- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2238 Memohon Untuk Berdamai
“Tapi sangat jelas itu orang yang dikenal, rumah keluarga Moore begitu besar, dari pos terdepan sampai sini
jaraknya 3 Km, total ada 7 kastel, dia bisa datang kemari dengan tepat dan tanpa salah, masih bisa menemukan
posisi ruang kerja, jelas pernah datang kemari, atau pernah ikut orang- orang datang kemari ...."”
Bibi Lauren menganalisisnya.
“Kalau begitu, itu seharusnya orang-orang dari tiga keluarga besar.” Dewi mengerutkan keningnya, “Benar-
benar tidak sabar, minta orang masuk mencuri stempel dalam waktu yang singkat!”
Jeda sebentar, dia berkata lagi, “Mungkinkah orang dari keluarga Henderson? Mereka mungkin tahu hari ini aku
akan keluar menemui Nyonya Presiden, jadi memanfaatkan aku tidak ada untuk mengutus orang menyelinap
masuk atau ketiga keluarga besar itu bekerja sama?”
“Perkataanmu benar.” Bibi Lauren menganggukkan kepala, “Pada saat ini, tiga keluarga besar itu bersatu,
asalkan menjatuhkan Lorenzo, mereka tiga keluarga besar pun bisa membagi Grup
Moore secara rata.”
Selesai berbicara, pelayan wanita mengetuk pintu untuk melaporkan, “Nona Dewi, Tuan Sammy Moore mau
bertemu.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
“Minta dia pergi...."”
“Tunggu sebentar.” Bibi Lauren buru-buru menghentikannya, “Dia bilang mau bertemu.”
Dewi mengerti isyarat dari Bibi Lauren, buru-buru membuka pintu, dan bertanya, “Apa yang dia katakan?”
“Orangnya tidak masuk, sedang menunggu di luar, meminta orang untuk menyampaikan bahwa dia mau
bertemu dengan Nona Dewi, ada hal penting yang mau didiskusikan.” Pelayan wanita itu mendeskripsikan kata-
kata asli darinya.
Dewi dan Bibi Lauren saling menatap, dan berpesan, “Biarkan dia masuk saja.”
“Baik.” Pelayan wanita buru-buru pergi menyampaikannya.
“Kalau tebakanku tidak salah, dia seharusnya datang memohon untuk berdamai.” Bibi Lauren berkata dengan
suara kecil, “Kalau tiga keluarga besar merebut stempelnya, dialah orang pertama yang akan ditendang keluar,
jadi, sekarang dia harus datang memohon untuk berdamai denganmu, berdiri di pihak yang sama denganmu,
dengan begini barulah bisa ada sedikit kesempatan.”
“Selain itu, aku sudah mengamatinya, waktu itu saat Winston dan Michael datang membuat keributan, Sammy
terus berdiri di belakang mereka dan tidak berkata apa-apa, juga tidak ikut membuat keributan, ekspresinya
juga tidak tenang, ini menunjukkan bahwa hatinya tahu dengan sangat jelas.”
“Begitu membiarkan orang-orang dari tiga keluarga besar itu membawa pergi stempel, Grup Moore akan ada
perubahan, sampai saat itu
“Analisismu itu benar.” Dewi sangat setuju, “Dia tidak memiliki banyak saham di Grup Moore, posisinya juga
tidak tinggi, hanya karena dia bermarga Moore, makanya ada satu posisi untuknya, kalau kekuasaan Lorenzo
benar-benar direbut, maka dia pun tidak ada jalan keluar,”
“Benar.” Bibi Lauren berpesan, “Kalau dia datang memohon untuk berdamai, bisa memberinya kesempatan,
bagaimanapun juga, dia lebih memahami kondisi tiga keluarga besar dan Grup Moore, seharusnya tahu
bagaimana menghadapi mereka.”
“Baik.”
Dewi menganggukkan kepala, berjalan ke lantai bawah dengan langkah besar.
Sammy masuk dari luar, kali ini, dia juga sudah tidak sesombong sebelumnya, melainkan hati- hati, tidak
tenang, ketika melihat Dewi, dia menjadi lebih tegang.
“Ada
apa Paman Sammy mencariku?”
Dewi bertanya dengan lugas.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Aku ....” Sammy berpikir sejenak, berkata, “Aku ingin mengobrol denganmu.”
“Baik.” Dewi memberi isyarat tangan, Nola mengantarkan camilan, kemudian membubarkan pelayan yang
lainnya.
“Apa yang ingin Paman Sammy katakan?” Dewi langsung bertanya.
“Aku...” Sammy berpikir sejenak, memberanikan diri dan berkata, “Aku minta maaf atas sikapku waktu itu.”
Selesai berbicara, dia menundukkan kepala, meminta maaf dengan tulus, “Waktu itu sikapku terlalu ceroboh,
perkataanku juga salah, semoga kamu memandang aku bermarga Moore, jangan perhitungan denganku.”
“Paman Sammy terlalu serius.” Dewi melirik Bibi Lauren, segera berkata, “Kita semua satu keluarga, tidak perlu
begini.”
“Baguslah kalau begitu, baguslah kalau begitu.” Sammy menghela napas lega, “Kali ini aku datang, ingin beri
tahu kamu, tidak boleh berikan stempel pada mereka, kalau tidak, keluarga Moore akan jatuh ke tangan orang-
orang ini ....
“Aku tahu.” Dewi menganggukkan kepala, “Hari ini mereka mengutus orang datang untuk mencuri, untungnya
Bibi Lauren mengetahuinya tepat waktu, jadi mereka tidak berhasil.”
“Baguslah kalau tidak berhasil.” Wajah Sammy menjadi pucat karena ketakutan, “Apa sekarang kamu ada kabar
dari Lorenzo?”