- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 1991 Persiapan
Jeff memberitahukan kabar baik ini pada Jasper, dia berkata dengan tersentuh, “Nona Dewi benar-benar hebat,
dia mengajariku suatu metode dan Tabib Hansen langsung terbujuk olehku.”
“Sehebat itu?” Jasper sangat penasaran, “Metode apa yang dia ajarkan padamu?”
Jeff menceritakan semua hal yang dikatakan Dewi, setelah setengah berbicara, dia berhenti, tiba- tiba dia
menyadari sesuatu.
“Tidak mungkin, bagaimana Nona Dewi bisa tahu kalau di rumah Tabib Hansen ada halaman belakang? Dia
langsung menyuruhku untuk bicara di halaman belakang... Terlebih lagi, kata- katanya itu, seakan-akan dia
sangat mengenal Tabib Hansen.”
“Bukan hanya mengenal, tapi juga sangat menghormati.” Jasper menganalisanya, “Sepertinya mereka memang
saling kenal sejak awal ... Tapi, kalau Tabib Hansen dan Tabib Dewi sudah saling kenal, kenapa dia tidak
memberitahu kita? Ini semua juga demi menyelamatkan nyawanya sendiri.”
“Benar.” Jeff juga merasa bingung, “Aku tiba-tiba teringat, saat kita baru tiba di Kota Bunaken, aku bersiap
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtberangkat mencari Tabib Hansen, Nona Dewi mengingatkanku, Tabib seperti ini biasanya bersembunyi di atas
bukit, lalu setelah aku pergi mencari berdasarkan perkataannya, aku langsung menemukannya....”
“Kalau begitu, berarti ucapan Nona Dewi berguna juga.” Jasper dapat menyimpulkan dengan cepat, “Sepertinya,
Nona Dewi benar-benar mengenal Tabib Hansen, mungkin mereka punya hubungan khusus, tapi dia tidak ingin
orang lain mengetahuinya.”
“Benar, benar.” Jeff mengangguk berturut-turut, “Nona Dewi juga memperingatkanku tiga kali, jangan sampai
Tabib Hansen mengetahui identitasnya, bahkan tidak mau menyebutkan namanya Sedangkan Tabib Hansen
langsung setuju untuk mengobatinya, bagaimana menyembunyikan identitasnya?”
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini, itu adalah perintah Nona Dewi.” Jasper tertawa, “Karena
keadaannya sedang genting, otomatis dia akan memikirkan cara, kamu hanya perlu menuruti semua
perintahnya saja.”
“Ya, benar juga.” Jeff mendesah, “Pemikiranmu masih lebih baik dariku, pantas saja Tuan lebih suka kamu ada di
sisinya.”
“Haha, perkataan ini menyakitkan sekali.” Jasper tertawa.
“Omong-omong, kapan Tuan datang?” Tanya Jeff, “Aku dengar dari Sonny, dua hari ini Nona Dewi sedang tidak
tenang, suasana hatinya juga tidak terlalu stabil....”
“Ternyata mereka berdua masih belum baikan.” Kata Jasper, “Tapi, karena kamu sudah berhasil membujuk Tabib
Hansen, seharusnya Tuan akan ke sana, di mulut bilang sangat marah, tapi
kenyataannya Tuan sangat mengkhawatirkan Nona Dewi.”
“Kamu laporlah, aku pergi menyiapkan pesawat pribadi.”
“Oke.”
Jasper menutup telepon dan pergi mencari Lorenzo, melaporkan kabar barusan padanya secara detail.
Setelah Lorenzo mendengarnya, ia segera memberi perintah, “Siapkan pesawat pribadi, kita segera pergi ke
Kota Bunaken.”
“Sekarang?” Jasper buru-buru mengingatkan, “Apa Anda lupa kalau sore ini Pak Presiden akan datang memeriksa
kantor? Tiga keluarga besar dan Tuan Sammy sudah di sana dan bersiap dari pagi.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Aku lupa.”
Lorenzo melirik jam tangannya, sekarang masih pukul setengah sepuluh pagi, hari ini dia mengurus beberapa
urusan bisnis di rumahnya, tidak buru-buru ke kantor....
“Sore nanti rapat jam berapa?”
“Jam tiga.” Kata Jasper, “Kemungkinan akan selesai jam empat lewat, dari kantor menuju bandara kira-kira butuh
waktu 40 menit, bagaimana kalau, siapkan pesawat pribadi di jam 7.30?"
“Kalau begitu, masih harus menunggu tujuh jam lagi.” Lorenzo mengerutkan alis.
“Saat Ivan datang memeriksa terakhir kali, Anda tidak datang, sehingga memicu serangkaian masalah, kali ini
Pak Presiden yang datang, Anda harus hadir.”
Jasper mengingatkannya dengan serius, “Jeff juga butuh waktu beberapa jam untuk membawa Tabib Hansen ke
Kota Bunaken, operasi di rumah sakit juga butuh waktu untuk persiapan, seharusnya kita masih keburu ...."”
“Baiklah, persingkatlah waktunya sebisa mungkin. Perintah Lorenzo, “Minta Jeff persiapkan dengan baik di sana,
tunggu aku datang baru melakukan operasi.”
“Baik.” Jasper bergegas memberitahu Jeff, juga menyiapkan penerbangan malam