- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1870
Bahkan pengawal penjaga malam pun Jasper panggil untuk ikut rapat. Seratusan pengawal berkumpul.
Semua sudah siap menerima tugas besar, ekspresinya serius.
Sudah ikut Lorenzo sekian tahun, ini pertama kalinya mereka semua dipanggil untuk berkumpul.
Pasukan sebesar ini, seperti ada suatu masalah besar, ada musuh yang kuat yang perlu dihadapi ....
Tapi, ketika Jasper mengutarakan tugasnya, semua orang tertegun.
“Kenapa bengong? Aku sedang tanya kalian.” Jasper menepuk meja, bertanya sekali lagi, “Yang pernah pacaran,
angkat tangan.”
Semua orang saling memandang, semuanya ragu apakah mereka salah dengar.
Mengumpulkan seluruh pasukan, hanya den certanya, siapa yang pernah berpacaran?
“Kak Jasper...” Sonny bertanya dengan pelan, “Yang pernah pacaran tidak mungkin diusir, ‘kan?”
“Aku belum pernah pacaran.” Beberapa pengawal buru-buru menjawab.
“Kalian tenang saja, tidak ada hukuman apa pun.” Melihat semuanya takut dan merasa tidak tenang, Jasper
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtburu-buru menjelaskan, “Selain itu, yang pernah berpacaran akan dapat banyak hadiah.”
Dia tidak bisa bilang bahwa Lorenzo ingin mencari orang untuk menanyakan pengalaman berpacaran, itu terlalu
memalukan, hanya bisa mencari alasan lainnya. [
“Eh....” Mendengar Jasper berkata begitu, barulah mereka tenang.
“Kelihatannya semua belum pernah berpacaran?” Jasper melihat mereka semua tidak mengangkat tangan, ia
agak kecewa, “Baiklah kalau begitu, bubar.”
“Aku...”
Di tengah kerumunan, Wezo mengangkat tangannya perlahan, “Aku pernah.”
“Cepat ke sini.”
Jasper senang, akhirnya dapat satu orang.
Jasper membubarkan yang lainnya, menyuruh Wezo menemui Lorenzo.
Wezo sangat tegang, “Kak Jasper, aku harus melakukan apa?”
takut, Tuan mau belajar dari pengalamanmu.”
“Belajar? Pengalaman pacaran?” Wezo tertegun.
Melihat disekitarnya tidak ada orang, Jasper berkata pada Wezo dengan suara pelan, “Kamu juga sudah lihat,
Tuan menemukan cinta pertamanya, bahkan berencana menikahinya, tapi sekarang hubungan keduanya tidak
ada kemajuan.
Dalam hal ini, Tuan tidak punya pengalaman, jadi ingin tanya apa langkah selanjutnya ...."
“Mengerti.” Wezo paham.
“Kamu bagikan saja pengalaman pacaranmu pada Tuan, beri tahu Tuan tipsnya, selebihnya tidak perlu
melakukan apa-apa.”
Jasper mengingatkannya, “Kalau pengalamanmu bermanfaat, kelak Tuan pasti akan memanggilmu lagi.”
“Benarkah?” Wezo sangat gembira, di saat yang sama, dia merasa ada tanggung jawab yang sangat besar,
Aku akan memberikan tips terbaik!”
“Oh ya, kamu pacaran berapa kali?” Jasper sambil mengetuk pintu.
“Satu kali, sebelum masuk wamil. Dia tetanggaku....*
“Sebelum masuk wamil?” Jasper tertegun, “Sebelum masuk wamil umur berapa?”
“16 tahun...”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Jasper kehabisan kata-kata, setelah mencari sekian lama, akhirnya tetap tidak mendapatkan apa-apa.
Para pengawal muda di Keluarga Moore ini, sebagian dibesarkan di rumah dan mendapat pelatihan, sebagian
lagi adalah kaum elite yang dipilih dari pasukan tentara.
Wezo masuk wamil diusia 16 tahun. Karena teknik menembaknya yang jitu, diusia 18 tahun dia terpilih oleh
Keluarga Moore, sudah 5 tahun dia di sini, itu artinya dalam 5 tahun ini dia tidak pernah berpacaran....
Seratus lebih pengawal ini, semuanya tidak punya pengalaman berpacaran, sama dengan Tuan mereka.
Dipikir-pikir, sungguh kasihan.
Tiba-tiba Jasper menyadari sepertinya ini masalah besar. Andai saja bertemu lawan yang menjadikan wanita
sebagai umpan, mungkin mereka akan kewalahan...
Jasper cepat-cepat menarik Wezo masuk.
“Tuan.” Wezo membunguk memberi hormat.
Lorenzo mendongak dan mengerutkan dahinya, “Hanya satu?”
“Ya.” Jasper menghela napas. “Ada seratus lebih pengawal, semuanya sudah ditanyakan, hanya Wezo yang
pernah berpacaran satu kali ...”
Kalimat berikutnya tidak Jasper katakan. Jika Lorenzo tahu bahwa Wezo berpacaran di usia 14-15 tahun,
kemungkinan dia akan dimarahi.