- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 419
Sejak tahu bahwa Tracy adalah putri penyelamatnya, Windy bersikap lebih baik padanya.
Tracy juga lebih memperhatikan Windy karena ibunya.
Malam hari, keduanya datang bekerja di Bar Kaisar. Windy membawa Tracy ke area C untuk melihat
daftar pesanan.
Scorang pelayan mencari mereka dengan tergesa–gesa: “Windy, pelanggan di C28 memilihmu dan
118 untuk melayaninya.”
Tracy menunduk dan melihat nomor di dadanya. Dialah 118. Semua pelayan di sini mengenakan
topeng. Semua orang melihat nomor di dada untuk memastikan identitas.
“Siapa?” Windy merasa sedikit anch.
LIST!
“Mungkin pelanggan tetapmu.” Pelayan itu berkata dengan gembira, “Orang–orang itu sangat royal.
Begitu datang, mereka langsung membuka beberapa botol anggur yang sangat mahal. Aku masih
ingin melayaninya, tapi dia malah menyuruhku mencarimu.”
“Baik, aku segera ke sana.”
Begitu mendengar pelanggan itu royal, Windy segera menarik Tracy ke sana.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Scorang pelayan punya pelanggan tetap?” Tracy merasa sangat aneh.
“Tidak ada, hanya para putri yang punya pelanggan tetap, kita adalah pelayan yang membawakan
pesanan.” Kata Windy dengan scadanya.
“Kalau begitu, kenapa memilih kita berdua?” Tracy menariknya dengan tergesa–gesa, “Pasti ada
Sesuatu!”
“Tidak apa–apa, sekarang Kak Danny sudah menambah petugas keamaan, juga memberikan protolon
pada kita. Begitu ada masalah, kita segera panggil petugas keamanan, mereka akan segera datang.”
Windy hanya ingin mendapatkan wang, berjalan dengan cepat, lalu membuka pintu ruang C28.
Tracy takut Windy akan dirugikan kalau pergi sendirian, terpaksa mengikutinya
“Bos, selamat malam!” Windy menyapa dengan antusias, “Anda ingin memesan apa? Aku akan
segera....”
Windy tercengang sebelum selesai bicara. Seorang pria duduk di sofa dalam ruangan. Dia adalah
Direktur Rudy, pria mabuk yang muncul bersama Direktur Scan terakhir kali.
Hari ini dia datang sendirian, juga membawa 6 pengawal.
“Kita bertemu lagi.” Tergantung sebuah cerutu di sudut mulut Direktur Rudy, tangannya memegang
gelas anggur, ekspresinya arogan, “Sebelumnya kalian berhasil melarikan diri. Kali ini, kalian tidak
akan seberuntung itu!”
Seorang pengawal mendorong Windy dan Tracy ke depan.
Windy terhuyung dan hampir terjatuh, untung saja Tracy memapahnya tepat waktu.
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Tracy mcmelototi pria itu dengan dingin.
“Omong kosong, Icntu saja ingin membereskanmu!” Direktur Rudy tersenyum keji, “Buka harga. Jika
malam ini kamu mclayaniku dengan baik, aku bisa mempertimbangkan untuk memeliharamu jangka
panjang.”
“Menjijikkan!” Tracy memclototinya dengan jijik, menarik Windy dan hendak pergi.
Tapi, pengawal segera menutup dan mengunci pintu, pengawal yang lain langsung merebut profoton
dari tangan Windy.
“Apa yang mau kamu lakukan?” Tracy berdiri di samping pintu dan melindungi Windy.
“Kalian jangan scmlxarangan, di sini ada petugas keamanan yang berpatroli.” Windy ketakutan
aranya gemctar.
“Sepertinya kamu sudalı lupa, cfck kedap suara disini sangat bagus, meski aku membereskannya di
dalam ruangan ini, orang di luar juga tidak akan mendengarnya......
Direktur Rudy terscnyum mesum, bahkan membuka kedua kaki, menunjuk tubuh bagian bawah,
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmberkata pada Tracy dengan sombong dan arogan––
“Asalkan kamu melayaniku dengan baik, maka aku akan melepaskanmu. Kalau tidak..... hehe.....”
“Tidak tahu malu!” Tracy marah sampai menggerakkan gigi.
“Kalau begitu, aku akan bersikap tidak tahu malu.” Direktur Rudy mengisyaratkan dengan sorot
mata.
Pengawalnya segera menjambak rambut Tracy, menyeretnya ke hadapan Direktur Rudy......
“Biarkan aku melihat wajahmu.” Direktur Rudy menckan Tracy ke sofa, mengulurkan tangan dan
membuka lopcngnya, sorot matanya langsung berbinar, bahkan menjadi sangat bersemangat,
“Direktur Linda tidak membohongiku, benar–benar barang bagus!”
Selesai bicara, dengan sangat bersemangat dia langsung merobek baju Tracy di hadapan semua
orang......
“Lepaskan aku, lepaskan aku!” Tracy berjuang dan meronta.
“Cepat lepaskan dia....” Windy ingin menerobos dan menyelamatkan Tracy, tapi malah ditangkap oleh
pengawal. Dia berteriak histeris, “Dasar bajingan, kalian pantas mati!”
oleh
“Plak!” Pengawal itu menamparnya.
Windy terjatuh ke lantai, darah mengalir di sudut mulutnya.
Sedangkan di sisi lainnya, rok Tracy sudah dirobek