- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2221 Harga Yang Harus Dibayar
Setelah melihat jelas orang itu, Dewi sangat gembira. Dia buru-buru membuka pintu mobil dan
turun.
“Haiz, Nona Dewi, mobil belum benar-benar berhenti.”
Seorang bawahan berseru, buru-buru menghentikan mobil.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Dewi tidak peduli begitu banyak, dia buru-buru turun dari mobil dan berteriak, “Bibi Lauren!”
Bibi Lauren baru saja turun dari mobil. Mendengar teriakan yang familier itu, dia menoleh dan melihat Dewi
berlari ke arahnya dengan antusias, lalu langsung memeluknya.
“Anak baik, anak baik!!!”
Bibi Lauren memeluk Dewi dengan erat.
“Huhuhu....” Dewi menangis, “Akhirnya kita bisa bertemu, benar-benar membuatku khawatir!”
Masih bisa bertemu setelah menghadapi kematian. Mereka berdua menjadi sangat emosional.
“Benar, sungguh bagus kita masih bisa bertemu.” Bibi Lauren mengelus rambut Dewi, tatapannya. penuh kasih
sayang, “Rambutmu sudah sepanjang ini, sungguh mirip anak perempuan.”
“Pftt!” Dewi tertawa lepas, “Aku memang anak perempuan.”
“Anak laki-laki palsu yang dulu sudah tidak ada. Hahaha...” Bibi Lauren mengelus wajah Dewi, “Sepertinya kamu
tambah gemuk.”
“Tidak mungkin. Belakangan ini, setiap hari aku luar biasa sibuk. Masih bisa gemuk?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Dewi buru-buru memeriksa dirinya dengan bercermin di kaca.
“Nona Dewi, kita masuk dulu saja.” Saat ini, Jeff menghampirinya, “Angin di luar sangat besar. Luka Bibi Lauren
belum sembuh, perlu memulihkan kesehatan.”
“Luka belum sembuh?” Dewi buru-buru memeriksa Bibi Lauren, “Ada apa dengan Bibi? Terluka di mana?”
“Sudah jauh membaik.” Bibi Lauren menarik tangan Dewi, “Ayo, kita masuk dulu.”
“Oke.” Dewi berniat memapah Bibi Lauren.
Saat ini, Mina mendekat dan menyapa Bibi Lauren. Bibi Lauren pun mengangguk sambil tersenyum. Dewi bicara
sebentar dengan Mina, minta dia pulang lebih awal untuk menjaga Willy.