- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1754
“Hehe...” Dewi menyeringai jahat, pisau belatimu begitu tajam, bahkan pistol pun bisa terbelah, entah terbuat
dari apa barangmu itti?”
“Cari mati!”
Pupil Lorenzo yang berwarna kuning emas disertai cahaya dingin berwarna merah darah, tinjunya dikepalkan
dengan kencang.
Untungnya Dewi dan Lorenzo membelakangi aula, sehingga para penjudi itu tidak melihatnya, tapi semua
pengikut yang ada di sisinya melihatnya. Semua orang membelalakkan matanya, wajahnya penuh
ketidakpercayaan.
Tuan Lorenzo Moore mereka yang hebat, yang berada di dunia bisnis, iblis yang dihormati setiap orang...
Ternyata jatuh di tangan seorang wanita, bahkan jatuh dengan begitu memalukan!!
Lorenzo meliriknya, para pengikutnya segera mengalihkan pandangannya, bahkan tidak berani bernapas dengan
kencang.
“Bukankah tadi kamu memintaku untuk memberimu satu alasan?”
Dewi mengangkat alisnya.
Ya, ini adalah alasannya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Dengan keahliannya, ia belum tentu terluka. Tapi begitu orang lain melihatnya, dia akan malu.
“Matilah kamu!!!”
Tatapan Lorenzo disertai dengan kemarahan yang luar biasa.
Jika sebuah tatapan bisa membuntuh orang, sejak awal Dewi sudah terbakar menjadi abu.
“Kalau aku mati, kamu juga harus mati bersamaku!!”
Dewi pun berhasil bebas dari bahaya.
Lorenzo menatapnya dengan tajam, lalu membawanya keluar dari Kasino Flames.
Pria yang membeli Dewi dengan harga mahal sedikit merasa tidak senang, tapi juga tidak berani mengatakan
apa-apa
Bagaimanapun, dia tidak mampu menyinggung pria misterius yang berpakaian putih itu.
Di luar sedang gerimis dan ada hawa dingin.
Dewi bersin, dia yang berpakaian tipis menggigil kedinginan.
Dia melihat sekilas jalanan yang ramai dan berkata “sampai jumpa”, lalu masuk ke dalam sebuah mobil sport,
merebut mobil itu, dan mengendarai mobilnya melesat dengan cepat.
Ketika Lorenzo bersiap mengejar, terdengar suara ledakan dari Kasino Flames, berbagai puing beterbangan, di
saat yang sama, terdengar suara alarm
Sangat memekakkan telingal
“Tuan, ada penyergapan, datang untuk menyergap kita!”
“Mundur!”
Lorenzo terdiam sejenak, saat berbalik, Dewi sudah menghilang.
Dia sangat marah, “Wanita sialan, aku pasti akan menangkapmu!”
“Cari di seluruh kota, temukan wanita itu!”
“Baik!”
Dewi membajak mobil sport itu, setelah berkendara sejauh puluhan kilometer, barulah dia turun dari mobil, dan
menghilang dalam sekejap di jalanan ....
Pengemudi mobil sport itu sudah ketakutan, tadi dia melewati Kasino Flames, mengurangi kecepatan perlahan-
lahan, tiba-tiba satu bayangan mungil langsung melompat ke mobil atap terbukanya, merebut kendalinya, dan
melesat dengan cepat....
Belum sempat dia merespons, wanita itu sudah menginjak rem mobilnya dan menghilang.
Dalam seluruh prosesnya, pemilik mobil itu tercengang, bahkan tampangnya seperti apa pun tidak terlihat
dengan jelas....
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Dia hanya merasa dirinya tidak fokus, kenapa dia ikut terbawa ke tempat ini bersama mobilnya?
Sunggubh ajaib ....
Dewi memilih satu setel pakaian di mal dan menggantinya di toilet. Melihat dirinya yang ada di cermin, dia
terkejut, seperti melihat hantu ....
“Astaga, apa ini aku?”
Dewi melepas rambut palsunya, juga bulu mata palsunya, lalu membasuh wajahnya dengan air dingin dan
mengganti pakaiannya.
Dia melihat lagi dirinya di dalam cermin, ya, jauh lebih nyaman.
Pakaian kasual unisex, rambut pendek dan topi runcing, tampak seperti seorang anak muda yang tampan ...
Dibandingkan dengan wanita cantik dan menawan sebelumnya, sekarang ia benar-benar terlihat seperti dua
orang berbeda!
Dewi keluar dari mal, bertemu sekumpulan pengawal yang tadi, gerakan mereka teratur, terlihat kalau mereka
adalah pengawal yang sudah mendapat pelatihan khusus, mereka sedang mencari di tengah kerumunan,
seperti sedang mencari orang
Dewi melirik foto yang mereka pegang, bukankah itu dirinya?
Ugh...
Ternyata, sedang mencarinya.