- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2169 Tidak Menyerah Kalau Tidak Benar-benar Gagal
Dia sama sekali tidak mahir dalam menyusun strategi dan pertarungan.
Yang dia bisa hanyalah mengobati orang.
Untuk masalah sekarang, dia merasa sangat sulit menanganinya, bahkan tidak tahu bagaimana
melakukannya....
Saat ini, dia teringat pada Bibi Lauren.
Kalau Bibi Lauren dan Paman Joshua ada di sini, mereka bisa mengajarinya dan membantunya menganalisis, tapi
mereka berdua malah pergi ke pegunungan untuk menjalani hidup.
Sekarang juga tidak tahu kondisi mereka....
Di benak Dewi dipenuhi pemikiran yang rumit, melewati belasan jam perjalanan dengan linglung.
Setelah turun dari pesawat, dia segera menyalakan ponsel, melihat apakah Lorenzo menghubunginya.
Sayangnya tidak ada.
Bahkan pesan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
teks juga tidak ada.
Jasper dan Jeff juga tidak menelepon.
Dewi sedikit kecewa. Kali ini, Lorenzo benar-benar marah, mungkin sungguh tidak akan peduli padanya lagi.
Apakah ini termasuk putus?
Dewi menghela napas, hendak menyimpan ponsel. Tapi saat ini, Brandon menghubunginya, dia segera
menjawab telepon, “Brandon.”
“Kak, apa
ada kabar dari Bibi Lauren dan Paman Joshua?”
“Bukankah kamu bilang mungkin mereka pergi ke pegunungan untuk menjalani hidup? Kemarin aku tanya pada
Jeff, dia bilang mereka terus tidak ada sinyal, seharusnya pergi ke tempat terpencil
“Sebelumnya mereka memang bilang mau tinggal di pegunungan, tapi aku baru dapat kabar, sepertinya mereka
terus dikejar oleh orang-orang Organisasi Dark Night, Paman Joshua ditangkap, Bibi Lauren melarikan diri dan
tidak tahu di mana dia sekarang.”
“Apa???” Dewi tercengang, “Kenapa bisa begitu?”
Setelah beberapa saat, dia bergumam, “Jeff tidak memberitahuku hal ini. Apa memang dia tidak
tahu atau sengaja menyembunyikannya?”
“Mungkin tidak tahu.” Brandon mendengar ucapannya, “Biar bagaimanapun, informasi Organisasi Dark Night
tertutup sangat rapat, sangat wajar kalau tidak bisa diselidiki. Aku bisa punya beberapa petunjuk karena terus
berhubungan dengan mereka. Kalau tidak, coba kamu tanya pada Jeff lagi, lihat apa bisa bantu menemukan Bibi
Lauren.”
“Oke, aku akan segera meneleponnya....”
“Bukankah kamu ada di tempat Lorenzo?” Brandon bertanya dengan bingung. “Kenapa harus telepon?”
“Aku...” Dewi hendak bicara, tiba-tiba terdengar bahasa Denmark dari siaran pengumuman, Brandon langsung
mendengarnya, “Jangan-jangan kamu pergi ke Denmark lagi?”
“Ya.” Dewi tahu ia tidak bisa menyembunyikannya.
“Astaga, bisakah kamu lebih sadar?” Brandon cemas, “Kamu bukan penyelamat, tidak bisa menyelamatkan
semua orang. Sudah sangat bagus karena kamu bisa mengurus panti asuhan dengan baik, sekaligus membantu
Bibi Lauren dan Paman Joshua, sekarang kamu malah mau memikul tanggung jawab masalah Pangeran Willy.
Sebelumnya Bibi Lauren sudah mengingatkanmu, masalah Pangeran Willy sangat rumit, kamu tidak bisa ikut
campur. Tidak seharusnya kamu mengobatinya dari awal, lebih tidak seharusnya lagi pergi ke Denmark,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsekarang malah ....”
“Sudah, sudah, jangan bicara lagi.” Dewi menyelanya, “Aku mengerti semua itu, tapi masalah sudah seperti ini,
aku sudah tidak bisa mundur lagi. Willy dan 80-an orang lainnya keracunan di dalam kastel, aku tidak bisa
membiarkannya begitu saja.”
i
“Itu bukan sesuatu yang bisa kamu tangani.” Brandon sangat cemas, “Sekarang kamu cepat. kembali cari
Lorenzo, jangan ikut campur masalah itu.”
“Sudah ikut campur, tidak bisa mundur lagi.” Dewi menghela napas, “Sudahlah, jangan bahas itu. lagi, aku akan
menghubungi Jeff dan menanyakan masalah Bibi Lauren.”
“Kamu benar-benar mau membuatku mati karena cemas...."”
“Aku tutup teleponnya.”
Dewi langsung menutup telepon, hendak menghubungi Jeff, tapi setelah berpikir lagi, dia dan Lorenzo sudah
putus, bukankah tidak terlalu baik kalau memerintah anak buahnya sekarang?
Tapi, kondisi sangat mendesak, tidak bisa mempertimbangkan begitu banyak.
Dewi menghubungi Jeff dengan tergesa-gesa, telepon dijawab dengan sangat cepat....