- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2236 Racun Ular Hijau Kecil
Michael melihat putrinya terkena lemparan, tiba-tiba sangat emosi, ia mengangkat tangannya ingin memukul
Dewi.
Pada saat ini, ular hijau kecil yang bersembunyi di dalam lengan baju Dewi tiba-tiba terbang ke sana, melilit
leher Michael, membuka mulut hendak menggigit Michael...
Dewi terkejut, buru-buru memarahinya, “Rongrong, kembali!!!”
Lidah Rongrong sudah menyentuh kulit Michael, tapi tetap tertahan, setelah bunyi “siul“, ia kembali ke
pergelangan Dewi, melilit menjadi gelang Giok yang jernih.
“Kamu, kamu ....” Michael menyentuh lehernya, kemudian menatap tangan Dewi, tiba-tiba wajahnya pucat
karena ketakutan, “Kamu ini wanita kejam, aku akan membunuhmu!”
Selesai berbicara, dia pun bergegas menuju Dewi....
“Hentikan!!!!"”
Pada saat ini, kebetulan Nyonya Presiden kemari, segera menghentikannya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Michael menarik kembali tinjunya, Dewi juga menarik kembali kakinya....
Jika Nyonya Presiden tidak datang untuk menghentikannya, tinju Michael belum sempat dikeluarkan, sudah
ditendang terbang oleh Dewi.....
“Michael, apa yang kamu lakukan??” Nyonya Presiden memarahi Michael, “Aku baru keluar angkat telepon, kamu
sudah mau main tangan pada Dewi? Kamu seorang pria, seorang senior, mana boleh begitu tidak memahami
etika???”
“Nyonya, Anda salah paham.” Michael sangat emosi, berkata dengan menunjuk ke arah Dewi, “Wanita sialan ini,
tadi melemparkan asbak padaku, tapi meleset, terkena Juliana dan melukainya!”
Nyonya Presiden menoleh, luka Juliana memang berdarah, dan ada asbak di samping kakinya, dia buru-buru
bertanya pada Dewi, “Dewi, ini
“Michael yang berbicara arogan dan tidak sopan terlebih dulu.” Dewi berkaia dengan dingin, “Aku memang
melemparnya dengan asbak, tapi dia menghindarinya, makanya terkena tubuh Juliana.”
Melihat Iluka Juliana yang berdarah, Dewi sedikit merasa bersalah, jadi ingin memeriksanya, tapi Juliana sangat
menolaknya, “Tidak perlu kamu periksa!”
Dewi memutar bola matanya, mengeluarkan sebotol obat dari sakunya, melemparkannya ke tubuh Juliana, “Ini
obat bubuk yang dikembangkan dan dibuat oleh aku sendiri, sangat efektif mengobati luka luar, kalau kamu
mau, pakai saja, kalau tidak mau, ya buang saja.”
Juliana mengambilnya dan hendak membuangnya, Michael menghentikannya, masih berkata
dengan suara kecil, “Simpan dulu, dia tidak bisa hal lain, tapi keterampilan pengobatannya luar biasa.”
“Ayah baik-baik saja, ‘kan?” Juliana memeriksa leher Michael, “Digigit ular itu atau tidak?”
“Tidak tahu....” Michael memegang lehernya, berkata pada Nyonya Presiden, “Nyonya, Juliana tidak enak badan,
aku bawa dia pulang dulu.”
“Baiklah.” Nyonya Presiden mengerutkan keningnya, “Awalnya hari ini mencari kalian untuk menanyakan kabar
Lorenzo, tidak disangka akan jadi begitu tidak menyenangkan, itu karena aku mengurusnya dengan tidak baik,
aduh, tadi Presiden sudah memarahiku.”
“Tidak ada hubungannya denganmu, Nyonya ....”
“Sudahlah, sudahlah.” Nyonya Presiden menyela kata-kata Michael, “Kalian pulanglah, jaga Juliana dengan
baik.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Baik.” Michael juga tidak mengatakan apa-apa lagi, mendorong Juliana pergi.
Juliana menundukkan kepala untuk memberi hormat pada Nyonya Presiden, sama sekali tidak melirik Dewi, saat
berbalik badan, dia sekali lagi bertanya pada ayahnya, “Ayah digigit ular itu
atau tidak?”
“Seharusnya tidak, tidak sakit, tapi leherku sedikit mati rasa dan dingin.
Michael berkata dengan suara kecil.
ok
“Pulang nanti periksa ke dokter, ular yang dipelihara L sangat berbisa.” Juliana sangat khawatir.
“Itu peliharaan L?” Ekspresi Michael berubah drastis, buru-buru hendak pergi membuat perhitungan dengan
Dewi, tapi dihentikan oleh Juliana, “Sudahlah, jangan buat masalah di depan. Nyonya, pulang dulu baru
dibicarakan lagi.”
Meskipun percakapan antara ayah dan anak itu tidak bisa terdengar jelas oleh Dewi, tapi kira-kira juga tahu
maksudnya.
Dewi memutar bola matanya, tidak bisa berkata apa-apa, meskipun dia sangat membenci sepasang ayah dan
putrinya itu, tapi belum sampai tahap ingin membunuh mereka. Dengan racun ular hijau saat ini, begitu
menggigitnya, Michael pasti mati