- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 524
“Carlos.....”
“Carles...”
“Carla...”
Sekelompok anak memanggil nama tiga anak ini. Mereka mengobrol dan berisik, membuat Daniel sakit
kepala,
la memincingkan mata secara spontan, lalu aura dominasi alaminya terpancar keluar.
Anak–anak langsung menghentikan langkah kaki mereka, tak berani mendekat lagi.
Seorang anak perempuan berkuncir kuda menangis, la ketakutan.
“Felixia jangan menangis. Ia bukan orang jahat.” Carla menggoyangkan kaki kecilnya meminta Daniel
untuk menurunkannya, lalu ia berlari pergi menghibur temannya, “la adalah.....”
“Aku adalah ayah mereka!”
Daniel tiba–tiba berbicara menyela ucapan Carla.
“Pacar Mami‘ panggilan ini tidak enak didengar dan tidak cocok disebutkan di taman kanak–kanak.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtla merasa lebih baik berani dan mengakui statusnya sendiri.
Lagipula, status ini akan berlangsung selamanya, tidak akan pernah berubah!
Ketiga anak terkejut membelalakkan mata. Mereka tidak percaya dengan ucapan Daniel.
Walaupun mereka sudah menerima Daniel sebagai pacar maminya. Mulai menyukainya dan bersedia
bermain dengannya, tetapi...
Ayah?
Status ini terlalu tiba–tiba bagi mereka!
Carlos tertegun. Otak kecil yang pintar itu sedang berpikir, menganalisis perkataan ini!
Carles memandang Daniel dengan tercengang. Wajahnya linglung, ia mengira dirinya salah dengar
atau Paman Daniel tidak ingin membuatnya malu di hadapan teman–teman lainnya, jadi sengaja
berkata demikian?
Mulut kecil Carla menganga, matanya juga membesar. Memandang Daniel dengan wajah terkejut, ia
hampir tak mempercayai telinganya sendiri....
Seluruh anak–anak juga menggunakan ekspresi wajah terkejut memandang Daniel. Sejak anak
kembar tiga ini masuk sekolah, mereka tidak pernah sekalipun melihat ayahnya. Bahkan, mereka
sendiri tidak tahu siapa ayah mereka!!
Kenapa hari–hari ini tiba–tiba ada yang menyamar menjadi ayah mereka?
Begitu tinggi, arogan dan begitu galak. Begitu... begitu.. menakutkan!!
Para guru dan perawat semuannya torcendang
ini adalah berita menggemparkan kehip han in
Henta pertama adalah Daniel mengantarkan anak–anak ke sekolah
Berta kedua adalah mengetahui Daniel adalah pacar Tracy
Berita ketiga adalah pacar mami telah berubah menjadi ayah.
Untung saja tidak ada media di sekeling Kalau tidak, berita ini akan menemparkan dunia
“Ayah, ayah, erghh —–
Tiba tiba, Rory mengocch samar–samar dan dekapan Carles
Suara ini menyadarkan ketiga anak kembar itu
Carlos merenung dan berbicara dengan sopan, “Paman Daniel, tolong turunkan aku
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmDaniel menurunkannya, kedua yan dinanakitu saling bertatapan untuk sesaat. Mereka tampak putup
Carlos mendarat di lantai, memandang Daniel dengan gelisah, kemudian membungkusan punctung
dengan sopan, * Paman Danel icima kasih telah mengantarkan kami ke sekolah
“Uch, terima kasih
Carles dan Caralelas berterima kasih mengikuti Carlos
Bagi mereka, selain mami dan nenek segala yang dilakukan Carlos selalu benar. Mereka selalu
mengikuti jejak Carlos.
“Juga terima kasih telah menyiapkan hadiah untuk teman–teman dan para guru.” Carlos berbicara
dengan sungkan, * Paman sangat sibuk kami tidak akan menunda waktumu lagi!”
Daniel memandant Carlos yanr bertapak dewasa da merasa bersalah di dalam hati. Tidak seharusnya
ia bersikap impulsif di saat ini dan mengucapkan kalimat itu di momen ini
Scharusnya ia berdiskusi dengan Tracy dulu, lalu menjelaskan kepada anak anak secara terbuka
Setidaknya afat mental anak–anak siap dulu...
Tetapi, ucapan itu sudah terlanjur diucapkan, sekarang menyesal pun tidak ada punanya
“Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu.”
Daniel berjongkok hendak memeluk ketika anak, tetapi anak anak malah mundur dentan ketakutan
Mereka tidak berani mendekat.…