- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 424
Daniel mcmbelakanginya, tidak menjawab, lianya berhenti beberapa detik, lalulangsung berdiri dan
pergi ke kamar mandi.
Tracy mcmoncongkan mulut, menclungkup di atas bantal dan Icrus tidur.
Dia masih merasa sangat lelah, tubuhnya pegal, sckujur tubuhnya seperti rontok.
Dia tidak ingat sudah melakukannya berapa kali tadi malam. Pokoknya, sekarang dia hanya ingin
berbaring di ranjang, tidak ingin melakukan apa pun.
Daniel keluar dari kamar mandi, bagian bawah tubuhnya ditutupi handuk, mcnycka rambutnya dengan
landuk kecil, mengambil ponsel di lantai, Linda meneleponnya, tiga panggilan tidak terjawab.
Juga ada beberapa pesan dari Ryan. Dia sama sekali tidak melihatnya, langsung melempar ponsel kc
samping
Dia mendongak. Saat melihat Tracy tertidur lagi, dia merasa kesal.
Ketika ditanya apakah mencintainya, wanita ini tidak bisa menjawabnya.
Sckarang malah masih bisa tidur?
Daniel menghainpiri dan membuka selimut, memukul bokong Tracy dengan kuat.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Ah!” Tracy berteriak, membalikkan badan, melihatnya dengan kesakitan, “Apa yang kamu lakukan?”
“Dasar tidak berperasaan.” Daniel inencubit wajahnya dengan kesal.
“Aku sangat lelah....” Tracy mendorong tangannya, memeluk bantal dengan crat, “Aku masih ingin
tidur.”
“Tidak boleh tidur!” Daniel menarik bantal, meraih pergelangan tangannya dan mengangkatnya tinggi–
tinggi, memerintah dengan dominan, “Kelak tidak boleh pergi bekerja di Bar Kaisar, dengar tidak?”
“Kakak, aku harus menghidupi keluarga....” Tracy menyipiikan mata dengan lelah, “Aku tidak bisa
menemukan pekerjaan di luar. Untuk incmbayar biaya pengobatan Bibi Juni dan membesarkan tiga
anak, aku harus mencari uang.”
“Bukankah aku sudah memberimu 4 miliar?” Tanya Daniel, “Begitu cepat sudah habis“.
“Aku memakainya untuk...” Tracy hampir keceplosan, untung saja berhenti di waktu yang tepat, “Ya,
sudah habis.““,
“Kalau sudah habis, kamu tidak bisa mencariku?” Daniel mencubit dagunya, memaksanya mendongak
dan melihatnya, “21 hari, kamu sama sekali tidak menelepon dan mengirim pesan, apa gunanya kamu
meinakai ponsel?”
“Aku juga punya barga diri.” Tracy memoncongkan mulut dengan tidak senang. “Kamu akan severa
bertunangan dengan wawita lain, juga mengusirku, mana mungkin aku pergi mencarimu?”
“Kamu cemburu? Ehm?”
D:wich incnyipitkan mata. Dia mencoba mencari bukti bahwa wanita ini mencintainya.
“Bukan cemburu juga.” Tracy masih keras kepala, “Ini berhubungan dengan harga diri.”
Saat mendengarnya, hati Daniel sangat tidak nyaman. Dia mendorongnya dengan dingin, berbalik dan
pergi berpakaian.
“Kamu mau pergi?” Tracy tidak mengerti di mana dia menyinggungnya, hatinya sangat tidak berdaya.
Daniel mengancing kemejanya dengan santai, tidak memedulikannya.
“Baiklah, kalau begitu, aku juga bangun.”
Tracy bangkit dari ranjang, pergi ke lemari dan mencari pakaian dengan santai. Ternyata ada sebuah
lemari yang dipenuhi dengan pakaian yang cocok untuknya, juga ada pakaian dalam
baru.
Dia memilih satu setel dengan scadanya, memakainya, lalu mencari ke scluruh kamar, “Apa kamu
melihat ponselku?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDaniel masih tidak memedulikannya.
Tracy panik, pergi ke kamar mandi untuk mencari, akhirnya menemukan ponselnya di samping bak
mandi.
Ponselnya basah kuyup, tapi untung saja model ini tahan air. Dia mengelap kering ponsel, membuka
layar, melihat ada beberapa panggilan tak terjawab, ada dua panggilan dari Windy, yang lainnya adalali
panggilan dari Carlos, Carles, dan Carla.
Tracy melihat waktu, sudah jam 11 siang. Hari ini adalah akhir pekan, dia berjanji untuk menemani
anak–anak.
Tracy segera mandi, lalu berkata pada Daniel sambil mengenakan sepatu, “Aku harus pergi, masih
ada urusan di rumah.”
“Aku akan mengantarmu.” Daniel memakai mantel.
!!
“Tidak perlu...” Tracy hendak menolak, Daniel malah meraih belakang kepalanya, langsung
mendorongnya keluar dari kamar,
“Pelan sedikit!” Tracy berteriak sambil mengerutkan kening, “Selalu begitu kasar.”
“Diam!” Daniel merangkul bahunya, menariknya ke dalam pelukannya.
Perbedaan tinggi badan yang mencolok, seperti merangkul scorang anak kecil.