- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 426
“Apa yang salah denganmu?” Daniel menatap Tracy sambil mengernyit.
Tracy tidak bersuara, hanya menatap ponsel milik Danic).
Daniel menyusuri tatapan Tracy, melihat bahwa ponselnya masih menyala karena ada panggilan
masuk, dia pun segera mematikan layar ponselnya dan mc–nonaktifkannya.
Tracy menundukkan kepala dan tidak bicara.
Daniel tidak berbicara, juga tidak memberikan penjelasan apa–apa, hanya mengemudi dengan
diam.
Dengan cepat mobil sudah sampai di depan komplck kecil Jalan Bahagia No. 1.
Saat Tracy membuka sabuk pengamannya dan bersiap turun, Daniel mengingatkan, “Nanti malam
pukul 10!”
Tracy menahan kemarahan yang dipendamnya dan hanya menjawab seadanya, “Aku tahu.”
Kemudian, dia turun dari mobil dan terburu–buru berjalan masuk ke dalam komplek rumahnya.
Daniel juga turun dari mobil dan melihat bayangan punggung Tracy. Tiba–tiba dia merasakan sebuah
sinyal bahaya, sepertinya... dia semakin lama semakin tergila–gila terhadap wanita itu.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtTracy buru–buru pulang ke rumah, scdangkan ketiga anaknya sedang bermain dengan – didampingi
oleh perawat. Melihat Tracy pulang, Carla segera melangkahkan kaki mungilnya dan
memeluk Tracy
Tracy pun berjongkok, membiarkan Carla masuk ke dalam pelukannya.
“Mami, akhirnya Mami pulang.” Carla memeluk leher Tracy, sambil berbicara dengan merengut sedih,
“Carla kira, Mami sudah tidak menginginkan kami lagi.”
“Anak bodoh, bagaimana mungkin?” Tracy buru–buru menjelaskan, “Maaf, kelak Mami tidak akan
seperti itu lagi.”
“Mami sungguh sudah bekerja keras.” Carla menahan air matanya, lalu memijat bahu Tracy, “Carla
akan memijat Mami.”
“Terima kasih, Carla.” Dengan lembut Tracy mencium pipi Carla.,
“Mami, apa bos jahat itu menindas Mami lagi:” Carles mengepalkan tangannya sambil bertanya
dengan marah, “Jika dia menindas Mami lagi, aku akan memukulnya.”
“Tidak, tidak, dia tidak menindas Mami.”
Tracy menggelengkan kepalanya berulang kali, takut anak–anak salah paham terhadap Daniel dan
kelak akan terjadi perselisihan saat bertemu.
“Baguslah jika tidak.” Carlos melihat maminya dari atas sampai ke bawah, menyadari bahwa tidak
ada luka, barulah dia bernapas lcgi.
“Nona Tracy, kami bersiap untuk membuat makan siang, tetapi mereka bilang mau menunggu Anda
pulang dan memasak untuk mereka. Kauni sudah menyiapkan bahan–bahannya, coba lihal. apa sudah
cukup seperti ini?”
Kedua perawat berjalan keluar dari dapur.
“Kalian sudah bekerja keras.” Tracy berjalan ke ruang tamu sambil menggendong Carla, juga memeluk
Carlos dan Carles secara bergantian, “Kalian sudah lapar, ‘kan? Mami akan masak untuk kalian.”
“Terima kasih, Mami.”
Saat masuk ke dapur, Tracy menyadari bahwa kedua perawat itu sudah mencuci dan memotong sayur,
serta sudah memasak nasi, maka dia hanya perlu menumis sayur–sayur di kuali.
Tracy berterima kasih kepada mereka, lalu mulai menumis sayur dan membuat sup.
Dengan cepat beragam makanan memenuhi meja, Tracy pun memanggil anak–anaknya, “Carlos,
Carles, Carla, cepat makan.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Mami juga makan.”
“Mami mau merebus sup dulu, nanti kita bawa untuk Nenek.”
“Oh ya, Carlos, Carla, beri Roxy makan juga, nanti kita akan bawa Roxy pergi menjenguk Nenck.
Sebelumnya, Nenck bilang dia ingin melihat Roxy.”
“Baik!”
Carlos menggandeng langan mungil Carla dan berjalan ke balkon, lalu berdiri di bangku kecil dan
mulai memberi Roxy makan.
Carla mengelus sayap Roxy dengan ringan sambil berkata dengan lembut, “Roxy, kamu harus patuh,
nanti kami akan mengajakmu pergi menjenguk Nenek.”
“Nenek, Nenekl” Roxy mengepak–ngepakkan sayapnya sambil bersuara dengan senang.
Tracy mercbus sup di dapur, sambil memeriksa rekening banknya di ponsel. Beberapa hari ini dia
bekerja di Bar Kaisar dan telah mendapatkan ratusan juta. Sebelumnya membayar biaya pengobatan
sebesar 100 juta, hari ini harus membayar 100 juta lagi, tetapi uangnya tidak cukup.
Setelah kejadian semalam, dia pasti tidak bisa bekerja di Bar Kaisar lagi. Hari–hari berikutnya,
takutnya Daniel akan terus mengawasinya.
Sepertinya dia harus menghubungi konsultan keuangan di Swedoland, menarik sejumlah uang untuk
keperluan mendesak