- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2106 Tuntutan Semakin Tinggi Terhadap Orang Yang Dicintai
Di sisi lain, baru saja mengetahui bahwa Dewi pergi ke istana bersama Willy, Lorenzo pun emosi hingga
membanting ponselnya, “Dasar wanita bodoh!!!!!”
Lorenzo sudah mengancamnya dengan minta putus, tapi dia tidak bisa berkompromi, bahkan masih melindungi
Willy. Otak wanita ini benar-benar tidak bisa berpikir, juga sama sekali tidak mencintai dirinya. Orang yang dia
cintai seharusnya Willy, ‘kan??
Semakin memikirkannya, Lorenzo semakin marah.
“Tuan, jangan marah.” Jasper menghibur dengan hati-hati, “Menurutku, Nona Dewi hanya terlalu baik hati dan
terlalu polos, jadi dia tertipu oleh Pangeran Willy. Dia pasti akan segera mengetahui kebenarannya.”
“Itu namanya bukan polos, melainkan bodoh!!!” Emosi Lorenzo benar-benar hampir meledak, “Kali ini aku pasti
akan memberinya pelajaran, membuatnya belajar bahwa dunia ini begitu. jahat!!!”
“Tapi....” Jasper ingin bicara, tetapi berhenti.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Kamu mau bilang apa?” Lorenzo mengetahui maksud Jasper, “Menurutmu, aku terlalu kejam. pada Willy?”
“Dilihat dari segi keuntungan, kalau Pangeran Willy bisa naik takhta, itu hanya akan membawa keuntungan bagi
kita. Bagaimanapun juga, dia adalah rekan bisnis kita. Begitu dia menjadi raja, kelak juga akan menjadi
pendukung kita.”
“Kalau membiarkan beberapa sepupunya itu menjadi raja, kita pun akan kehilangan pendukung. Sekarang kita
baru membuka pasar di Eropa, masih memerlukan banyak pendukung seperti ini, sehingga kelak bisa
menstabilkan posisi.”
Berbicara sampai di sini, Jasper berhenti, lalu melihat Lorenzo dengan hati-hati, takut dia marah.
“Lanjutkan.” Lorenzo membuat sebuah gerakan tangan.
“Aku tahu Anda marah, karena Pangeran Willy memanfaatkan Nona Dewi, juga meminjam status Anda untuk
mencapai target. Jadi, sekarang Anda membalasnya seperti ini untuk memberinya pelajaran.”
“Aku bisa mengerti hal ini. Tapi, aku merasa tidak ada untungnya kita menjatuhkan Pangeran Willy. Bukan hanya
membuat kita kehilangan satu pendukung, tapi juga membuat Nona Dewi....”
“Maksudmu, Dewi akan ribut denganku karena masalah Willy?” Reaksi Lorenzo sangat besar, “Aku sudah berbuat
seperti ini, apa wanita bodoh itu sungguh masih belum mengerti masalah yang terjadi?”
“Berdasarkan kecerdasan Nona Dewi, malam ini dia pasti bisa mengerti. Tapi ... Jasper berpikir
1/2
sebentar, lalu bicara dengan suara kecil, “Tuan mengabaikan satu hal, bahwa Nona Dewi adalah seorang tabib!”
“Memangnya kenapa kalau dia seorang tabib?” Lorenzo sungguh tidak mengerti.
“Sebagai seorang tabib, di dalam dirinya, ada jiwa keadilan yang tak bisa tahan melihat kejahatan.” Jasper
menjelaskan, “Orang-orang itu sungguh menindas Pangeran Willy, juga meracuni Pangeran Willy dan orang-
orang di dalam kastel, ‘kan?”
“Sekarang Nona Dewi sudah terjebak di Denmark, pasti akan bertanggung jawab sampai akhir terhadap orang-
orang di dalam kastel itu. Meskipun tahu bahwa Pangeran Willy memanfaatkannya, takutnya Nona Dewi juga
akan berusaha memahaminya. Bagaimanapun juga, Pangeran Willy menanggung dendam dari orang-orang
yang sudah meninggal dan puluhan nyawa lainnya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Demi tanggung jawab dan nyawa-nyawa itu, memangnya kenapa jika memanfaatkan hubungan
pertemanannya? Intinya, Nona Dewi tidak akan mengalami kerugian. Mungkin dia akan kecewa pada Pangeran
Willy karena hal ini, tapi pasti tidak akan berpaling begitu saja.”
“Sebaliknya kalau Anda mau menghancurkan Pangeran Willy, itu berarti membunuhnya serta SO-an nyawa yang
ada di dalam kastel itu! Dilihat dari segi moralitas, menurut Anda, mana yang lebih berat?”
Mendengar perkataan ini, Lorenzo pun berpikir dalam-dalam. Analisis Jasper memang benar, tapi dia tetap tidak
terima, “Mungkinkah posisiku di hatinya kalah dari Willy?”
“Bukan, Nona Dewi adalah orang yang melakukan hal sesuai keinginannya sendiri, tidak bisa berpura-pura.
Perasaannya pada Anda adalah kenyataan. Terhadap Pangeran Willy, sebagian besar itu hanya simpati dan rasa
pertemanan.”
“Tapi, karena hal itu, semakin mencintai seseorang, tuntutannya terhadap orang tersebut akan semakin tinggi.
Sebaliknya, terhadap teman biasa, harapannya sangat rendah....”
Jasper langsung bicara sampai selesai, lalu menasihati dengan hati-hati, “Bukankah Anda pernah bilang? Malam
ini Pangeran Willy pasti akan menelepon Anda untuk memohon. Menurutku, Anda bisa mempertimbangkannya
lagi, apa mau memberinya kesempatan satu kali lagi.”