- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1938
Lorenzo bangun dan merapikan pakaiannya, gerakannya begitu anggun seperti tokoh dalam lukisan, kata-kata
yang diucapkan dengan ringan, penuh rasa posesif di dalamnya....
“Tunggu sampai lukamu sembuh, aku akan memakanmu!”
Jakun lehernya bergerak, ada hasrat yang tertahan.
“Pergi!!” Dewi berkata dengan marah.
Lorenzo menyelimutinya, tersenyum padanya, lalu membalikkan badan dan berjalan pergi
Saat ini, Bibi Lauren yang berpura-pura sebagai perawat mengikuti Nola masuk mengantarkan sop, Lorenzo
meliriknya sekejap, ia tidak berkata apapun dan langsung berjalan masuk ke dalam ruang kerja.
Jasper datang untuk melapor, di akhir laporan ia mengingatkan Lorenzo dengan hati-hati, “Tuan, aku merasa,
ada yang aneh dengan perawat itu.”
“Um?” Lorenzo mengangkat alisnya, “Kenapa?”
“Hari ini, ketika aku menemui Nona Dewi...."”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Jasper melaporkan kejadian di rumah sakit tadi dengan detail kepada Lorenzo.
Setelah Lorenzo mendengarnya, ia membantah dan berkata, “Bukannya Kelly bilang tidak terjadi apa-apa?”
“lya, tapi
“Dia adalah orang pilihan Wiwi, kalaupun ada yang aneh, lalu kenapa? Yang penting Wiwi bahagia.” Nada bicara
Lorenzo acuh.
“Tapi, mungkin saja bibi ini bukan orang biasa....
“Lalu, kenapa?” Lorenzo mengerutkan kening, sedikit tidak sabar, “Untuk apa aku mempekerjakan kalian
semua? Bukannya untuk menyelesaikan masalah? Seorang bibi saja tidak bisa dibereskan, untuk apa ada
kamu?”
“Baik.” Jasper langsung menundukkan kepala, tidak berani berkata apapun.
Dia sangat yakin, bibi itu satu komplotan dengan Dewi, begitu juga dengan Brandon yang sial itu.
Awalnya ia ingin mengingatkan Tuan, kini malah berbalik Tuan yang menceramahinya.
Lorenzo menyelesaikan makan siangnya, lalu pergi lagi, sebelum pergi, ia memerintahkan Jasper,
1/3
“Tinggalkan beberapa orang yang cerdik untuk berjaga di kastil.”
“Baik.” Jasper langsung melaksanakan perintahnya, ia tahu jelas, bos tidak ingin membiarkan Dewi kabur....
Pada saat bersamaan, di kamar.
Sonny mengantarkan tas ransel Dewi, Dewi secepatnya membubarkan orang-orang lainnya, mencari alasan agar
Bibi Lauren bisa tinggal.
Bibi Lauren membuka ransel itu, melihat permata di dalamnya, ia begitu bersemangat hingga matanya berbinar-
binar, “Pria ini begitu murah hati dan memperlakukanmu dengan baik, yang terpenting dia sangat tampan, Dewi,
kamu jadian saja dengannya!!”
“Apa yang sedang Bibi katakan ...” Dewi berbaring di atas kasur, wajahnya hilang kesabaran, “Brandon telah
ditangkap, apa Bibi tidak cemas?”
“Cemas apa?” raut wajah Bibi Lauren sedikit menghina, “Dia berpura-pura jadi mantan pacarmu, Lorenzo tidak
akan membunuhnya, paling-paling dia hanya akan dikurung untuk
mengancammu. Selain itu, dia juga sangat bodoh, jika dia tidak diberikan pelajaran, bagaimana dia bisa
tumbuh.”
“Tapi, aku tidak ingin tinggal di sini...” Dewi melihat kamar yang indah tapi dingin itu, ia tidak dapat menahan
dirinya dan menghembuskan napas, “Seperti seekor burung kenari di dalam kandang, tidak ada kebebasan.”
“Itu benar.” Bibi Lauren menghela napas, “Dinginnya seperti tidak ada napas manusia
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Aku ingin pulang, rindu dengan anak-anak itu.” Dewi memegang dahinya, raut wajahnya gelisah. “Begitu juga
hewan-hewan peliharaanku, aku tidak tahu bagaimana keadaan mereka sekarang.”
“Kamu peduli dengan hewan-hewan kecil itu?” Bibi Lauren bercanda, “Sekelompok elang, serigala, macan
tutul....”
“Mereka sangat lucu.” Dewi memutar bola matanya, “Pokoknya aku ingin pulang.”
“Jangan khawatir, ada Bibi disini, aku pasti akan membawamu pergi.” Bibi Lauren menenangkannya, “Patuhlah,
makan yang banyak, sembuhkan lukamu, tunggu sampai ada kesempatan, aku pasti akan memikirkan cara.”
“Semua alat komunikasi kini telah musnah, bagaimana kita bisa menemukan cara?” Dewi mengerutkan kening,
“Ditambah Brandon telah ditangkap oleh mereka.”
“Aduh, kamu lupa apa yang biasa aku lakukan dulu?” Bibi Lauren mengangkat alisnya dengan bangga, “Agen
rahasia Maple, rintangan besar apa yang tidak pernah kutemui dulu?”
“Benar juga.” hati Dewi merasa jauh lebih tenang.
2/3
“Tapi, Dewi, kamu harus belajar menguasai cara mengekstrak racun, bukan untuk menyakiti
orang, tapi yang terpenting adalah untuk menyelamatkan dirimu sendiri.”