- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2224 Alarm Peringatan
Setelah berhenti sebentar, Dewi pun teringat sesuatu. “Tapi, sekarang aku sedang mengobati putri Presiden.
Masalah ini bukan ditimbulkan olehku. Presiden dan Lorenzo memiliki hubungan yang erat. Aku juga tidak bisa
melepaskan diri...."”
“Masalah sudah seperti ini, kita lakukanlah sambil melihat kondisi.” Bibi Lauren menepuk-nepuk punggung
tangan Dewi, sambil berpesan, “Kamu harus ingat, harus lebih waspada dalam segala
hal.”
“Ya, ya.” Dewi mengangguk berulang kali.
Saat ini, Nola mengantar makan malam bersama pelayan lainnya. Dewi menemani Bibi Laurén makan, juga
melakukan panggilan video dengan Brandon.
Mengetahui bahwa Bibi Lauren pergi ke tempat Dewi, Brandon pun sangat gembira. Dia merasa begitu lebih
aman.
Brandon juga menanyakan kondisi Paman Joshua. Begitu mendengar nama Paman Joshua, ekspresi Bibi Lauren
langsung muram.
Mereka sangat mencemaskan keselamatan Paman Joshua. Tapi, orang Keluarga Moore sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk mengurusnya. Mereka pun sungkan banyak bertanya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Selesai makan malam, Dewi mengajak Bibi Lauren mengunjungi ruang kerjanya, sekalian meracik obat untuk
Bibi Lauren.
Melihat Lorenzo membangun ruang kerja untuk Dewi, juga melihat di sini semua orang bersikap sangat hormat
pada Dewi dan menjaganya dengan begitu baik, Bibi Lauren pun merasa sangat
senang.
Tidak peduli bagaimana kelak, setidaknya sekarang Lorenzo sangat bersungguh hati pada Dewi.
Dewi mengobati luka Bibi Lauren, menemaninya minum obat herbal sampai habis, lalu baru pergi mengobati
Willy. Setelah dia sudah selesai sibuk dan mau pulang istirahat, sudah larut malam.
Selesai mandi, Dewi berbaring di ranjang. Memikirkan perkataan Bibi Lauren, Dewi merasa sangat bersalah pada
Lorenzo. Karena itu, dia mengirimkan pesan pada Lorenzo, “Kapan kamu kembali?”
Lorenzo tidak membalas.
Memikirkan mungkin Lorenzo sedang sibuk, Dewi pun tidak bertanya lagi.
Sebelumnya setelah dinasihati oleh Mina, dia juga merasa seharusnya percaya pada Lorenzo. Sekarang setelah
dinasihati lama oleh Bibi Lauren, dia menjadi semakin dewasa.
Dia berpikir, setelah Lorenzo pulang nanti, dia harus berbicara baik-baik dengan pria itu, lalu
1/2
Bab 2224 Alarm Peringatan.
10 mutiara
merencanakan masa depan. Kalau kelak sungguh ada masalah, dia juga akan menghadapinya
bersama-sama.
Dewi memikirkan hal ini sampai tertidur pulas.
Entah sudah tidur berapa lama, tiba-tiba terdengar suara alarm peringatan dari luar. Dewi tersontak bangun dan
segera turun dari ranjang, lalu keluar dan bertanya, “Ada apa? Ada apa?”
“Tidak apa-apa, Nona Dewi. Ada orang yang tidak sengaja memencet alarm peringatan.” Sonny menjelaskan,
“Nona tidurlah lagi. Jangan khawatir.”
Dewi melihat keluar, semua sensor inframerah menyala. Dia ingat sebelumnya Jeff pernah bilang. ada sistem
keamanan tingkat tinggi di dalam kastel. Kalau disentuh, akan langsung memanggil polisi.
Namun, kalau kondisi baik-baik saja, bagaimana mungkin menyalakan semua alarm peringatan?
Kejadian ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Dewi!” Saat ini, Bibi Lauren keluar dari kamar tamu sebelah, “Kemari.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Dewi buru-buru menghampiri. Bibi Lauren menariknya dan berkata pelan, “Cepat hubungi
Lorenzo.”
“Ha?” Dewi tertegun, “Maksud Bibi, terjadi masalah padanya?”
“Hubungi dia dulu.” Bibi Lauren mendesak.
Dewi segera masuk ke kamar untuk mengambil ponselnya, lalu menelepon Lorenzo. Namun, tidak bisa
tersambung.
Dia langsung menelepon Jasper, tapi juga tidak bisa tersambung.
Ekspresi Dewi langsung berubah, dia buru-buru mau mencari Jeff, tapi Bibi Lauren malah menariknya ke kamar,
“Jangan panik. Tadi pengawal itu bilang hanya tidak sengaja memencet alarm peringatan?”
“Ya.” Dewi mengangguk, “Tapi, sekarang Lorenzo tidak bisa dihubungi....
“Kelihatannya dugaan Bibi benar.” Ekspresi Bibi Lauren sangat serius, “Seharusnya ada benda di tubuh Lorenzo
yang tersambung dengan sistem peringatan di rumah. Begitu terjadi sesuatu padanya, semua sistem peringatan
akan menyala, lalu seluruh bawahannya akan segera berkumpul dan memberikan pertolongan!”
“Sebenarnya, apa yang terjadi padanya? Dia masih ada di Negara Maple, sekarang juga tidak bisa dihubungi....”
Dewi sangat panik, “Aku akan tanya pada Jeff.”
“Tidak ada gunanya kamu tanya, mereka tidak akan bilang. Selain itu, saat ini mereka sedang berencana
memberikan pertolongan. Kamu jangan menambah masalah.”