- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 527
Ketika sedang micronung, terdengar suara familiar dari luar, “Ini di mana? Kenapa membawaku
kemari?”
“Bibi Juni, jangan takut. Kedepannya ini adalah rumahmu.” Lily menenangkan sambil tersenyum.
“Rumahku? Vila sebesar ini tampak seperti sebuah kastel. Bagaimana mungkin ini rumahku?” Bibi juni
gelisah, “Dokter Lily, apa kamu salah? Cepat antarkan aku kembali ke rumah sakit.”
Ketika mendengar suara Ini, Tracy lekas meletakkan ponsel dan berlari keluar.
Ternyata Bibi Juni memang sedang berdiri di aula besar, ia melihat sekeliling dengan bingung.
Lily menenangkannya dari samping, “Bibi Juni, jangan panik. Nona Tracy juga tinggal di sini. Aku akan
membawamu bertemu dengannya.”
“Nona Tracy?” Bibi Juni masih bengong.
“Bibi Juni....” Tracy berlari dengan cepat turun ke bawah.
“Nona!” Bibi Juni lekas menghampirinya ketika melihat Tracy turun, “Akhirnya, bertemu denganmu.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtNona benar–benar membuatku takut. Beberapa hari ini Nona ke mana? Kenapa ponselmu mati?
Anak–anak juga tidak menemukanmu, aku kira terjadi sesuatu denganmu.”
Suara Bibi Juni menjadi serak ketika berbicara. Beberapa hari ini, la sulit makan dan tidur di rumah
sakit. Ia mencemaskan keselamatan Tracy dan anak–anak. Kalau bukan karena Lily yang
menenangkannya, mungkin ia sudah kabur dari sana sejak awal untuk mencarinya.
“Maafkan aku, Bibi Juni...” Tracy sangat bersalah. Beberapa hari ini, memang terjadi sesuatu
denganku. Aku tidak bisa menghubungi siapapun. Kemarin baru kembali.”
“Apa yang terjadi? Apa terluka?” Bibi Juni menarik Tracy, memeriksanya dari atas sampai bawah.
“Hanya luka kecil, bukan masalah besar.” Tracy takut ia menyadari luka di punggungnya. Ia lekas
menariknya duduk di sofa. Jangan mencemaskanku, masalahnya sudah selesai.”
“Baguslah.” Bibi Juni menghela napas, lalu mengamati sekeliling dengan gelisah. Ia berbisik kepada
Tracy, “Nona, kita pulang, yuk. Anak–anak sudah mau pulang sekolah. Jika tidak ada orang yang
menjemput mereka, mereka akan ketakutan.” !”
“Jangan cemas, ada orang yang menjemput mereka,” Tracy menenangkan Bibi Juni. Ia menoleh
bertanya pada Lily, “Dokter Lily, apa yang terjadi? Bukankah Bibi Juni sedang rawat inap? Kenapa
membawanya kemari?”
“Tuan Daniel yang mengaturnya.” ucap Lily tersenyum.” Tuan Daniel khawatir kamu kesepian di
rumah, jadi memintaku menjemput Bibi Juni.”
“Sembarangan!” Tracy mengernyitkan kening, “Penyakit Bibi Juni harus diobati Bagaimana bisa la
keluar dari rumah sakit hanya demi menemaniku? |
“Kamu tidak perlu mencemaskan hal ini, Tuan Daniel sudah mengaturnya.” Lily menunjuk arah luar
dan menjelaskan sambil tersenyum, “Di belakang vila ini adalah sebuah gedung kecil. Gedung itu
selalu kosong, tidak digunakan. Tuan Daniel memintaku menjadikan gedung itu sebagai ruang
perawatan medis.
Hari ini, aku telah mengirimkan alat medis kemarl, kedepannya kamu dan Bibi Juni, serta tuan muda
dapat berobat di rumah langsung. Tidak perlu pergi ke rumah sakit.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Hah?” Tracy tercengang. Pantas saja hari ini ada begitu banyak mobil mcdis mengantarkan peralatan
medis kemari. Ternyata, la berencana membuat ruang perawatan medis di sini.
Daniel diam–diam melakukan banyak hal demi dirinya...
“Aku bingung mendengarnya...” Bibi Juni kebingungan dan memandang Tracy dengan bengong,
“Nona, apa hubunganmu dengan.... keluarga Wallance itu?”
“Ceritanya panjang.” Tracy menepuk lengan Bibi Juni, “Bibi ke kamarku, aku akan menjelaskannya
padamu.”
“Oh!” Bibi Juni menganggukkan kepala.
“Nona Tracy, sup burung walet sudah disiapkan. Aku antarkan ke atas untukmu dan Bibi Juni, ya?”
Di saat ini, Bibi Riana pengurus rumah bertanya dengan sopan.
“Baik, terima kasih.” Tracy menganggukkan kepala dan berterima kasih pada Lily, “Dokter Lily, terima
kasih. Silakan lanjutkan pekerjaanmu.”
“Baik.” Lily tersenyum kepadanya, lalu berbalik badan melanjutkan pekerjaannya.
Tracy menarik Bibi Juni ke kamarnya. Bibl Juni mengernyitkan kening ketika melihat interior kamaritu,
“Ini kamar pria, kan? Pria Wallance itu? Nona, kamu sudah jadian dengannya?”