- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1853
Dewi menghindar tanpa sadar, tepat pada saat bersamaan, sesuatu mengenai kakinya, ia terhuyung-huyung
dan jatuh ke pelukan Lorenzo....
Sebuah peluru tepat mengenai punggungnya!!
‘Aaal!l”
Brandon berteriak dengan panik.
Sedangkan Lorenzo, tercengang dengan Dewi yang ada di dalam pelukannya, pikirannya kosong
“Sakit sekali....
Dewi tertembak peluru untuk pertama kalinya, ia yang merupakan seorang dokter, kini baru menyadari, betapa
sakitnya tertembak peluru.
w
Karena tembakan itu tidak mengenai organ vitalnya, ia tidak langsung tidak sadarkan diri, namun ia bisa
merasakan dengan sangat jelas, sakit yang menggerus tulangnya, yang menjalar
hingga ke seluruh bagian tubuhnya.
“Jangan takut, aku disini.” Lorenzo memeluk Dewi dengan erat dan memberi perintah dengan marah, “Panggil
ambulans!!!”
“Baik.”
Jasper segera memanggil ambulans.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Jeff menangani orang-orang itu dengan cepat.
Tidak lama kemudian, polisi datang dan mengamankan tempat kejadian.
Lorenzo menggendong Dewi masuk ke dalam mobil, Brandon hendak mengikutinya, namun pengawal Keluarga
Moore malah mendorongnya menjauh.
“Brandon ......
Lorenzo tidak punya pilihan lain selain membiarkannya masuk ke mobil.
Ugh. seluruh wajah Brandon pucat melihat Dewi terluka, “Jangan takut, kita akan segera ke rumah sakit, kamu
akan baik-baik saja.”
“Ambil ini....” Dewi mengambil kalung salib dari saku celananya dengan tangan yang berlumuran darah, dengan
gemetar ia memberikannya pada Brandon, “Pergilah ke Swedoland!”
“Tapi, kamu...”
“Pergi!!!”
la tidak berani melawan Dewi.
“Baik, aku mengerti.” Brandon mengambil kalung itu, ia menatap Lorenzo dengan cemas,
Tolong jaga dia baik-baik.” -
“Enyahlah!” Lorenzo menendangnya keluar dari mobil, “Jalan!”
“Baik.”
Brandon yang ditendang keluar dari mobil, merangkak di lantai dengan perasaan malu, ia bangun dengan sedih
menatap mobil yang pergi melaju kencang itu.
la khawatir dengan Dewi, hamun ia juga tidak punya pilihan lain selain mendengarkan
perintahnya, pergi ke Swedoland untuk menangani urusan panti asuhan terlebih dahulu....
Pada saat bersamaan.
Dewi tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah di sepanjang perjalanan.
Lorenzo membawa Dewi ke Rumah Sakit Bunaken untuk dirawat.
Dokter secepatnya mengeluarkan peluru dengan operasi, untungnya tidak mengenai organ vital,
tidak ada ancaman nyawa.
Namun, Lorenzo benar-benar marah, ia memerintahkan Jeff untuk mencari pelakunya dan mencabik-cabik
pelaku itu menjadi berkeping-keping.
Jasper mengingatkan Lorenzo dengan hati-hati, ini adalah Negara Nusantara, pengawasan hukumnya begitu
ketat, tidak bisa sembarangan.
Lorenzo berteriak dengan dingin, “Kamu tidak bisa membawa dan membunuh orang itu di
Emron?”
“Baik!” Jasper secepatnya menundukkan kepala.
“Wiwi tidak mempedulikan nyawanya demi menyelamatkanku, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi
padanya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Lorenzo menggenggam erat tangan Dewi, hatinya terharu sekaligus merasa bersalah setiap kali ia menatap
wajah pucat Dewi.
“Ugh...”
Jasper tertegun, “Tidak mempedulikan nyawa demi menyelamatkannya? Tuan, sepertinya Anda salah, gadis itu
sepertinya tidak sengaja jatuh ke pelukanmu, ia tidak sengaja menghalangi
peluru itu...
Tentu saja, Jasper tidak berani mengatakan kalimat ini.
Saat ini hanya Wiwi yang ada di dalam pikiran Lorenzo, jika ia mengatakan kebenarannya, ia takut Lorenzo akan
memarahi dan mencekiknya sampai mati.
“Semua salahku.” Lorenzo menatap Dewi yang sedang tertidur dan berkata dengan penuh rasa bersalah, “Dia
sengaja mencari laki-laki untuk membuatku marah, aku malah percaya dan menganggap itu benar, seharusnya
aku tahu, bagaimana mungkin dia melupakanku begitu saja? Dia pernah berjanji, setelah dewasa nanti, dia akan
menikahiku ...."
H
“Tuan...” Jasper sebenarnya sudah tidak tahan lagi, ia buru-buru mengingatkannya, “Tapi Nona Wiwi, bukankah
dia bilang dia sedang hamil?”
“Dokter sudah memeriksanya, dia tidak hamil.” wajah Lorenzo menggelap, dengan raut wajahi serius berkata,
“Sepertinya dia ingin menghindariku, jadi dia mencari alasan untuk membohongiku.
Namun pada saat-saat kritis, dia mengikuti perasaannya dan langsung menyelamatkanku tanpa berpikir
apapun, dia mencintaiku, aku tahu itu...
Jasper tidak dapat mengatakan apapun, tuannya ini benar-benar keras kepala jika berurusan dengan perasaan!!