- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2030 Siapa Kamu Sebenarnya
Pembunuh itu benar-benar kehilangan kesabaran, ia tersenyum menyeringai, “Ok, aku akan selesaikan masalah
ini untukmu.”
la berkata sambil menarik Mina dan mengarahkan pistol kepadanya.
Namun, Mina sama sekali tidak takut, ia berteriak kencang, “Apa ini? Pistol???"
la lalu berteriak histeris, “Tolong, tolong aku, ada pembunuh!!!”
Orang-orang di sekitar mereka semua tercengang.
Pembunuh itu sangat emosi, ia mengeluarkan pistol hendak membunuhnya.
Mina menendangnya dengan sekali tendangan.
Setelah ditendang, pembunuh itu mundur beberapa langkah, ia terkejut. “Ternyata kamu jagoan.”
“Ya!” Mina melayangkan tinju ke arahnya, pada saat yang sama, ia berkata pada Dewi, “Cepat pergi!”
“Terima kasih!”
Dewi berterima kasih, lalu mendorong Lessi berlari pergi menuju pintu masuk lift.
“Berhenti!”
Pembunuh itu hendak menembak Dewi dengan pistol, namun dihalangi oleh Mina.
Namun, karena sebelumnya tangannya terluka karena pisau bedah Dewi, sekarang kembali ditendang oleh Mina,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttangannya tidak bertenaga lagi dan tembakannya meleset.
Dewi hendak mendorong Lessi masuk ke dalam lift, namun kerumunan pasien dan keluarganya yang
sebelumnya menonton, jadi panik dan melarikan diri, mereka memenuhi lift, Dewi mendorong ranjang pasien
sama sekali tidak bisa masuk.
la hanya bisa menekan tombol lift yang lain dengan panik.
yang
Saat ini, Mina masih berurusan dengan pembunuh itu, meskipun ia sangat terampil, namun pembunuh itu
memiliki pistol, Mina sama sekali bukan tandingannya, tidak lama kemudian, ia tertembak di bahu.
“Mina ...."
Dewi ingin menghampiri Mina dan membantunya, namun ia tidak dapat meninggalkan Lessi.
Pembunuh itu mendorong Mina dan mengarahkan pistol ke arah Dewi, “Matilah kau, wanita jalang!!!”
11:06 Tue, b
Bab 2030 Siapa Kamu ...
10 mutiara
la berkata sambil menarik pelatuk pistol itu.
Melihat Dewi yang hampir celaka, sesosok tubuh melompat ke arahnya menghalangi peluru itu .....
“Aaaargh!!!”
Terdengar suara teriakan Brandon, Dewi baru kembali ke kesadarannya dan berteriak, “Brandon!!”
Mina memanfaatkan saat dimana pembunuh itu memperlambat pergerakannya, bergegas mendorong jatuh
pembunuh itu dan menahannya di lantai.
Brandon membawa empat pengawal, satu pengawal membopongnya, satu pengawal melindungi Dewi, kedua
pengawal lainnya membantu menangani pembunuh itu
Saat ini, terdengar suara sirene mobil polisi dari luar, polisi telah datang.
Pembunuh itu terjerat oleh tiga orang, ia sama sekali tidak bisa melukai Dewi, ia hanya bisa melarikan diri dari
pintu belakang.....
Dewi memapah Brandon berdiri, menyadari Brandon hanya terluka di bagian lengan, tidak akan membahayakan
nyawanya.
Namun Brandon baru pertama kalinya tertembak, ia kesakitan hingga wajahnya memucat, ia tidak berhenti
menjerit-jerit.
Dewi bergegas meminta orang membopong Brandon dan Mina untuk berobat, ia dan kedua pengawal lainnya
mengantarkan Lessi kembali.
Dengan cepat, Bibi Lauren membawa orang-orang datang, ketika ia tahu bahwa Dewi dan Lessi baik-baik saja,
hanya Brandon yang terluka, pada akhirnya ia menghela napas lega.
Kejadian ini membuat empat perawat wafat, polisi turun tangan dalam penyelidikan, rumah sakit. tidak lagi
menerima Dewi tinggal di rumah sakit untuk mengobati Lessi.
Dewi tidak punya pilihan lain selain membawa Lessi, Brandon dan Mina pulang ke rumah.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Sebenarnya di rumah juga ada ruang perawatan, juga ada alat-alat medis dan obat-obatan, hanya saja tidak
cukup lengkap.
Bibi Lauren mengutus orang untuk membeli peralatan medis dan obat-obatan, Dewi berencana melakukan
operasi pada Lessi keesokan harinya.
Sedangkan malam ini, Dewi mengeluarkan peluru di tubuh Brandon dan Mina, mengobati luka
mereka.
“Terima kasih!” Mina seperti sudah terbiasa, meskipun bahunya tertembak, namun ia sama sekali tidak berteriak
dari awal hingga akhir, sebaliknya Brandon terus menjerit-jerit tanpa henti.
“Aku sudah harus pergi!” Mina berdiri dan bersiap-siap pergi.
“Siapa yang mengirimmu ke sini?” Dewi bertanya dengan terus terang.
*Kakak, apa yang kamu bicarakan? Aku hanya wanita hamil yang bertemu denganmu secara kebetulan....” Mina
tertawa.
“Kamu sama sekali tidak hamil.” Dewi memotong perkataannya, “Saat aku memberikanmu uang di atas
pesawat, aku langsung tahu saat menyentuh urat nadimu.”
“Jadi, kamu terus ... berpura-pura dibodohi?” Mina sangat terkejut.
“Aku mengira kamu adalah utusan Lorenzo yang datang untuk melindungiku diam-diam, jadi aku sengaja
berpura-pura, tapi setelah dipikir-pikir, kamu jelas bukanlah utusan Lorenzo.”
Dewi sangat yakin, “Dia dan bawahannya mirip, melakukan apa pun dengan lugas, tidak mungkin. berputar-
putar.”
Tiga Harta: Ayah