- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1890
Mobil tiba di Teater, Sonny, Wezo, dan pengawal lainnya langsung mengawal Dewi masuk
melalui pintu belakang.
Ketika tiba di ruang VIP, Lorenzo dari awal sudah tiba dan mendiskusikan pekerjaan dengan
Sammy dan Cole, sedangkan Juliana dan Wati duduk diam di sampingnya dengan tatapan
kagum.
Dewi tidak dapat menahan keterkejutannya, dia mengira Lorenzo hanya mengundangnya seorang diri ke sirkus,
tapi tak disangka ia malah mengundang begitu banyak orang, termasuk
Juliana!
“Kak Wiwi....."”
Saat Wati melihat Dewi, dia sangat antusias, lalu bangkit berdiri menyambutnya.
Yang disebut musuhnya adalah teman, jika dibandingkan, Juliana adalah musuh yang lebih
kurat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Jika Juliana menikahi Lorenzo dan kedua keluarga menjadi satu, maka Sammy akan sedikit.
terancam.
Sedangkan Dewi tidak punya latar belakang, jadi ancaman bagi Sammy pun jauh lebih kecil.
Tentu saja, akan lebih baik lagi jika dia bisa menyingkirkan Dewi agar bisa lebih dekat lagi dengan Lorenzo.
“Halo, Nona Wiwi!” Juliana bangkit berdiri dan menyapa Dewi. Sikap ramahnya tidak seperti Wati, dia tampak
murah hati, rendah hati, dan sopan.
“Halo!”
Dewi menjawab dengan sopan, lalu duduk dengan santai di sofa di sampingnya.
Wati bergegas dan berbisik di telinganya, bergosip dengan penuh semangat, “Kak Wiwi, apa kamu baik-baik
saja? Dengar-dengar kemarin ada orang yang ingin mencelakaimu? Setelah bangun tidur, aku kaget takut
setengah mati. Sebenarnya saat itu apa yang terjadi?”
“Aku tidak terlalu yakin, pamanmu seharusnya sudah memberitahumu, kan?” Dewi menatapnya
dengan tersenyum enggan, “Bagaimanapun, ada orang yang mencoba melukaiku, jadi berhati- hatilah, jangan
terlalu dekat denganku!”
“Ugh...” Wati sedikit takut setelah mendengar ini, “Aku juga berpikir seperti itu, bertemu.
denganmu dua kali, pasti akan terjadi musibah.”
“Astaga, yang pertama kali itu kamu sendiri yang mabuk, tidak ada hubungannya denganku.” Dewi berkata
sambil tersenyum, “Tadi malam aku melibatkanmu, tapi untungnya tidak terjadi
apa-apa.”
“Apa kamu tahu siapa yang ingin mencelakaimu?” Wati berbisik.
“Aku tidak tahu.” Dewi menoleh ke arah Lorenzo, “Dia seharusnya sedang menyelidikinya, ‘kan.”
Saat ini, Lorenzo sedang mendengarkan laporan Sammy.
Cole sedang menyesap anggur dengan anggun di samping, saat dia melihat Dewi sedang melihat ke arahnya,
dia membalas tatapannya dengan senyum berseri-seri, dan juga mengangkat gelas ke arahnya.
Dewi menatapnya dalam-dalam, lalu bertanya pada Wati dengan suara rendah, “Latar belakang
orang itu apa?”
“Dia adalah salah satu tuan muda dari empat keluarga besar.” Wati menutupi mulutnya dengan tangan sambil
berbisik, “Grup Moore adalah yang pertama di antara empat keluarga besar, dan Keluarga Kingsley adalah yang
kedua.
Sudah lama ayah Cole meninggal, dia satu-satunya di keluarganya. Sekarang Keluarga Kingsley dikuasai oleh
Cole. Dia punya 20% saham di Grup Moore dan merupakan pemegang saham terbesar kedua....”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Dia berselisih dengan Lorenzo?” Dewi langsung bertanya.
“Hush~" Wati buru-buru mengingatkan, “Pelankan suaramu.”
Dia melirik Cole dengan takut-takut, lalu berbisik-
“Cole sepuluh tahun lebih tua daripada Tuan, sebelas tahun yang lalu, terjadi musibah pada Keluarga Moore,
sedangkan tuan masih kecil. Pemegang saham grup merekomendasikan Cole
untuk mewarisi posisi Presdir, tapi Tuan yang saat itu baru berusia enam belas tahun secara
paksa mengambil posisi kekuasaan dan membuat Cole marah.
Sejak itu, keduanya tidak saling berhubungan. Selama bertahun-tahun, Cole sering mencari masalah pada Tuan,
tapi Tuan selalu bisa menyelesaikannya dengan lancar. Di luar, keduanya tampak saling sungkan dan harmonis,
tapi dalam hati saling ingin membunuh. Hal ini semua orang tahu.”
“Lorenzo adalah orang yang berkuasa, dan Keluarga Moore adalah yang paling makmur,
memangnya dia tidak bisa menekan Cole?” Dewi bertanya dengan suara rendah, “Menurutku dia sangat
berwibawa, dan semua orang segan padanya.”
“Meskipun saham Cole lebih sedikit daripada saham Tuan, tapi dia punya banyak pendukung, Keluarga Young
dan Henderson berpihak padanya. Tuan harus mundur selangkah, tidak bisa memulai pertikaian begitu saja ....”
Wati berkata dengan sangat hati-hati, “Intinya, orang ini tidak mudah dihadapi, dia sangat bernafsu, berbahaya,
dan licik, kamu harus hati-hati.”
“Oh!” Dewi melirik Cole, lalu berkata pada Wati, “Pertunjukan masih belum mulai, ‘kan, ayo kita jalan-jalan di
luar.”