- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Tiga Harta: Ayah Misterius ...
Bab 1704
“Mami...."
Carlos bergegas turun dari mobil dan berlari, dengan penuh semangat bergegas masuk ke pelukan Tracy.
“Hati-hati, Mamimu terluka.”
Teriak cemas Daniel, tapi dia tidak bisa menghentikan Carlos yang begitu bersemangat.
Luka Tracy terobek, tapi dia tidak terlalu peduli, memeluk Carlos dengan erat, dan menangis merasa bersalah,
“Carlos, Mami lihat, apa ada yang terluka?”
“Hanya sedikit luka gores.”
Sebenarnya luka ini sudah sangat serius bagi anak-anak, tapi Carlos merasa dirinya laki-laki, ia tidak boleh
membuat Maminya khawatir.
“Saat pulang nanti, biar Dokter Lily periksa.” Tracy memegang wajah kecil Carlos dan berkata dengan suara
tercekat, “Ini semua salah Mami, Mami tidak melindungimu dengan baik...."”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Bukan, ini bukan salah Mami...."”
Carlos dengan cepat menenangkan Tracy, mengulurkan tangan kecilnya untuk menyeka air matanya.
“Kak Carlos...” Pada saat ini, Carles mengeluarkan tas kecil yang ada di tangannya dan membukanya selapis
demi selapis, didalamnya ada bakpao babi yang masih mengepul, “Ini bakpao babi yang untuk kakak, cobalah!”
“Terima kasih, Carles!” Carlos mengambil bakpao babi sambil tersenyum bahagia, “Aku sudah lama tidak makan
bakpao babi, aku sangat merindukannya.”
“Ketika dikurung, kami memikirkan semua jenis makanan enak setiap hari. Kami sepakat begitu pulang ke
rumah, kami akan makan seratus bakpao....”
Carles menatap Carlos dengan air mata berlinang, “Kak Carlos, terima kasih sudah menyelamatkanku.
Sebenarnya kakak bisa kabur duluan, tapi kakak malah membiarkanku pergi dulu.”
“Bodoh.” Carlos mengetuk dahinya, dan berkata dengan tidak senang, “Aku kakak tertua, sudah seharusnya aku
melindungimu.”
“Tapi...."”
“Huhu....” Carla tidak bisa menahan diri lagi, dia menangis dan melemparkan dirinya ke pelukan Carlos, “Kak
Carlos, aku takut tidak akan bisa melihatmu lagi.”
“Bodoh, bukankah sekarang kamu sedang melihatku?” Carlos menepuk punggung Carla dan menenangkannya
dengan lembut, “Kakak masih ingin melindungimu, tidak akan terjadi apa-apa.”
“Aku juga, aku juga.” Carles buru-buru berkata, “Aku kakak laki-laki, kelak aku dan kak Carlos akan melindungi
Carla.”
1/2
“Anak baik~~" Tracy memandangi anak-anak dan hatinya sangat tersentuh.
Pada saat ini, Thomas datang mendorong kursi roda Daniel. Meskipun Daniel sudah kembali sehari yang lalu,
tapi sekarang ia baru bertemu dengan Carles dan Carla...
“Papi!!!”
Carles dan Carla segera masuk ke pelukan Daniel, kedua anak sangat gembira, terus memanggilnya sambil
menangis.
“Carles, Carla, anak baik....”
Daniel menggendong kedua anak, ia merasa sangat terharu, merasa bahagia bisa hidup kembali, sekeluarga
bersatu kembali, sungguh indahnya!
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Sudah, sudah, kalian semua sedang sakit, cepat naik mobil.”
Tracy membawa anak-anak naik mobil, dan melaju mengikuti mobil Daniel.
Saat keluarga berkumpul, selalu ada banyak hal untuk dibicarakan, anak-anak mengobrol tanpa henti, begitu
ramai, tapi Daniel dan Tracy tidak merasa berisik, hanya merasa hangat dan bahagia.
Setelah beberapa saat, ketiga anak kelelahan hingga tertidur.
Carlos dan Carles sama-sama terluka dan sakit, jadi mereka sangat mudah lelah.
Carla fisiknya memang lebih lemah, hari juga sudah malam, akhirnya ia mengantuk juga, mereka bertiga
bersandar di kursi dan tertidur lelap.
Tracy menyelimuti mereka, dengan lembut mencium wajah kecil mereka, kemudian bersandar ke lengan Daniel,
keduanya berpegangan tangan, jari-jemari terjalin erat....
“Istriku, sudah selarut ini, kenapa kamu membawa anak-anak datang ke sini?” Daniel menatapnya sambil
tersenyum, “Apa karena khawatir aku tidak bisa menangani kakakmu??”
“Aku takut kalian akan bertengkar...” Tracy memikirkannya sejenak, lalu merasa takut, “Jadi, aku membawa
anak-anak untuk memohon belas kasihan, tak disangka sebelum tiba malah berpapasan dengan mobilmu.”
“Jika kakakmu benar-benar ingin mempersulitku, kamu datang pun tidak ada gunanya.” Daniel tersenyum,
“Lagipula, kenapa kamu tidak percaya pada suamimu?”