- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2197 Introspeksi Diri
Willy mengucapkan selamat tinggal pada semua orang, meminta Robin menjaga Kastel dengan baik, dia akan
berkumpul kembali dengan mereka setelah kakinya sembuh.
Robin terkejut, “Pangeran, Anda tidak membawaku pergi?”
“Kamu lebih dibutuhkan di sini,” kata Willy dengan suara rendah, “Mereka semua keracunan. tidak mungkin bisa
sembuh dalam waktu sehari, aku tidak tenang. Kalau kamu di sini, kamu bisa menyembuhkan lukamu dan juga
melindungi mereka. Aku ke Negara Emron, ada Dewi dan Mina, aman.”
“Baik.” Robin mengerti, ia pun mengangguk dan menerima perintah, “Aku akan menjaga Kastel dengan baik.
Pangeran tenang saja.”
“Setelah aku kembali, aku akan menyiapkan penawar dan mengirimkannya pada kalian, nanti kalian bisa minum
sesuai takaran.” Dewi berkata, “Willy bisa aku obati dengan aman, kalian tidak perlu khawatir.”
“Benar, aku akan menjaga Pangeran dengan baik,” kata Mina dengan cepat.
“Nona Dewi, Nona Mina, terima kasih....”
Semua orang berterima kasih lagi pada mereka.
“Orang sendiri, tidak perlu sungkan.” Dewi melihat jam tangannya, “Aku keluar dulu, keluarlah setelah selesai
mengobrol, jangan lupa bawa kartu identitas Willy.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Mengerti.”
Dewi naik mobil dan memperhatikan Lorenzo sedang sibuk, jadi dia bertanya, “Kamu kenapa? Apa yang sedang
kamu pikirkan?”
“Bukan apa-apa.” Lorenzo masih melihat ponselnya, “Aku baru saja mengangkat telepon, kita harus kembali
secepatnya.”
“Apa yang terjadi?” Dewi buru-buru bertanya.
Lorenzo tidak menjawab, hanya memberi isyarat pada Jasper.
Jasper bergegas mendesak Willy dan yang lainnya.
Tidak lama kemudian, Mina mendorong kursi roda Willy keluar, Robin dan yang lainnya keluar mengantar mereka
sambil membawa koper Willy...
Setelah Willy mengucapkan selamat tinggal pada semua orang, dia naik mobil.
Mobil perlahan melaju, dia melihat kaca spion, terlihat Robin dan yang lainnya, juga Kastel abu- abu yang
perlahan menjauh, lalu ia diam-diam bersumpah dalam hati.
Suatu hari, dia akan kembali berdiri, menuntut keadilan dari semua orang yang menindasnya, dan merebut
kembali semua yang di ambil pergi darinya!!!
Dalam perjalanan ke bandara, Lorenzo terus bicara di telepon sambil mengurus dokumen.
Dewi tidak berani mengganggunya, dia duduk di samping dan melihat ceknya.
Saat Lorenzo akhirnya selesai menelepon, dia mengulurkan tangan merangkulnya, barulah Dewi berani
bertanya, “Apa aku bisa mencairkan cek ini begitu tiba di Negara Emron?”
“Ugh...” Lorenzo tertawa, “Dasar, mata duitan!”
“Uang sebanyak ini.” Dewi cemberut, “Kamu sudah kehilangan uang sebanyak itu, wajar kalau aku harus cairkan
uangnya, ‘kan?”
“lya, iya.” Lorenzo mencubit pipinya, “Jasper akan urus konversi mata uangnya, nanti akan langsung ditransfer
ke nomor rekeningmu, tenanglah.”
“Hihi, baguslah!” Dewi tersenyum bahagia, “Ngomong-ngomong, sebenarnya apa yang terjadi? Sepertinya
barusan kamu sangat sibuk.”
“Sedikit masalah, begitu pulang akan diurus.” Lorenzo tidak menjawab secara langsung, “Sudahlah, kamu
istirahat saja, aku baca dokumen.”
Dia memijat pusat keningnya, memakai kacamatanya, dan lanjut membaca dokumen.
“Tuan, Anda belum tidur selama beberapa hari, istirahat dulu saja.”
Jasper berkata dengan prihatin.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Diam!” Teriak Lorenzo.
Jasper buru-buru menundukkan kepalanya, tidak berani bicara lagis
Dewi melihat betapa sibuknya dia, lalu merasa sangat bersalah. Dia sesibuk ini sampai waktu tidur pun
tidak ada, dia malah meluangkan waktu membereskan kekacauan demi dirinya, dan juga mengeluarkan biaya
sebesar ini demi membantu dia menyelamatkan orang lain....
Sejak awal ini bukan urusannya, lagi pula awalnya dia juga tidak mau memedulikannya.
Tapi demi Dewi, dia sudah mengerahkan seluruh Grupnya dan Negara Emron sebagai pendukung, bergegas ke
Denmark dalam semalam untuk bernegosiasi dengan Raja Denmark.
Semua ini demi dirinya.
Berpikir kembali, dari awal sampai sekarang....
Dia sepertinya terus merepotkannya.
Seharusnya dia melakukan sesuatu untuknya.
2/2
Kelak jangan membuatnya selelah ini lagi..