- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1772
Mendengar kata-kata ini, Dewi mengerutkan keningnya, kelihatannya mereka sungguh sedang mencarinya...
Bajingan itu sungguh pendendam.
Bukankah saat itu dirinya hanya memanfaatkannya untuk kabur? juga tidak benar-benar melukainya.
Apa pria itu perlu mempermasalahkannya seperti ini?
Bagaimana sekarang?
Jika dia pergi ke Kasino Flames begitu saja, ia akan bertemu dengan orang-orang ini sekali lagi, takutnya akan
dikenali ....
Setelah memikirkannya, Dewi naik taksi dulu ke jalan yang ramai, membeli sehelai rok berwarna hitam,
memakai wig yang panjang dan lurus, juga berdandan riasan smokey di toko, kemudian baru pergi ke “Kasino
Flames”.
Pakaian yang sebelumnya itu disimpan di dalam tas ranselnya agar mudah untuk berganti pakaian.
Gadis seksi seperti sekarang ini, sama sekali berbeda dengan penampilan seksi dan mempesona di malam itu,
juga berbeda dengan dirinya yang sebenarnya, mereka seharusnya sudah tidak bisa mengenalinya, ‘kan?
Setelah insiden serangan itu, bisnis “Kasino Flames” sama sekali tidak berkurang, sebaliknya menjadi lebih
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtbaik.
Baru memasuki malam hari, orang di sini sudah sangat banyak.
Pertunjukan pembukaan malam ini adalah sekelompok wanita cantik berambut pirang menari di atas tiang, para
pria di bawah panggung bersiul dengan penuh semangat, menari mengikuti musik...
Dewi berdempetan masuk dari kerumunan orang, setelah sampai di belakang panggung, dia menemukan ruang
ganti para model.
Sekelompok wanita cantik sedang ganti pakaian dan berdandan di sini, mereka bergosip dengan senang-
“Akhir-akhir ini sepertinya bagian lelang sudah dihapus, hanya tersisa acara pertunjukan.”
“Setelah beberapa hari lalu gadis Nusantara yang dibeli dari luar itu membuat keributan besar di sini, sekarang
bos sudah tidak berani mengambil gadis yang tidak jelas identitasnya untuk lelang.”
“Tentu saja, ia takut akan menemui orang yang jago dalam berkelahi lagi dan menyinggung tokoh besar.”
“Ya, ya, gadis itu, tidak hanya menyinggung bos kasino dan beberapa pelanggan, juga telah membuat marah
pria misterius itu, untungnya dia tidak mempermasalahkannya, kalau tidak, Kasino Flames akan ditutup.”
“Omong-omong, gadis itu sungguh galak, jantungku hampir melompat keluar ketika aku melihatnya dari
bawah...”
“Memang hebat, seni bela dirinya hebat, reaksinya lincah, nyalinya juga besar, benar-benar idolaku!!!”
“Hahaha, idolaku juga!”
Mendengar kisah dirinya dari mulut orang lain dan melihat sorotan mata para gadis itu yang memujanya, Dewi
sedikit bangga ...
Ketika dia hendak maju untuk mencari tahu situasinya, pada saat ini, dua pengawal yang tubuhnya tinggi
berjalan masuk bersama bos Kasino, mencari tahu sitGasinya dengan gadis-gadis itu.
Dewi segera bersembunyi ke belakang lemari, memasang telinga untuk mendengarkan dengan teliti ....
“Gadis itu, dia sudah tidak sadarkan diri ketika kita melihatnya, kita tidak pernah berbicara dengannya, juga
tidak tahu kondisinya?”
“Siapa yang membantunya mengganti pakaian untuknya hari itu??”
“Aku yang menggantinya, tapi saat ganti pakaian, dia memakai satu setel pakaian pasien, tidak ada apa pun di
tubuhnya.”
“Pakaian pasien....” Begitu mendengarnya, kedua pengawal itu segera bertanya pada bosnya, “Apa langsung
dibawa pulang dari rumah sakit?”
“Ya.” Bos itu berkata dengan tidak tenang, “Saat anak buahku membawanya datang, karena tidak ada identitas,
barulah aku tenang melelangnya, tidak disangka malah menyinggung Tuan L. ......"”
“Siapa yang membawanya pulang dari rumah sakit? Rumah sakit mana? Segera temukan orangnya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Baik.”
Bos itu pergi bersama kedua pengawal.
Dewi hendak mengikutinya, tapi ia mendengar dua orang gadis bersembunyi di sudut dan mengobrol dengan
suara rendah-
“Habislah gadis itu, menyinggung tokoh besar, kali ini benar-benar gawat.”
“Kenapa tadi kamu tidak mengatakan yang sebenarnya?”
“Apa?”
“Jelas-jelas kamu yang memungut barang gadis itu ...”
“Sembarangan, kapan aku ...."”
“Jangan pura-pura lagi, aku melihatnya, aku beri tahu, kamu tidak akan sanggup melawan orang-orang ini,
jangan karena ingin mendapat keuntungan kecil, kamu jadi kehilangan nyawamu, segera serahkan barangnya.”
“Aku...”
Gadis yang berambut merah itu ragu-ragu, saudarinya yang di samping menasihatinya lagi, “Aku tahu kamu
butuh uang, tapi kalau kamu tidak menjual barang itu, kamu juga tidak bisa mendapatkan uang, tapi begitu
kamu menjualnya, akan ketahuan oleh orang-orang itu, tiba saatnya kamu akan gawat.”