- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 487
Daniel menemani anak-anak sebentar. Setelah diingatkan Ryan, ia baru bersiap menuju Rumah Sakit
Prima bertemu Tuan besar.
Sebelum ke sana, Carlos mengantarkannya keluar dan bertanya dengan sangat serius, “Paman
Daniel, apa ada hal yang ingin kamu katakan?”
“Bagaimana kamu tahu?”
Daniel merasa IQ dan EQ Carlos melebihi anak-anak seusianya. Carles dan Carla lebih mirip seperti
anak umur tiga tahun, sedangkan Carlos lebih mirip dengan dirinya waktu kecil.
“Aku hanya merasa sikapmu sepertinya berubah.” Carlos menebak, “Kamu berubah sepenuhnya..”
Daniel berjongkok, kedua tangannya memegang pundaknya, “Tunggu mamimu pulang, aku dan
mamimu akan mengumumkan sebuah kabar!”
“Kabar apa?” Carlos sudah tak sabar ingin mengetahuinya.
“Untuk sementara dirahasiakan.” Daniel membungkam mulut.
“Kabar baik atau kabar buruk?” Carlos bertanya lagi.
“Tentu saja kabar baik.” Daniel mengusap kepala kecilnya dan menyunggingkan senyuman, “Nanti
setelah pemeriksaan terakhir, kalian tinggal di rumahku. Malam nanti, aku akan membawa mamimu
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtpulang.”
“Tinggal di rumahmu?” Carlos terkejut dan lekas bertanya, “Bukankah tidak baik? Lebih baik kami
tinggal di rumah kakek saja.”
“Kedepannya tidak boleh panggil kakek lagi.”
Daniel ingin menjelaskan status kepadanya, sebenarnya seharusnya memanggil kakek buyut. Tetapi
jika sekarang dikatakan, rahasia akan terungkap.
“Kenapa?” Carlos agak gelisah, kening kecilnya berkerut.
“Nanti malam baru kita jelaskan padamu.” ucap Daniel dengan enteng. “Kakek sedang sakit, tidak ada
waktu menjaga kalian, sedangkan mami juga akan repot jika harus ke sana. Jadi, aku akan mengatur
kalian tinggal di rumahku. Hari ini kalian istirahat di
rumah sakit dulu, aku minta orang persiapkan kamar kalian dulu.”
“Tapi…..”
“Sudah diputuskan.”
Carlos baru saja ingin bicara, Daniel sudah berdiri dan memerintah Lily, “Kamu atu dekorasi kamar
anak, harus menggunakan barang terbaik. Malam ini mulai tinggal!”
“Baik, aku segera mengaturnya.”
Lily menundukkan kepala menerima perintah.
Selanjutnya tiga anak ini akan menjadi pewaris Wallance. Ia harus lebih berhati-hati melayani mereka
daripada sebelumnya.
“Kalian bersembilan!” Daniel memberi perintah kepada pengawal terunggulnya yang berbaris dua
barisan di belakangnya, “Mulai hari ini, kalian bertanggung jawab melindungi keamanan Tuan muda
dan Tuan putri!”
“Baik, Tuan Daniel!” Sembilan orang itu menjawab dengan serentak. Suaranya menggelegar seperti
petir.
Carlos terkejut melihat hal itu. Ini, ini apa yang terjadi?
Meminta Dokter Lily mendekorasi kamar mereka dan meninggalkan setengah pengawal untuk
melindungi mereka bertiga.
Selain itu tadi menyebut ‘Tuan muda’ dan ‘Tuan putri?. Ini….. rasanya aneh sekali!
“Aku pergi dulu.”
Daniel menoleh memandang Carles. Ia ingin membuka mulut memanggil nama yang biasa dipanggil
Tracy kepadanya, tapi ia tidak tahu bagaimana mengucapkannya.
Oleh karena itu, ia menggunakan cara pria. Ia mengulurkan kepalan tangan kepada
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmCarlos.
Carlos tertegun, lalu mengulurkan kepalan tangan kecil dan tos dengannya.
Lalu, kedua orang ini saling bertatapan sambil tersenyum.
“Carlos Smith, tunggu aku pulang!”
Daniel memanggil namanya tidak selembut Tracy dan juga tidak sehangat orang lain. Panggilan ini ada
rasa keintiman dan kepercayaan.
“Iya!” Carlos menganggukkan kepala dengan semangat. Tubuh kecilnya tampak penuh dengan energi
dan postur tubuhnya tegap.
Daniel membelai kepala kecilnya, lalu mengalihkan pandangan menuju Carles dan Carla yang
bersembunyi di balik pintu. Daniel melambaikan tangan pada mereka, lalu berbalik badan pergi.
“Kak Carlos, Kak Carlos…” Carles mendekati dengan kursi rodanya dan bertanya dengan semangat,
“Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba hubunganmu begitu baik dengannya?”
“Kak Carlos, kamu jadi temannya?” Carla bertanya dengan suara kecil.
“Teman, teman?” Roxy tampak sangat penasaran.
“Aku merasa, sebelumnya kita salah paham padanya.” Carlos memandang punggung Daniel yang
menjauh, hatinya menjadi agak semangat “Aku sekarang merasa, ia orang yang sangat baik!”