- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 460
Sctclah selesai berbicara, Garcia menutup panggilan itu.
Tracy meineging ponsel itu dengan perasaan yang kacau, dia tidak tahu kenapa surat itu bisa da di
tangan Garcia, mungkin jebakan, mungkin juga tipuan, tapi tctap saja dia ingin mengetahui isi surat itu.
Namun, setelah mengalami begitu banyak hal, Tracy sudah lebih waspada.
Dia menghubungi nomor telepon Victor yang telah lama tidak dia hubungi.
Dengan cepat, panggilan itu tersambung dan terdengar suara bersemangat Victor, “Tracy!”
“Victor, apa kamu masih menyimpan surat yang dikirim olch ayalıku untukmu itu?” tanya Tracy lugas.
“Masih,” jawab Victor tanpa berpikir panjang, “Ada di rumahku yang di Kota Bunaken, sekarang aku
berada di Prancis. Kamu kenapa? Apa terjadi sesuatu? Aku akan segera kembali.”
“Tidak perlu,” ujar Tracy buru–buru, “Aku hanya ingin bertanya tentang isi surat itu, apa isi surat itu?”
“Ini....Victor terlihat sedikit kesulitan menjawabnya.
“Apa terkait misteri kebangkrutan ayahku?” tanya Tracy lagi, “Apa di dalam surat itu, dia memberi tahu
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtkamu siapa yang inencelakainya?
“Kenapa kamu bisa mengetahuinya?” ujar Victor tanpa sadar, setelah mengatakan itu, dia pun segera
menghiburnya, “Masalah ini sudah berlalu, kamu tidak perlu berpikir sembarangan lagi. Paman juga
berpesan padaku, agar tidak memberitahumu tentang masalah ini, dia tidak berharap kamu ikut
terlibat....
“Aku mengerti.”
Tracy sangat memaharni karakter Victor, bagaimanapun Tracy bertanya, Victor tidak akan mengatakan
hal yang tidak ingin dia katakan.
“Kamu baik-baik saja?” tanya Victor cemas,
“Aku baik–baik saja,” ujar Tracy berpura–pura santai, “Garcia mengajakku makan siang.”
“Benarkah? Kamu masih berhubungan dengan Garcia?” Victor terdengar sangat senang, “Begini juga
baik, kamu sama sekali tidak ada teman di sana. Kalau ada sesuatu, kamu bisa meminia bantuannya.
Dia juga wanita, ini akan memudahkan kalian untuk berinteraksi.”
“Ya.” Tracy tersenyum tipis, “Aku sudah harus keluar, kami berjanji untuk bertemu di Restoran Silver.”
Baik, nanti aku akan meneleponnya, memintanya untuk lebih menjagamu,” ujar Victor gembira.
“Terima kasih, Victor.”
Setclah menutup panggilan, Tracy merapikan diri sebentar. Sekitar setengah jam kemudian, dia clah
tiba di Restoran Silver.
Seluruli restoran ini sudah dipesan, tidak ada satu pun pelanggan, maupun pelayan di sana.
Hanya ada beberapa pengawal yang berjaga dengan wajah dingin dan tatapan dalam.
Saat melangkah memasuki restoran ini, Tracy merasakan atmosfer yang berbahaya, tapi dia sama
sckali tidak takut, karena dia mcmiliki Victor sebagai pelindungnya!
“Aku harus memanggilmu bodoh atau terlalu berani?” Garcia duduk di tengah ruangan sambil menatap
Tracy dengan dingin, “Padahal sudah tahu berbahaya, kamu masih berani datang?”
“Kamu tidak bisa melakukan apa pun terhadapku!” Tracy memandang dingin ke arahnya, “Katakan,
ada urusan apa kamu mencariku?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ada kalanya aku benar–benar tidak bisa mencbakmu,” sindir Garcia sambil tersenyum dingin, “Dulu
Alice memperlakukanmu seperti itu dan kamu masih membantunya? Apa kamu sungguh begitu baik?”
“Kamu mencariku hanya untuk mengatakan ini?” ujar Tracy balik bertanya, “Aku sudah memberi tahu
semuanya pada polisi, tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi.”
“Scharusnya kamu sangat paham bahwa keluarga Alice tidak bisa mclawanku,” ujar Gracia
memperingatkan dengan dingin, “Aku sarankan kamu untuk tidak ikut campur!”
“Kamu terlalu memandang tinggi diriku.” Tracy tersenyum tipis, “Aku tidak berniat untuk ikut campur,
aku hanya melaksanakan tanggung jawab scorang warga negara yang baik.”
“Jadi, kamu sungguh ingin melawanku?” Tatapan mata Garcia berubah menjadi dingin, “Seharusnya
kamu sudah tahu akibatnya, kan?”
“Aku sudah mengatakannya, aku tidak akan ikut campur,” tegas Tracy sekali lagi, “Aku hanya akan
memberi tahu kepolisian kenyataan yang sebenarnya, aku tidak akan mengatakan yang tidak ku
ketahui!”
“Bagus.” Garcia tersenyum dan tidak berbasa–basi lagi sambil memberi isyarat dengan tangannya.
Kedua pengawal segera berjalan ke arah Tracy dengan agresif.
Tracy hanya menatap ponsel Garcia dengan tenang.