- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1940
Selama tiga hari pertama, Dewi terus memarahinya dengan suara mengantuk dan mendorongnya dengan
marah.
Kemudian, ia membuka mata menatapnya, lalu mengerutkan keningnya.
Seminggu kemudian, setelah ia dapat mencium aroma tubuh Lorenzo, ia langsung mengenali bahwa Lorenzo
telah kembali....
la tidak mendorong atau memarahinya, hanya memeluk bantal dan melanjutkan tidurnya. la membiarkan
Lorenzo mengelus lehernya pelan, membuat lehernya terasa geli. Dengan malu- malu ia membenamkan
wajahnya di bantal.
Hubungan keduanya semakin erat, meskipun belum ada kemajuan berarti.
Namun, Dewi tidak lagi menolak perlakuan mesra dari Lorenzo...
Bagi Lorenzo, ini adalah sebuah kemajuan yang sangat baik....
la merasa kalau semuanya terus berlanjut seperti ini, Dewi akan bersedia untuk menikah. dengannya.
Namun, sebaiknya Dewi tetap menjalani operasi terlebih dahulu. Setelah kesehatannya pulih, baru dibicarakan
kembali.
Namun, sekarang Jeff masih berada di negara Nusantara untuk mencari Tabib Hansen yang legendaris, dan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtsejauh ini belum ada petunjuk yang berguna.
Ada suatu hari, tiba-tiba Jasper terpikir untuk menanyakan, “Nona Dewi, Tabib ini mirip sepertimu. Apa
mungkin... kamu mengenalnya?”
“Tidak.”
Dewi menjawab tegas.
la tidak ingin bertemu dengan pria tua itu di sini. la ingin meninggalkan tempat ini, dan mencari cara sendiri
untuk menyembuhkan penyakitnya
la juga telah meneliti sebuah metode perawatan baru yang mungkin dapat berguna.
“Baiklah,” Jasper menepis rasa keraguannya. la merasa apabila Nona Dewi benar-benar mengenal Tabib Hansen,
ia tidak mungkin berbohong.
Lagipula, tidak ada seorang pun yang tidak ingin menyelamatkan dirinya sendiri ....
Namun, Dewi saat ini juga sudah mulai menyiapkan obat-obatan. Luka luarnya pulih begitu
cepat, sehingga saat ini ia sudah dapat bergerak seperti orang biasa. Hanya saja, masih terdapat pecahan
logam pada otaknya, seperti sebuah bom waktu yang tertinggal.
Tindakan operasi benar-benar perlu dijalaninya.
Dokter Heidy terus mengingatkan Lorenzo untuk segera mencari Tabib Hansen. Namun, saat ini, mereka seolah-
olah dihadapkan dengan jalan buntu....
Malam itu, kepala Dewi mulai terasa sakit kembali. Hati Lorenzo begitu sakit melihatnya menderita. la segera
memutuskan untuk pergi ke Negara Nusantara mencari Tabib Hansen
sendiri.
Begitu mendengarnya, Dewi segera mengatakan ingin pergi bersamanya.
Asalkan ia dapat kembali ke Negara Nusantara, maka ia dapat melarikan diri. Kalau tidak, bahkan jika ia adalah
Sun Go Kong yang memiliki ilmu untuk mengubah diri menjadi tujuh puluh dua macam wujud lainnya, tetap
mustahil baginya untuk melarikan diri dari kastil ini.
Ini adalah kesimpulan dari Bibi Lauren setelah menjelajahi kastil selama seminggu ini!!!
“Kepalamu masih terluka, sepertinya tidak baik untuk bepergian jauh.”
Lorenzo menatap Dewi dengan khawatir.
“Kenapa tidak baik? Aku dapat beraktifitas seperti biasa, aku bukan sebuah kaca yang rapuh,” Dewi bergegas
berkata, “Selain itu, dengan kondisi penyakitku saat ini, kita tidak dapat menunda- nunda lagi. Aku harus
dioperasi secepatnya.”
“Kalau kita menemukan Habib Tansen di Negara Nusantara, kita dapat segera menjadwalkan untuk melakukan
operasi, sehingga dapat menghemat banyak waktu.”
“Itu masuk akal,” Lorenzo mengangukkan kepalanya, “tapi, aku tetap harus mempertimbangkannya sejenak....”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Apa lagi yang harus dipertimbangkan?” Dewi cemas, “Jelas-jelas semua ini masuk akal, kenapa harus
dipertimbangkan lagi....”
“Aku akan mengatur pesawat pribadi besok sore. Kalau kamu bersikap baik malam ini, aku akan membawamu
pergi.”
Lorenzo mengatakan semuanya itu dengan santai, namun perkataannya terdengar penuh makna. Setelah
selesai mengatakan semuanya itu, ia pun keluar.
“Bersikap baik apa?” Dewi bergegas mengejarnya dan bertanya.
“Coba pikirkan sendiri...”
Setelah Lorenzo mengucapkan ketiga kata itu, kakinya yang panjang sudah melangkah keluar
ruangan.
“Hei, hei!” Dewi berteriak memanggilnya hingga dua kali, namun Lorenzo telah pergi tanpa menoleh ke
belakang. la pun kesal setengah mati, “Dasar gila. Belum selesai bicara, malah main pergi saja.”
“Ini artinya berpura-pura tidak tertarik,” Bibi Lauren terlihat seperti seseorang yang telah melalui semuanya ini,
“Kamu ini terlalu lugu.”
“Apa maksudnya?” Dewi bergegas menarik Bibi Lauren untuk meminta petunjuk, “Apa yang dia inginkan?”
“Tentu saja ingin melakukan hal itu....” Bibi Lauren menatapnya lekat-lekat, “Nak, apa kamu masih perawan?”
“Ha? Tentu saja,” wajah Dewi segera memerah.
3/2