- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 420
Direktur Rudy cidak sabar untuk segera membuka celananya, ingin menerkam Tracy, berkata dung
tersenyum kcii: “Kabarnya, dulu kamu adalali wanita Presdir Danicl? Hahaha. aku mau mencicipinya,
sebenarnya seberapa nikmat.....”
Di saat kritis ini, tiba–tiba pintu ruangan ditendang terbuka, terdengar sebuah suara yang berwibawa:
“Hentikan!”
Pada saat yang sama, beberapa pengawal menerobos masuk dan mendorong Direktur Rudy,
menyelamatkan Tracy.
Tracy mendongak dan melihatnya, ternyata Direktur Sean.
“Rudy, kamu memang bajingan.” Sean menunjuk ke arah Direktur Rudy, berkata dengan sangat
marah, “Kamu melakukan hal yang begitu rendah dan memalukan?”
“Kak Scan, kenapa kamu selalu melindungi wanita ini? Apa hubunganmu dengannya?” Direktur Rudy
bertanya dengan tidak senang.
“Kamu benar–benar tidak takut mati. Apa kamu tahu dia wanita milik siapa.....”
Baru saja Scan selesai bicara, pintu ditendang lagi.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSebuah sosok yang ramping dan tinggi menerobos masuk, auranya sangat dingin, bagaikan dewa dari
neraka!
Tracy segera memalingkan wajah, mengenakan topeng dengan panik, udak ingin membiarkan Daniel
melihat tampangnya yang terpuruk......
Tapi, Daniel sudah melihainya. Saat menatap roknya yang robek dan melihat sebagian tubuhnya
terlihat, muncul aura membunuh yang mengerikan di sorol matanya......
“Bajingan, sudah bosan hidup!” Ryan menerobos secepat kilat, mencekik lcher Direktur Rudy dengan
kejam, “Kamu berani menyentuh wanita Presdir Daniel?”
“Aku, aku, aku tidak tahu.....” Direktur Rudy menjelaskan dengan panik, “Aku sungguh tidak tahu…...”
“Tidak tahu?” Sean berteriak dengan marah, “Sebelumnya aku sudah pernah memberitahumu, dia
adalah wanita Presdir Daniel, menyuruhmu jangan menyentuhnya, kamu malah tidak mendengarnya.”
“Sean, kamu bajingan......” Direktur Rudy marah sampai menggertakkan gigi, “Kapan aku
menyinggungmu? Kenapa kamu mencelakaiku?”
Dia juga segera menjelaskan pada Daniel, “Presdir Daniel, Direktur Linda yang menyuruhku datang.
Dia bilang, asalkan aku meniduri wanita ini, maka dia akan memberiku kesempatan untuk bekerja
sama.”
Daniel melepaskan mantel dan melemparkannya pada Tracy, memerintah dengan dingin: “Keluar
dulu!”
Tracy Cenakan mantel dengan (cres–csa, borlati dan memapah Windy dengan panik, lalu segera
pergi.
Bevitu keduanya keluar, langsung terdengar suara teriakan listcris dari dalam ruan
Windy ketakutan sampai gemetar, kedua kakinya lemas, hampir saja terjatuh ke lantai.
Tracy segera memapannya.
“Sungguh mengerikan. Siapa mereka?” Windy menopang di dinding, tubuhnya terus gemetar.
“Semuanya bukan orang baik.” Tracy memapalinya dan berjalan ke arah bclakang panggung, “Aku
akan membawamu mencari Kak Danny, kamu terluka, harus pergi ke rumah sakit.”
“Aku tidak apa–apa, hanya ditampar, cukup dikompres dengan es.” Windy menariknya, “Malahan
kamu, kamu tidak apa–apa, ‘kan?”
“Tidak apa-apa......” Tracy merasa sangat bersalah saat melihat wajahnya yang merah dan bengkak,
“Akulah yang sudah mencelakaimu.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Jangan berkata seperti itu. Kita sahabat, tidak ada istilah siapa yang mencelakai siapa.” Windy
merasa tidak tenang. “Tapi, siapa sebenarnya Presdir Daniel itu? Apa dia pacarmu? Kenapa mereka
bilang bahwa kamu adalah wanitanya?”
“Sulit dijelaskan....”
Tracy belum selesai bicara, Danny bergegas datang dengan membawa orang, “Kalian berdua tidak
apa-apa, ‘kan?”
“Kak Danny.” Windy menghampiri dan menariknya dengan panik, “Tadi sungguh mengerikan, ada
orang yang ingin memperkosa Kak Tracy, kemudian......”
“Presdir Daniel datang?” Danny menyela Windy, bertanya pada Tracy.
“Ya.” Tracy mengangguk.
“Astaga, aku akan sial lagi.” Danny menampar dirinya sendiri dengan panik, “Aku mengira kalian
sungguh sudah putus, tidak disangka..... Astaga, tidak scharusnya aku membiarkanmu bekerja disini.”
“Maas, aku akan bilang padanya, menintanya untuk tidak merepotkanmu.” Kata Tracy dengan
tergesa–gesa.
“Sudah sulit melindungi diri sendiri, masih ingin memohon untuk orang lain?”
Terdengar suara yang dingin dan arogan, langsung membuat koridor yang gelap menjadi suram dan
dingin, scolah–olah berada di neraka……