- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 429
Bagaimana bolch seperti ini? Jika Tuan Daniel talu, dia pasti akan menyalahkinku.” Lily langsung
menjadi panik.
lusuru karena dia, aku semakin harus memisahkan hal ini dengan jelas.” Tracy menjadi serius.
“Aku berharap, tidak peduli bagaimana hubunganku dengannya, aku dan kamu bisa tetap menjadi
teman. Dengan begitu, aku bisa tenang membiarkan Bibi Juni dirawat di sini. Jika tidak, scandainya
suatu hari nanti aku dan dia bertengkar, bukankah Bibi Juni akan berada dalam bahaya?”
“Ini...”
Lily terdiam, benar, jika sckarang semua pengobatan bergantung pada Tuan Daniel, maka dia juga
punya kuasa untuk menghentikannya kapan pun.
Jika Tracy berobat dengan cara seperti orang biasa, pihak rumah sakit harus bertanggung jawab
icrhadap pasien, tidak mungkin berbuat sembarangan.
“Kita sepakat seperti ini saja. Kamu tenang saja, aku mampu membayar biaya pengobatan.” Tracy
lanjut bicara sambil menarik Lily, “Dan mengenai ibu temanku, hari ini aku membawa riwayat
penyakitnya.”
Sambil berbicara, Tracy menyerahkan riwayat penyakit ibu Windy kepada Lily.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtLily mengambilnya dan melihatnya secara sekilas, “Kondisi penyakitnya lebih kompleks, aku perlu
berdiskusi dengan dokter dari departemen yang lain. Aku akan memberikan jawaban kepadamu dua
hari kemudian, bagaimana?”
“Baik, terima kasih.” Tracy menganggukkan kepala, “Kalau begitu, aku masuk dulu, menemani Bibi
Juni.”
“Ya, masuklah.”
Tracy dan anak–anak menemani Bibi Juni sepanjang siang. Saat pukul lima sorc lebih, anak–anak
merasa lapar, maka mereka pun bersiap pulang.
Sebelum pergi, Tracy membayar 100 jula untuk biaya rawat inap, lalu kembali dan berkata kepada Bibi
Juni, “Bibi Juni, besok kami akan datang menjengukmu lagi. Bibi baik–baik ya disini.”
“Aku baik–baik saja di sini.” Bibi Juni segera berkata, “Ada perawal profesional yang menjaga, juga ada
Dokter Lily yang mengobati secara pribadi. Nona seorang diri menjaga tiga anak, benar benar sangat
susah, jangan pergi ke sana kemari.”
“Tidak apa–apa, anak–anak juga merindukan Bibi. Besok akhir pekan, mereka ada waktu. Jika hari
Senin, saat mereka bersekolah, maka belum tentu ada waktu ke sini. Bibi istirahatlah dengan baik,
kami pulang dulu.”
“Hati–hati di jalan.”
“Nenek, sampai jumpa!”
“Carlos, Carles, Carla, Roxy, sampai jumpa. Kalian harus mendengarkan perkataan Mami!”
“Mengerii, Nencki”
Setelah kcluar dari rumah sakit, anak–anak merasa sedikit lapar. Tracy pun mengajak anak–anak
pulang naik taksi, lalu mengatakan baliwa dia akan membuat pangsit untuk mereka. I
Ketiga anak itu sangat gembira, juga mengatakan bahwa mereka akan membantu Tracy membuat
pagsil.
Pada saat ini, jam tangan pintar Carlos berbunyi. Dia scgera membuat suatu gerakan tangan,
menyuruh yang lainnya agar jangan bersuara, lalu berkata kepada Tracy, “Mami, ini panggilan tclcpon
dari Kakck.”
“Cepat jawab.” Tracy menganggukkan kepala, menunjukkan scruju.
“Halo, Kakek.” Carlos menjawab panggilan itu.
“Carlos, kalian ada di mana? Kakek jemput kalian pergi makan.” Terdengar suara Tuan Besar yang
penuh dengan pengharapan dan rasa gembira, “Hari ini, kita tidak pergi ke Restoran Kastel Dongeng,
Kakek akan mengajak kalian pergi ke pinggir pantai, di sana sangat indah...”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kakek, tunggu scbentar.” Carlos menutup mikrofon, lalu melihat ke arah Tracy.
Tracy melihat Carles dan Carla, kedua anak itu menganggukkan kepala dengan penuh pengharapan.
Mereka sangat menyukai Tuan Besar, suka pergi bersamanya.
Tracy pun hanya bisa menganggukkan kepala, menyetujui.
“Baik, Kakek, aku sudah meminta persetujuan Mami.”
Carlos juga sangat senang, bisa bertemu dengan Kakek lagi, bisa mendiskusikan pengetahuan baru
yang dia pclajari akhir–akhir ini.
“Baguslah, sekarang Kakek ada di lantai bawah gedung rumahmu. Kalian bersiap–siaplah dulu, nanti
Kakek akan segera naik untuk menjemput kalian.”
Tuan Besar berkata dengan penuh kasih sayang.
Mendengar perkataan ini, Tracy sangat terkejut hingga raut wajahnya berubah. Di lantai bawah gedung
rumahnya? Taksi mereka juga akan segera sampai di rumah...
Tracy menoleh dan melihat, benar, ada sebuah Rolls–Royce di depan jalan yang tidak jauh dari sana
sedang berhenti.
Sanjaya mendampingi Tuan Besar turun dari mobil. Dengan wajah berscri–seri, Tuan Besar berjalan
menuju rumah Tracy sambil berbicara di telepon.
Tracy segera membuat gerakan tangan, menyuruh sopir taksi untuk menghentikan mobil.
Namun, sopir iaksi sama sekali tidak melihatnya, dia terus menginjak gas dan mengemudi ke dcpan...