- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 494
“Anda lihat ini.” Sarah menyerahkan ipadnya kepadanya.
Devina menggeser layar dan memeriksa ipad itu. Ia menyeringai dengan senang, “Sungguh tak
diduga, pebisnis yang tak sengaja kupaksa mati itu adalah pria lain Bella Moore. Hahaha….”
“Nyonya, untuk saat ini hanya spekulasi saja, tidak ada bukti pasti,” Sarah berkata dengan bingung,
“James Smith itu hanya seorang pengusaha biasa, kenapa ia bisa berhubungan dengan Bella Moore?”
“Benar juga, masih perlu cari bukti lain.”
Devina memutar cincin di jari manisnya, menatap Tracy dingin. Tak berapa lama kemudian, ia
menelepon sebuah nomor…
Ponsel itu berdering agak lama baru tersambung. Terdengar suara rendah dari sisi lain, “Halo!”
“Jonson, lama tak bertemu.” Devina menyunggingkan senyuman. Nada suaranya tampak akrab,
namun juga dingin, “Ada hal yang ingin kutanyakan padamu.”
“Apa?” Tentu saja Jonson bersikap waspada.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Bella Moore…” Devina menyebutkan nama ini dengan pelan, lalu bertanya dengan hati-hati, “Apakah
memiliki seorang putri?”
Jonson yang berada di sebrang telepon tentu saja membeku, ia tak menjawab untuk sesaat.
“Tampaknya kamu sudah bertemu dengan Tracy Smith.” Devina sangat pintar dan berspekulasi
dengan menyeringai, “Sebenarnya tanpa perlu kamu bilang pun, aku sudah menyelidikinya. Dulu, Bella
memiliki pria di luar dan melahirkan anak haram dengan pria itu…
Setelah beberapa jeda, Devina bertanya dengan hati-hati lagi, “Pria itu bernama James Smith, ‘kan?”
“Aku tidak tahu.” Jonson berkata dengan dingin, “James sudah mati, mati tanpa kejelasan. Sekarang
kamu hanya berspekulasi sendiri, jangan menyakiti orang tak bersalah lagi.”
*Tampaknya tebakanku benar.” Devina sudah mendapatkan kesimpulan, “Tracy adalah putri dari
James dan Bella!”
“Devina, sudah cukup…” Jonson berseru, “Dendam generasi sebelumnya sudah berlalu. Kakakmu
sudah meninggal, jangan menggila lagi.”
“Kamu benar-benar baik.” Devina mencibir dingin, “Putrimu akan bertunangan dengan Daniel, tetapi
Daniel masih memedulikan wanita lain. Kamu tidak keberatan? Atau mungkin karena ini adalah putri
Bella Moore, jadi kamu pun mengabaikan kebahagiaan putri kandungmu sendiri?”
“Devina Wallance….”
“Sudahlah.” Devina malas berbicara dengannya lagi, “Aku hanya bertanya karena penasaran. Tidak
akan berbuat apa-apa padanya, tenang saja.”
Setelah mematikan telepon, Devina memandang Tracy yang tertidur, lalu menyungingkan senyuman
menyeringai, “Benar-benar usaha yang percuma. Jika tahu sejak awal kamu adalah putri Bella Moore,
untuk apa aku begitu menghabiskan
tenagaku?”
Setelah berbicara, Devina menepuk-nepuk wajah cantik Tracy dan tertawa, “Bella, Bella. Kamu benar-
benar penyelamajku. Di momen seperti ini pun masih membantuku!”
Tracy yang tertidur lelap, sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi….
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Ia hanya merasakan sakit, sangat-sangat sakit. Rasanya ada puluhan serangga sedang menggigit
tubuhnya dan memutuskan pembuluh darahnya.
Ia merasa dirinya akan segera mati….
Daniel bermimpi buruk. Ia bermimpi menjemput Tracy di lantai bawah. Tetapi ketika membuka pintu
mobil, ia melihat Tracy sudah meninggal. Darah di mana mana dan wajahnya mengerikan.
Di belakang Tracy ada Devina yang sedang tersenyum menyeringai kejam seperti orang gila.
Daniel bangun terkejut, kepalanya penuh dengan keringat. Jantungnya berdetak kencang
Sudah beberapa tahun, Daniel tidak pernah memiliki perasaan ini, selain hari di mana ayah dan ibunya
kecelakaan.
Ia tiba-tiba memiliki perasaan tidak enak di dalam hatinya. Ia merasa gelisah. Ia melihat jam tangan.
Sudah pukul setengah tujuh.
la lekas turun dari ranjang. Membersihkan wajah dan turun terlebih dahulu menunggu Devina.
Ia ingin segera bertemu Tracy, memastikan Tracy baik-baik saja.
“Tuan Daniel, jangan cemas. Orang Thomas sudah mengawasinya. Mobil Presdir Devina sudah masuk
ke Kota Bunaken tiga jam yang lalu. Seharusnya mereka akan tiba lebih awal.”