- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 2299 Buku Besar
“Aku juga ingin melindungi Dewi di sisiku. Hanya saja kalau di sisiku, semua orang tidak akan aman,” kata Willy
dengan jujur.
“Kamu hanya takut kamu sendiri tidak aman.” Brandon memarahinya.
“Tubuhku yang lumpuh ini, mati pun tidak apa-apa. Tapi, ada ratusan nyawa disisiku yang perlu. aku lindungi.
Aku harus bertanggung jawab pada mereka. Selain itu, dengan kemampuanku sekarang, sama sekali tidak bisa
melindungi Dewi.”
Apa yang dikatakan Willy benar adanya. Saat ini dia sudah tidak bisa lagi bersembunyi.
“Tapi...."”
“Apa yang Willy katakan benar.” Dewi memotong Brandon, “Willy, poin kedua aku sudah ingat, silakan lanjut.”
“Poin ketiga adalah pertanyaan Brandon.” Willy dengan tenang berkata, “Sehubungan dengan keamanan, mari
aku tunjukkan caranya. Setelah berhasil menyelesaikan dua hal sebelumnya, langsung ke Negara Maple.”
“Ke Negara Maple?” Brandon langsung panik, “Lorenzo terluka di sana dan kamu mau Dewi ke Negara Maple?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Dengarkan penjelasanku dulu.” Willy berkata dengan tenang, “Penyakit lama Tuan Besar Wallance kambuh lagi,
belakangan mereka sedang mencari dokter terkenal. Kamu pergi ke Negara Maple. Aku akan minta seseorang
untuk memperkenalkanmu ke pelayan pribadinya, Sanjaya.”
“Kamu bisa mengungkapkan identitasmu. Dengan pengakuannya, kamu bisa mengobati Tuan Besar Wallance.
Nanti kamu sengaja perpanjang waktu pengobatannya. Setidaknya selama itu. tidak akan ada orang yang berani
menyentuhmu.”
“Kalau selama pengobatan kamu bisa mendapatkan kepercayaan Tuan Besar Wallance dan jadi dokter Keluarga
Wallance, itu akan lebih bagus lagi. Maka selanjutnya keamananmu akan terjamin...”
“Schebat itukah Keluarga Wallance? Bahkan Presiden Negara Emron tidak berani berbuat apa- apa?” Dewi tidak
mengerti kondisi bisnis.
“Selatan adalah Wallance, Utara adalah Moore. Awalnya status kedua keluarga ini sejajar, tapi Grup Moore
mengalami krisis pasang surut, sedangkan Grup Wallance selalu stabil. Kedua keluarga ini memiliki status tinggi
di dunia, tidak ada yang berani menyentuhnya.”
Willy menjelaskan.
“Baik, aku mengerti.” Dewi mendengarkan semua sarannya.
1/2
“Dewi, aku malu karena tidak bisa melindungimu.” Willy merasa bersalah, “Tapi, jika dibandingkan, Keluarga
Wallance lebih dapat diandalkan.”
“Kalau kamu berada disisiku, jangan katakan Presiden Negara Emron tidak mau melepaskanmu, bahkan kakekku
yang cenderung menghindari masalah, akan mengirimmu langsung ke Kota Snowy.”
“Aku mengerti.” Dewi tentu saja mengerti prinsip ini, “Tapi kamu membawa Juliana dan Bibi Nola kembali, apa
tidak akan bahaya?”
“Setelah apa yang terjadi terakhir kali, kakek dan beberapa sepupuku juga diserang opini publik dan dampaknya
sangat besar. Mereka tidak akan bertindak gegabah lagi dalam waktu dekat. Terlebih lagi, aku tidak punya
ambisi untuk memperjuangkan apa pun dan itu tidak menarik minat mereka, jadi tidak perlu mencari masalah.”
Berbicara tentang ini, Willy tersenyum kecut, “Mungkin tidak akan semewah sebelumnya, tapi setidaknya hidup
tenang tidak akan ada masalah.”
“Baiklah.” Dewi merasa sedikit sedih. “Kakimu sebenarnya sudah hampir sembuh. Selanjutnya hanya perlu
benar-benar memulihkannya. Kalau ke depannya masih ada kesempatan untuk bertemu, aku akan
mengobatimu. Itu masih bisa pulih sepenuhnya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Tidak buru-buru. Sekarang keadaanku sudah stabil, pelan-pelan memulihkannya juga tidak apa- apa, canda
Willy, “Setidaknya mereka lihat aku tidak ada kemampuan bertarung dan tidak akan menciptakan krisis lagi.”
Dewi tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia tidak mengerti, mengapa takdir selalu tidak adil terhadap orang
baik.
“Sudah. Dewi, aku harus pergi melakukan hal lain. Kamu pikir baik-baik, apa yang aku katakan dan segera ambil
keputusan.”
“Mengerti. Terima kasih Willy!”
Setelah menutup telepon, dewi berkata pada Brandon, “Brandon, pergi ambil buku besarku
kemari.”
“Buku besar?” Brandon tertegun sejenak dan segera kembali sadar, “Aku pergi ambil.”
Dewi memiliki buku besar yang tebal. Di dalam tercatat informasi-informasi praktik kedokterannya selama ini
dan di antaranya ada banyak pasien yang merupakan orang kaya yang
kuat dan berkuasa