- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1623
“Semoga Carlos baik-baik saja.” Lily mengernyitkan kening, “Aku juga terus mencari petunjuk, tapi
pengawasan mereka sangat ketat. Aku belum menemukan apa pun.”
“Aku paham.” Tracy menganggukkan kepala, “Kamu berniat baik, itu sudah cukup.”
Di saat ini, mobil masuk ke dalam vila sisi utara. Dokter Heidy membawa perawat untuk mengantarkan
Carles ke ruang medis. Lily mulai mengobati Carles dengan dibantu para perawat.
Paula sangat senang ketika mendengar Carles berhasil diselamatkan. Ia lekas datang memeriksa
keadaan.
Naomi melihatnya penuh energi, mau tak mau bertanya dengan kebingungan, “Semalam kamu tak
menjaga Tini?”
“Aku meminta yang lain menjaganya. Aku merasa seperti ada sesuatu di luar, jadi aku berjaga di taman.”
Jawab Paula.
“Lalu, apa terjadi sesuatu?” Naomi lekas bertanya.
“Tidak, hanya Roxy terus berkicau.” ucap Paula.
Naomi menatap Tracy, Tracy beralasan, “Paula, kamu tetap di sini. Aku pergi lihat Tini, Naomi ikut aku.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Baik.”
Kedua orang keluar dari ruang pemeriksaan, lalu pergi menuju ruang medis lainnya, melihat Tini.
Baru saja tiba di pintu masuk, ia mendengar suara serak Tini, “Mami, Mami, aku ingin Mami…”
Tracy bersemangat di dalam hati, ia lekas membuka pintu, ternyata Tini sudah sadar.
Di saat ini, Dokter Heidy sedang memeriksanya.
“Tini!” Tracy maju dengan gembira dan memeluk Tini.
“Bibi…” Tini masih lemah untuk saat ini, tetapi ia sudah lebih baik dari sebelumnya, “Bibi, kepalaku sakit
sekali.”
“Kamu akan segera sembuh, Tini.” Tracy mengecup keningnya dan menghiburnya, “Sekarang kamu
sudah bangun, beberapa hari lagi sudah bisa bermain dengan Wini dan Biti, juga ada Kak Carla.”
“Benarkah?” Wajah Tini langsung tersenyum cerah ketika membayangkan dapat bermain bersama
Carla, Wini dan Biti, “Bagus sekali!”
“Tini, Tini….”
Di saat ini, Carla, Wini dan Biti yang mendengar kabarnya berlari masuk, “Wah, Tini sungguh sudah
bangun!” “Bagus sekali, bagus sekali!”
Ketiga anak lekas mengelilingi Tini dan berbicara tak berhenti.
“Tini, akhirnya kamu bangun, aku menyimpan banyak permen untukmu.”
“Tini, semalam aku pergi memetik anggur, nanti aku buat jus anggur untukmu.”
“Tini, Kakak buat dompet kecil untukmu!”
“Terima kasih Kak Carla, Terima kasih Wini, Biti…” –
Tini merasa senang, seketika hidungnya berair dan matanya memerah, “Kalian sungguh baik, tunggu
aku sembuh, kita main bersama.”
“Iya, iya…”
Anak-anak mengelilingi Tini dengan gembira.
Tracy berjalan ke sisi lain dan memeriksa sekeliling dengan diam.
Di dalam kamar tak ada jejak yang aneh, tapi ia merasa semalam Tabib Dewa pasti datang. Jika tidak,
Tini tak mungkin secepat ini bangun.
Dokter Heidy mendekat dan berkata, “Nona Tracy, semalam kedua perawat itu tertidur lagi, aku rasa
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmereka sangat tak bertanggung jawab. Orang seperti mereka tak bisa dipekerjakan. Kamu harus
mempertimbangkannya.”
“Aku tahu, terima kasih.”
Tracy sama sekali tidak marah, melainkan ujung bibirnya naik melengkung. Kali ini ia semakin pasti,
Tabib Dewa datang semalam.
“Nona Tracy, aku ingin melihat Ryan.” Naomi tak bisa menunggu lagi.
“Aku ikut.”
Tracy berpesan kepada perawat untuk menjaga anak-anak, kemudian mengikuti Naomi ke tempat Ryan.
Dokter Heidy juga ikut dan menjelaskan situasi kepada mereka, “Aku sudah memeriksanya pagi ini.
Tanda- tandanya hari ini jauh lebih baik daripada kemarin. Berdasarkan kondisi perkembangannya, ia
akan segera sadarkan diri.”
“Benarkah? Bagus sekali.” Naomi sangat antusias.
“Nona Tracy, karena Anda sudah punya dokter hebat di sini, maka aku tidak perlu tinggal di sini lagi,
‘kan?” Tiba-tiba Dokter Heidy mengatakan kalimat ini.