- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 435
“Sudah waktunya aku pulang ke rumah.” Tracy berkata dengan pelan, “Aku sudah berjanji akan
pulang, membuat sarapan untuk anak–anak.”
“Bagaimana dengan sarapanku?” Danicl incnyipitkan matanya dan menatap Tracy.
“Aku akan menyuruh Manajer mengantarkannya padamu.”
Tracy mengecup dahi Daniel, penampilan pria itu yang masih tidak terlalu sadar, terlihat seperti anak
kecil, sangat menggemaskan...
“Tidak mau.” Daniel mengangkat kedua tangan Tracy ke atas, lalu membalikkan tubuhnya, “Aku mau
meinakanmu.”
“Tidak boleh... Uhhhh...”
Tracy masih belum mulai berbicara, Daniel sudah menciumnya.
Danicl sudah menahan diri sepanjang malam, akhirnya wanita ini bangun, maka dia tidak ingin
melewatkan kesempatan lagi.
Saat berada di bawahnya, tubuh Tracy terasa sangat lemas, dia menggerakkan tubuhnya dengan
pelan, sambil memejamkan matanya dan menikmati ciuman pria itu.
Tubuhnya sepertinya dihipnotis olch Danici, sama sekali tidak mendengar perkataannya sendiri, malah
sebaliknya menjadi budak pria ini. Asalkan pria ini mengelus tubuhnya, maka dia pun menjadi tidak
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttahan...
Suara napas yang terengah–engah bagaikan binatang buas, serta suara crangan seekor kucing kecil,
seperti lantunan musik yang menggema di seluruh kamar itu...
Dua orang yang saling bersentuhan dan mendekap dengan erat, keindahan dari momen intens itu,
saling mencintai dan tidak ingin melepaskan, serta tidak bisa dihentikan...
Adegan percintaan mereka berlangsung sangat lama, hingga cahaya mentari pagi masuk dari celah
jendela dan menyinari tubuh kedua orang itu yang saling bertaut, barulah Daniel mendapatkan
kepuasan. Dia pun menindih tubuh Tracy dan tertidur lelap.
Tracy mengambil ponselnya dan meliliat jam, sudah pukul 05.30. Dia mendorong Daniel dengan hati–
hati, lalu membalikkan badan dan turun dari ranjang.
“Mau ke mana?” Daniel lengkurap di atas ranjang, jelas–jelas malanya terpejam, iapi malah masih bisa
bertanya pada Tracy.
“Pergi mandi.” Tracy masuk ke kamar mandi dan mandi sebentar, lalu buru–buru berpakaian. Dia
menghampiri ranjang dan mengecup koning Danici, “Aku harus pulang, aku sudah berjanji akan
membuatkan sarapan untuk anak–anak. Kamu tidurlah lagi.”
Selesai bicara, dia pun hendak pergi.
Namun, tangannya malah ditarik olch Daniel, “Aku antar!”
“Tidak perlu, kamu tidurlah lagi, aku bisa pulang naik taksi.”
“Sepuluh menit!”
Dalam sekejap, Daniel turun dari ranjang dan langsung masuk ke kamar mandi.
Tracy sedikit tak berdaya, juga ada sedikit perasaan bahagia.
Pria itu sangat mengantuk, tapi masih ingin mengantarnya pulang.
Jika ini bukan cinta, maka apa?
Tracy tidak ingin membuang waktu, dia pun memanfaatkan waktu untuk masuk ke kamar mandi dan
inclakukan perawatan wajah.
Saat dia baru selesai, Danic) juga keluar dari kamar mandi dan sudah rapi. Dia mengambil kunci mobil,
berjalan menghampiri dengan langkah besar, “Ayo!”
“Apa kamu tidak ngantuk?” Tracy menatapnya, mata pria ini memang sedikit merah, sepertinya tidak
tidur dengan baik belakangan ini.
“Tidak.” Daniel mendorong Tracy keluar dari kamar, lalu merangkul pundaknya, serta mengelus clus
rambutnya dengan sikap meremehkan, “Si pendek!”
Tracy memutar bola matanya, tetapi malah dengan patuh menyandarkan tubuhnya di pelukan Daniel.
Bibir Daniel menyunggingkan senyuman yang menggoda. Dia sangat menyukai hal ini, pasangan
kekasih seperti orang biasa... Ini juga cukup baik.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSaat mobil sudah sampai di depan komplek Jalan Bahagia No. 1, waktu baru menunjukkan pukul 6
pagi.
Daniel memijat pelipisnya, juga menguap, “Apa harus scpagi ini?”
Tracy menatap Daniel. Pria ini tetap terlihat sangat tampan meski sedang menguap.
“Hari ini aku mau buat bakpao berbentuk babi dan ketan isi daging ayam untuk anak–anak, juga mau
merebus sup untuk Bibi Juni. Semua ini memerlukan waktu. Kamu pulanglah tidur lagi, terlihat sangat
lelah.”
“Aku lapar.” Daniel mengelus wajah Tracy, “Tidak pernah makan masakanmu.”
“Hihihi...” Tracy terkikik sambil menghindarinya, “Kelak, saat ada kesempatan.”
Daniel merasa sedikit tidak senang, tetapi dia tidak mengatakan apa–apa.
“Aku pergi dulu,” kata Tracy sambil membuka sabuk pengamannya.
Daniel ingin menciumnya, tctapi dia malah langsung turun dari mobil.
Daniel pun mematung di sana, sungguh tidak bisa berkata apa–apa.
Sementara Tracy udlak nicnyadari apa–apa, dia masih melambaikan tangan ke aralı Daniel, lalu
dengan cepat berlari masuk ke komplek rumahnya.
Melihat bayangan Tracy yang menjauh, lalu melihat lampu di lantai 16 menyala, Danici tahu bahwa
wanita itu sudah sampai di rumah. Dia pun menyalakan mesin mobilnya dan melaju pergi, pada saat
bersama, dia menyalakan ponselnya dan menclepon Ryan.