- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 408
Tracy mengikuti Windy ke ruangan. Begitu masuk, dia menyesalinya. Orang di dalam ruangan ini tidak
lain adalah Scan, mantan wakil direktur Grup Top Sky.
Scbelumnya di Taman Lukehills, Linda sengaja menjodohkan Tracy dengan Scan, Scan juga Tertarik p
ada Tracy, sehingga menyebabkan Daniel marah dan mengusirnya.
Setelah itu, Linda memecat Scan demi menyenangkan hati Daniel.
Kemudian, Tracy tidak pernah melihatnya lagi.
Namun, pada akhirnya orang ini menderita karena Tracy. Sekarang dia mungkin
menyimpan dendam padanya, jika dia menyadari identitas aslinya, dia mungkin akan mempersulitnya.
Saat memikirkan hal ini, Tracy hendak pergi, tapi scorang pelanggan mabuk memegang tangannya: “B
entuk tubuhimu sangat indah, aku ingin yang ini.”
Tracy buru–buru melepaskan tangan pria itu dan mundur selangkah: “Aku pelayan, bukan putri.”
“Bos–bos, putri bar yang kalian inginkan akan segera dalang.” Windy buru–buru membantu Tracy.
“Apa bentuk tubuh pelayan schagus ini?” Pria itu menatap Tracy dari atas ke bawah dengan penuh has
rat, “Biarkan aku lihat seperti apa wajahnya.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtBegitu mengatakannya, dia mengulurkan tangannya untuk membuka topeng Tracy...
Tracy melangkah mundur dan topengnya sctengah terbuka, memperlihatkan sebagian besar wabuva.
wajahnya.
lt
Sean yang sedang duduk di sofa, tcrtcgun sejenak, lalu menatapnya dalam–dalam...
“Brengsek, kenapa kamu pura–
pura sombong?” Pelanggan mabuk menunjuk ‘Tracy sambil memarahinya, “Bukankah semuanya dijual
di sini? Apa bedanya? Buka harga, aku bayar.”
“Tuan, kami tidak menjual pelayan. Jika Anda mencari wanita, di sini ada putri bar.” Windy membenark
an dengan rasa bersalah.
“Brengsek, kamu melawanku?” Pria itu mengulurkan tangannya dan hendak memukul Windy.
Tracy buru–buru memegang tangannya: “Cukup, jangan keterlaluan!”
“Keterlaluan apa? Hari ini aku tertarik padamu,” Pelanggan
yang mabuk itu menyeringai mesum. “Tangannya sangat halus, dia pasti sangat cantik.”
Saat mengatakannya, dia memanfaatkan situasi untuk memegang tangan Tracy...
Tracy mundur dengan jijik, lalu menarik Windy pergi.
Pelanggan mabuk membuat isyarat dan pengawalnya segera memblokir pinili, mencegah merckel kelu
ar.
Wajah Windy memucat karena ketakutan.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Tracy berteriak dengan marah.
“Tentu saja aku ingin tidur denganmu.” Pelanggan mabuk itu mendekati Tracy dengan senyum mesum,
“Sclama kamu melayaniku dengan baik, aku bisa memberimu harga dua kali lipat!”
“Aku sarankan agar Tuan bersikap sopan, ini adalah bar, bukan tempat di mana bisa sembarangan ber
main.” Tracy mengedipkan mata pada Windy.
Baru saat itulah Windy kembali sadar dan buru–buru menelepon Danny untuk meminta bantuan.
“Wanita jalang!” Pelanggan mabuk itu menyambar ponsel Windy dan membantingnya ke lantai, “Dibuju
k baik–baik malah melawan!“,
Begitu perkataan ini terucap, kedua pengawal mendorong Tracy dan Windy ke sosa.
Pelanggan mabuk mengulurkan tangan dan mendekat untuk membuka topeng Tracy. Pada saat ini, ter
dengar suara lambat:“Pak Rudy, sudahlaht”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kak Sean, kenapa kamu membcla mereka?” Pria mabuk itu bingung.
“Kak
Se
“Jangan membuat masalah di sini.” Scan berkata dengan santai, “Urusan di bar begitu rumit, memberes
“Benar, Pak Rudy, jika kamu ingin bermain dengan
wanita, ada begitu banyak wanita di sini, kenapa repot–
repot bermasalah dengan pelayan?” Beberapa pelanggan lain juga menasihati, “Kami sedang menjamu
“Ya.” Pelanggan yan mabukitu nielepaskan Tracy dengan enlgan.
buk 114
410411
Para pengawal juga mundur.
Tracy buru–buru membawa Windy dan berlari keluar.
Windy sangat ketakutan hingga gemetaran dan tersedak, “Tadi aku takut setengah mati.”
“Maaf, aku telah menakutimua.” Tracy menepuk baliunya untuk menenangkannya, “Bahkan ponselmu r
“Ponsel rusak adalah masalah sepele.” Windly gelisah, “Haruskah kita pergi berbicara dengan Kak Dan
“Iya, kita harus bicara...” Ketika Tracy berbicara, Sean keluar dari ruangan dan mencibir, “Nona Tracy, ta