- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1662
“Aku akan segera berganti pakaian dan berangkat.”
Anne belum sempat bicara, Tracy sudah bangun, “Kalian pergi dulu, kami segera menyusul.”
“Baik.” Heru pergi dengan tergesa-gesa.
“Nona Tracy, Anda tidak tidur sebentar lagi?” Anne melihat Tracy dengan sedih, “Kondisi tubuh Anda saat ini......"”
“Aku baik-baik saja.” Tracy bangun dengan cepat dan berpakaian, lalu pergi ke toilet untuk cuci muka.
Anne segera mengikuti di belakang untuk melayaninya.
Keduanya turun ke lantai bawah dengan cepat, mengendarai mobil mengikuti rombongan Thomas.
Dalam perjalanan, Tracy menelepon Thomas, mengetahui bahwa Thomas sendiri yang menemukan petunjuk itu.
Thomas sudah memberi tahu Jasper tentang petunjuk itu, Jasper sedang memverifikasi. Pada saat yang sama,
Thomas meminta orang-orangnya untuk pergi ke sana lebih dulu.
Tracy merasa begitu juga baik. Kalau petunjuk di sana salah, Jasper juga bisa terus menyelidiki. Dengan dibagi
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmenjadi dua kelompok, setidaknya tidak akan ada yang terlewat.
Selain itu, dia juga memang harus segera kembali ke Kota Bunaken......
Anne merasa sedih melihat Tracy, memintanya untuk tidur di mobil sebentar.
Tapi Tracy tidak bisa tidur sama sekali. Sekarang sudah pukul 8.30 pagi. Kalau tebakannya benar, seharusnya
Billy dan Frisca sudah berangkat ke Kantor Catatan Sipil untuk mendaftarkan pernikahan.
Para direksi juga sudah datang ke Kota Bunaken satu per satu, bersiap untuk menghadiri rapat direksi sore nanti.
Tidak tahu bagaimana kondisi Direktur Toni dan Paman Sanjaya.........
Tracy hampir mengabaikan masalah penting ini karena terus mencari Carlos dari tadi malam sampai sekarang.
Dia segera menelepon Direktur Toni untuk menanyakan situasi saham.
Direktur Toni berkata dengan putus asa: “Sammuel sudah membeli 8% saham, dan si bajingan Billy sudah
mengalihkan semua 20% sahamnya pada Sammuel. Sekarang Sammuel memiliki 28% saham, menjadi
pemegang saham terbesar Grup Wallance....
Seharusnya kabar ini akan diumumkan di rapat direksi sore nanti. Tracy, takutnya kita akan kalah, haiz......”
“Tidak, kita tidak kalah.” Tracy tidak menyerah, “Masih ada waktu. Asalkan menemukan Carlos, maka aku bisa
membawa Ryan ke kantor polisi untuk menuntut Billy dan mengungkap identitas aslinya. Begitu identitasnya
terungkap, maka semua dokumen yang ditandatanganinya akan tidak berlaku.”
“Ya, semoga bisa segera menemukan Carlos......” Direktur Toni merangkul sedikit harapan, “Tak peduli
bagaimanapun, keselamatan anak adalah yang utama!”
“Aku tahu.” Tracy menutup telepon, perasaannya sangat tertekan. Anne segera memberitahunya tentang apa
yang dikatakan Naomi di telepon tadi......
Saat mendengarnya, Tracy merasa sedikit curiga: “Naomi bilang ada orang yang mengurus masalah
perusahaan? Siapa?”
“Aku juga tidak tahu, aku tidak tanya.” Kata Anne.
“Di pihak polisi, kalau tidak ada bukti kuat, meskipun membawa Ryan perdi, itu juga tidak ada gunanya, malah
bisa membuat mereka menjadi waspada. Siapa yang menyuruhnya pergi?”
“Aku tidak tahu...” Anne tidak tahu apapun.
Tracy sangat tidak tenang, segera menelepon Naomi. Tapi panggilan terus tidak terhubung.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Tapi Tracy tidak terlalu memikirkannya. Dia tahu bahwa Naomi tahu apa yang harus dilakukan. Tadi pagi Naomi
menelepon karena takut dia akan khawatir.
Pasti Daniel atau orang lain yang diam-diam menuntunnya.
Selain itu, tidak ada gunanya juga kalau dia mengkhawatirkan masalah perusahaan sekarang. Hanya dengan
menemukan Carlos, barulah semuanya akan berbalik......
Tracy menghela napas, melihat ke luar jendela. Hujan masih turun. Dia bergumam di dalam hatinya, semoga
Tuhan memberkatinya agar segera menemukan Carlos ......
Juga berharap Daniel bisa kembali. Pada saat ini, dia sangat membutuhkannya.
Di dalam hutan, Dewi dibangunkan oleh bunyi “duk”, ia membuka mata dengan linglung, menemukan bahwa
Daniel masih terus sedang berusaha duduk di sana......
Serigala tua yang lumpuh melihatnya dengan cemas, ingin membantunya. Daniel malah berkata, “Jangan
membantuku. Aku harus mengandalkan diri sendiri!”
Serigala tua mengerti ucapannya, berdiri di samping dan melihatnya, memamerkan gigi, terengah-engah,
mengibas ekor dengan cemas, mencoba melangkah maju beberapa kali, tapi mundur lagi.