- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1625
“Tidak tahu apakah terjadi sesuatu dengan Nona Frisca.” Naomi agak penasaran, “Bukankah ia dan
Billy…. Jangan-jangan setelahnya terjadi sesuatu?”
Tracy terdiam selama beberapa detik, lalu mendesah, “Ia adalah wanita pekerja keras, tapi malah dijual
begitu saja oleh ayah kandunganya. Seharusnya ia sangat kecewa.”
“Duh…” Naomi juga tak bisa menahan diri untuk mendesah.
“Sudahlah, kamu temani Ryan dan ingat resep obatnya.” Tracy berpesan dengan suara rendah, “Aku
pergi lihat Carles.”
“Iya.”
Tracy kembali ke kamar mandi dan mengganti pakaian, lalu ke lantai satu melihat Carles.
Di saat ini, Carles sedang di infus, Lily sedang mengobati luka luarnya.
Carla sedang memeluk alpaka putihnya dan berdiri di sudut memandang Carles. Air mata sebening
kristal berputar-putar di area matanya.
la menggunakan tangannya menutupi mulutnya, tak berani menangis bersuara, ia takut akan
mengganggu Carles.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Carla!” Tracy memeluk Carla dengan erat dan menenangkannya dengan lembut, “Jangan takut, Carles
akan baik-baik saja.”
“Mami….” Carla menatap Tracy dan lekas masuk ke dalam pelukannya. Air matanya tak berhenti
menetes, “Mana Kak Carlos? Kak Carlos akan pulang, ‘kan?” tanyanya.
“Tentu saja, Paman Jeff akan segera menjemput Carlos pulang.” Tracy menyeka air matanya, “Kita
sekeluarga akan berkumpul kembali.”
“Iya.” Carla menganggukkan kepala sambil meneteskan air mata, tetapi ia tak berani menangis
mengeluarkan
suara..
Tracy memeluknya erat, lalu meminta Cecil membawa Carla keluar. Kemudian ia berjalan ke samping
ranjang dan bertanya pada Lily, “Bagaimana keadaannya?”
“Luka luar tidak serius, tapi tifus dan flunya parah, sehingga menyebabkan paru-paru basah.” Lily
berkata sambil mengernyitkan kening, “Untungnya ia suka berlatih bela diri, jadi tubuhnya sangat bugar.
Jika tidak, akan menjadi lebih serius….”
Setelah berhenti sesaat, Lily mengalihkan topik, “Perlengkapan medis di rumah ini sudah cukup, nanti
aku bawa obatnya kemari.”
Ketika mendengar ucapan ini, Tracy semakin tak tenang. Carles karena hobi bela diri, makanya sejak
kecil ia memiliki fisik tersehat di antara tiga anak, tetapi beda dengan Carlos….
”
Sudah diculik beberapa hari, seharusnya mereka diperlakukan sama. Sekarang Carles sudah sakit
parah, maka Carlos…
“Nona Tracy, Anda jangan cemas.” Lily mengetahui isi hati Tracy dan buru-buru menenangkan, “Barusan
aku menelepon Thomas, ia sudah membawa beberapa pengawalnya kembali. Tak lagi dikendalikan oleh
pria brengsek itu. Ia sekarang sudah menghubungi Jeff, membantu Jeff mencari Carlos.”
“Bagus sekali.” Begitu Paula mendengarnya, ia lekas berkata, “Kak Jeff terus berkeliaran selama
seminggu, tenaganya terbatas, sekarang ada Kak Thomas yang membantu, pasti bisa segera
menemukan Carlos.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Thomas membawa 18 orang pengawal terbaik di sisinya, pasti dapat membantu.” Lily berkata, “Tapi
tanpa adanya mereka, Billy semakin bersikap brutal.”
“Sekarang yang terpenting adalah menyelamatkan Carlos.” Tracy berkata, lalu bertanya dengan
bingung, “Tapi, bagaimana Thomas bisa bebas dan membawa 18 orang?”
“Soal ini, aku tidak tahu.” Lily juga merasa aneh, “Barusan aku juga terkejut saat menerima telepon. Ia
juga bilang padaku, mulai sekarang tak perlu mendengarkan si palsu itu!”
“Langsung berpaling begitu saja?” tanya Paula terkejut.
“Benar!”
Di saat ini, terdengar sebuah suara, ternyata Hartono berjalan masuk dengan tongkat.
“Hartono, kamu kenapa kemari?” Paula lekas maju memapahnya.
Hartono menepuk-nepuk tangannya dan berkata kepada Tracy, “Nona Tracy, kakiku sudah membaik,
aku ingin mencari Kak Thomas.”
“Bagaimana bisa? Lukamu belum membaik.” Paula berkata dengan buru-buru.
“Sudah mulai membaik. Meskipun tidak bisa bertarung, tapi masih bisa menyetir mobil, hanya kaki kiriku
yang terluka.” Hartono berkata dengan cemas, “Aku sudah berbaring begitu lama, aku harus melakukan
sesuatu.”