- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1678
“Kak Jasper, aku tidak bermaksud seperti itu.” Paula buru-buru menjelaskan, “Aku hanya ingn melaporkannya
pada Nona Tracy.”
“Nona Tracy terluka, biarkan dia istirahat.” ujar Jasper mendominasi, “Tuan masih menungguku membawa anak-
anak kembali.”
“a.
Paula tidak berani membantah, dia segera mematikan telepon dan membawa Jasper menemui Tini, Wini dan Biti.
Di rumah sakit, Naomi mengucapkan kata ‘halo’ dua kali ke ponsel, saat dia ingin menelepon kembali, dia
teringat Jasper yang sudah tiba Vila Sisi Utara, Paula juga tidak berani membantah perintah Tuan.
Akhirnya, ia menelepon Daniel dan memberitahukan kabar ini padanya.
“Seharusnya Lorenzo ingin menggunakan anak-anak untuk memancing Dewi kembali...” ujar Daniel tenang,
“Mereka adalah anaknya, jika dia ingin menjemputnya, aku juga tidak berhak melarang.”
“Ya, tapi...”
Tadi Naomi mendengar pembicaraan Daniel dan Thomas, dia tahu Lorenzo melakukan ini karena ingin Dewi
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkembali, tetapi jika Dewi kembali begitu cepat, maka penyakit Daniel tidak akan bisa diobati.
Jika Tracy tahu, dia tidak akan bisa tenang...
“Kamu adalah anggota Keluarga Moore, jangan terlalu banyak berpikir.”
Daniel langsung mematikan panggilan setelah mengatakan ini.
Naomi memegang ponsel dengan perasaan yang rumit. Dia tahu maksud Daniel, kalimat ini untuk
mengingatkannya, agar dia tidak melanggar misinya dan selalu mengingat statusnya.
Jika tidak, mungkin dia akan dikatakan sebagai pengkhianat...
Naomi tentu saja tidak berani mengkhianati Lorenzo, tetapi dia juga tidak ingin Tracy bersedih, di saat yang
sama, dia juga berharap Ryan masih bisa mendapatkan pengobatan.
Namun, perkataan Daniel ini sangat jelas, jika terlalu ikut campur dalam hal ini, takutnya akan mendatangkan
bahaya pada dirinya sendiri...
Saat memikirkan hal ini, Naomi menghela napas panjang.
Tiba-tiba masuk panggilan dari Paula yang berkata dengan panik, “Kak Jasper sudah menjemput Tini, Wini dan
Biti, aku tanya kapan Carlos akan kembali, dia bilang akan langsung bernegosiasi dengan Nona Tracy setelah
Nona Tracy sadar, sekarang harus bagaimana?”
“Jika Tuan ingin membawa Tini, Wini dan Biti, kita juga tidak berdaya...” ujar Naomi, “Nona Tracy masih belum
sadar, tunggulah setelah dia sadar. Kamu jaga Carla dan Carles dengan baik.”
“Baiklah.” Paula menghela napas, “Bagaimana dengan kondisi Grup Wallance? Hartono tidak membalas pesanku
seharian ini, aku sangat mengkhawatirkannya.”
“Sammuel sudah dibawa pergi oleh polisi, sedangkan Billy melarikan diri. Ryan masih sedang mengurus urusan
perusahaan yang belum selesai, semuanya masih terkendali...”
“Baguslah kalau begitu.” Paula menghela napas lega, “Apa Tuan Daniel sudah kembali?”
“Sudah...”
“Bagus.”
Saat Paula masih berbicara dengan Naomi, tiba-tiba ada bayangan yang masuk dari jendela, Paula menoleh
dengan waspada, tetapi sebelum dia sempat berbicara, sudah ada pisau di lehernya.
Dia terkesiap, dan menoleh melihat sosok mungil yang lebih pendek darinya itu sambil berkata, “Tab...”
Dewi memberikan isyarat agar dia tidak sembarangan bicara.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Naomi, aku tutup dulu teleponnya, aku mau pergi melihat Carla dan Carles.”
“Oke.”
Setelah mematikan telepon, Paula mendongak dengan berhati-hati, lalu berkata dengan hormat, “Nyonya,
berbelas kasihanlah!”
Meski dia selalu berada di sisi Tracy, dia juga tahu bahwa Tuan sangat mencintai Nona Dewi ini.
Jadi, dia tidak boleh menyinggung calon Nyonya ini.
“Omong kosong apa yang kamu katakan?” Dewi mengernyitkan alisnya dengan tidak senang, “Siapa
Nyonyamu?”
“Anda adalah pasangan Tuan, kami harus menghormati Anda.” ujar Paula mencari muka, “Nyonya katakan saja,
apa yang Nyonya butuhkan, tidak perlu sampai menggunakan senjata seperti ini, hehe...”
“Mana anakku?” tanya Dewi sambil mengernyitkan alis, “Tadi aku sudah mencari ke mana-
mana, tapi tidak menemukan mereka sama sekali, mereka pergi ke mana?”
“Sekitar belasan menit yang lalu, mereka dibawa pergi oleh Kak Jasper.” jawab Paula hati-hati,
“Anda tahu siapa Kak Jasper, ‘kan? Dia adalah tangan kanan Tuan.”