- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2051 Marah
Dewi melihat jam tangannya, “10 Menit.”
“Terima kasih!” Sonny mengikuti Dewi ke mobilnya, dan berkata dengan gugup, “Nona Dewi, Tuan mengirim
kami untuk melindungi Anda.”
“Ya.” Dewi mengangguk, “Lalu?”
“Kemarin malam, ada seorang berbaju hitam ingin menyerangmu, tapi sudah kami taklukkan....”
Sonny terbiasa melaporkan pekerjaan, begitu dia mulai bicara dengan Dewi, dia seperti sedang melaporkan
pekerjaan pada Jasper.
“Aku heran kenapa akhir-akhir ini begitu tenang? Rupanya kalian diam-diam membantuku.” Dewi tiba-tiba
menyadari hal itu, “Sepertinya Denny dan anak buahnya belum meninggalkan Swedoland.”
“Itu benar.” Sonny mengangguk, “Jadi, Nona tetap harus berhati-hati.”
“Aku tahu, terima kasih.” Dewi bertanya dengan santai, “Apa Lorenzo tidak memintamu untuk kembali?”
“Tidak.” Sonny menjawab dengan sungguh-sungguh, “Kami mengikuti Nona setelah Nona pergi hari itu, dan
butuh beberapa hari untuk mencari keberadaan Nona.”
“Siapa yang menyuruh kalian untuk melacakku?” Dewi mengerutkan kening, “Lorenzo??”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Bukan ....” Sonny buru-buru menjelaskan, “Kak Jasper yang meminta kami untuk melindungi Nona diam-diam,
kami tidak tahu Nona di mana, itu sebabnya....”
“Sudahlah.” Dewi memotongnya, “Tugasmu sudah selesai, kamu bisa kembali.”
“Tidak, kami belum menerima perintah untuk kembali.” Sonny berkata dengan sungguh- sungguh, “Lagi pula,
tugasku belum selesai.”
“Tugas apa?” Dewi bertanya dengan santai.
“Tugas... melindungi Nona.” Sonny hampir keceplosan, tetapi di saat yang tepat, dia buru-buru mengubah kata-
katanya, “Nona Dewi, jangan marah dengan Tuan, Tuan sangat peduli pada
Nona...."”
“Kalau dia peduli padaku, dia tidak akan terjerat dengan Juliana Henderson itu.” Memikirkan hal ini, Dewi jadi
marah, “Kalau dia peduli padaku, dia akan langsung datang menemuiku dan menjelaskan secara langsung,
untuk apa mengirim kalian ke sini?”
“Bukan, bukan, seperti itu....”
“Baiklah.” Dewi tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Sonny, “Cepat bawa mereka
kembali ke Kota Snowy, jangan buang waktu kalian di sini.”
“Nona Dewi..."
“Turun.”
Dewi langsung mengusir mereka.
Sonny tidak berani banyak bicara lagi, dia langsung turun dari mobil dengan kesal.
Dewi memperingatkan lagi, “Kalau Lorenzo meminta pertanggungjawabanmu, katakan saja bahwa aku memaksa
kalian untuk kembali, dia pasti tidak akan menghukummu.”
“Nona Dewi..."
Sonny masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Dewi langsung mengemudikan mobil dan pergi.
Sonny melihat bayangan mobil yang pergi menjauh dan hanya bisa menghela napas.
Pengawal di sebelahnya berbisik padanya, “Kak Sonny, bukankah kak Jasper menyuruhmu untuk membujuk
Nona Dewi, agar dia mau minta maaf pada Tuan, kenapa kamu tidak mengatakan apapun dan turun dari mobil?”
“Menyuruhku bertarung itu bukan masalah, tapi menyuruhku untuk meyakinkan seorang wanita, itu sangat sulit,
terlebih lagi orang ini adalah Nona Dewi...."”
Sonny terlihat tidak berdaya dan tertekan.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Ini....” Pengawal itu sepertinya bersimpati padanya, mereka ikut menjaga Dewi selama ini, setelah mengetahui
temperamennya, mereka menyadari bahwa tugas ini memang lebih sulit daripada berkelahi.
Dewi melirik Sonny dan yang lainnya dari kaca spion, dia merasa kesal.
Lorenzo tidak datang untuk menjelaskannya sendiri, tapi dia malah mengirim Sonny datang, apa-apaan ini?
Apa dia sudah melakukan kesalahan dan tidak berani bertemu dengannya?
Atau mungkin tidak menganggapnya sama sekali?
Mungkin keduanya.
Semakin memikirkannya, Dewi semakin marah dan dia diam-diam memutuskan bahwa dia tidak akan pernah
peduli pada Lorenzo lagi.
Memikirkan hal ini, dia segera memblokir nomor ponsel Lorenzo, dan juga memblokir nomor Jasper.
Sesampainya di rumah, setelah memarkir mobilnya, Dewi berencana untuk melihat Lessi, tapi
Bibi Lauren menghentikannya, “Lessi sudah tidur, besok pagi saja baru menemuinya, datanglah ke kamarku, aku
ingin bicara denganmu.”
“Ya, aku ganti baju dulu.”
Dewi kembali ke kamarnya dan berganti pakaian, lalu turun untuk menemui Bibi Lauren.
Bibi Lauren menyiapkan teh dan bertanya, “Apa Lorenzo menghubungimu?”