghinaan, “Jika kamu masih tak
sadar juga, istri dan anakmu akan ditindas mati–matian.”
“Apa kamu bilang?”
Daniel menoleh perlahan–lahan dan melihat seorang wanita bertopeng hijau tua di sampingnya.
Dewi sedang memasak sup, ular Rongrong sedang tidur di pundaknya. Ketika mendengar suara Daniel,
ia mendongak melirik Daniel sekilas, lalu lanjut tidur lagi.
“Anakmu diculik, istrimu ditindas oleh orang–orang keluarga Wallance. Kamu ini sebagai pria benar–
benar tak berguna.”
Dewi bicara dengan kesal, “Yang paling menyebalkan, anakku juga ikut terlibat. Para brengsek itu juga
menculik tiga anakku, membuat Tiniku terluka!”
Ketika memikirkan hal itu, Dewi menggertakkan gigi karena emosi, “Jika aku tahu siapa pemimpinnya.
Aku pasti akan membuat mereka hidup segan mati tak mau!!!”
“Kamu bilang…” Daniel sangat berantusias hingga ingin membalikkan badan. Tetapi badannya sangat
kaku, hanya bisa menggerakkan leher, “Anakku diculik? Siapa yang melakukannya?” tanyanya.
“Omong kosong, mana mungkin aku tahu?” Dewi memelototinya dengan dingin, “Jika aku tahu, sudah
kupotong lehernya sejak awal.”
“Sebenarnya apa yang terjadi?” Daniel buru–buru bertanya, “Apa lagi yang kamu dengar?”
“Keluarga Wallance kalian dan keluarga Amberson itu menindas Tracy.” Dewi bicara dengan kesal,
“Mereka membuat yang satu jadi koma dan yang satu jadi cacat. Tiniku juga jadi korban, anakku diusir
pulang ke rumah, tak diizinkan dirawat di rumah sakit.
Tini demam, jadi Tracy pergi mencari bantuan pada si tua Jaya, entah siapa namanya. Dengan susah
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmpayah menemukan rumah sakit…
Sudah kubilang sejak awal, keluarga Wallance bukan keluarga baik, ternyata memang benar. Di saat
keberadaanmu tak jelas, entah hidup atau mati, mereka malah menindas ibu dan anak. Benar–benar
biadab!”
“Tunggu…”
Daniel masih sedang menganalisa ucapan Dewi. Ucapan dan logika wanita ini sungguh kacau, bahkan
satu nama saja tak bisa ia ingat. la seperti mengatakan sesuatu yang tak berarti.
Tetapi Daniel mengingat dengan cermat dan dengan cepat memahami masalah dari awal hingga akhir.
“Maksudmu, keluarga Amberson dari Korea. Mereka ingin merebut aset Grup Wallance di saat aku
sedang dalam masalah. Lalu, ia bekerja sama dengan si biadab Billy itu dan mengendalikan para
direksi, lalu mengusir Tracy dari Grup Wallance.
Kemudian, menculik anak–anak dan mengancam Tracy…
Sedangkan orang yang koma itu, apakah Ryan? Demi menyelamatkanku, ia tertembak. Seharusnya ia
selamat, hanya saja masih belum sadar.
Sedangkan yang cacat, seharusnya Thomas atau Hartono. Mereka terluka karena menyelamatkan
orang–orang saat kebakaran terjadi…‘