- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 534
“Anak baik!” Daniel mengelus rambut Carles, lalu menurunkannya, “Bermainlah sendiri, pria scjali
harus kuat.”
“Iya, iya.” Carles langsung menjadi percaya diri, sepertinya kakinya tidak sakit lagi, juga tidak merasa
takut lagi. Dengan kaki pincang, dia berjalan ke arah perosotan, lalu berusaha naik lagi.
Melihat perosotan itu sangat tinggi, dia merasa sedikit takut, kedua kakinya menjadi gcmctan
“Jangan takut. Jika terjatuh, aku akan menangkapmu.” Daniel menyemangatinya.
“Iya.” Carles inenjadi percaya diri. Dia menggerakkan giginya, lalu lanjut naik ke atas.
Kali ini dia tidak merasa takut lagi, karena dia tahu bahwa meskipun dia jatuh, ada orang yang akan
menangkapnya di bawah.
Melihat pemandangan ini, hati Tracy benar–benar tersentuh. Dia juga termasuk ibu yang baik, dia
merawat dan mendidik anak–anaknya dengan segenap hati, tetapi saat ini dia tahu bahwa sebaik apa
pun dirinya, tetap tidak bisa menggantikan posisi ayah di hati anak–anaknya.
Ini adalah pertama kalinya Daniel berinteraksi dengan anak–anak. Meskipun tidak bisa selembut Tracy,
tctapi dia bisa memberikan lebih banyak kepercayaan diri kepada anak–anak, juga kekuatan seorang
pria sejati.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDalam hati, diam–diam Tracy memaki dirinya, karena dulu dirinya malah khawatir Daniel bukanlah
ayah yang baik. Jika dilihat sckarang, dia sungguh terlalu banyak berpikir. Kesungguhan hati Daniel
kepada anak–anak sungguh melebihi bayangan Tracy.
“Paman Daniel, aku ingin bermain ayunan Paman yang mendorongku, ya?”
Melihat interaksi antara Daniel dan Carles, Carla juga ingin diperhatikan, maka dia bergegas
bermanja–manja dengan Daniel.
“Oke.” Danicl merentangkan kedua tangannya di hadapan Carla, “Lompatlah, aku akan
menangkapmu.”
“Sangat tinggi, aku takut.”
Carla terus mundur ke belakang, langan mungilnya tetap memegang pegangan, tidak berani
melompat.
“Biar aku sajal” Carlos maju selangkah, lalu langsung melompat ke bawah.”
Daniel segera menangkapnya, lalu mengelus kepalanya, “Kamu melompat kerlalu mendadak,
bagaimana jika aku belum siap?”
“Aku percaya, Paman Daniel pasti akan menangkapku.” Carlos sudah mulai menyukai Daniel. Dia
merasa paman ini mengajarinya untuk berani. “Anak baik!” Daniel mencubit wajah tampan Carlos,
sambil menyunggingkan senyuman yang
incnawan.
“Paman Daniel, aku akan melompat.”
Sclesai berteriak dengan keras, Carla menutup matanya dengan tangan mungilnya, lalu melompat
sambil menjerit.
Daniel langsung inenangkap Carla dengan menggunakan tangannya yang lain.
“Ah...”
Carla berteriak di telinga Daniel, suaranya itu sungguh mau membuat gendang telinga Daniel pecah.
“Suara nyanyianmu pasti sangat merdu.” Daniel mengernyit dengan ekspresi menderita.
“Carla, jangan berteriak lagi, kamu sudah aman.”
Carlos menepuk–nepuk lengan mungil Carla,
Akhirnya, Carla tidak menjerit lagi. Dia melcpaskan tangannya, lalu membuka matanya dan melihat
sekeliling, “Wah, aku berhasil ditangkap, sungguh hebat!”
“Paman Daniel, aku akan meluncur turun...”
Terdengar suara Carles.
Daniel mcnolch den melihat bahwa Carles sudah berhasil naik ke atas dengan lancar. Dia puni
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmeluncur turun dengan kedua lengan direntangkan, sambil berteriak dengan ekspresi tegang.
“Carles sungguh hebat!”
Para perawat bertepuk tangan untuknya.
Melihat akhirnya Carles bisa bermain, mereka turut senang. Setelah pergelangan kakinya patah, dia
tidak bisa bermain sclama hampir dua bulan. Carles sudalı hampir tidak tahan.
Hari ini dengan adanya dukungan dari Daniel, akhirnya dia berani mencoba menapaki langkah
pertama.
Demi tidak membiarkan kaki Carles yang terluka mengenai lantai, Daniel segera menghampiri sambil
memeluk Carlos dan Carla, lalu menghadang Carles dengan kakinya.
Saat Carles meluncur turun, berkat kaki Daniel yang melindungi, kaki Carles yang terluka Icrangkat
naik, membuat kondisinya sangat aman.
“Tidak apa–apa, ‘kan?” Daniel mengangkat Carles dengan kakinya, lalu sedikit memantulkannya.
Carles berteriak dan jatuh di pundak Daniel, dengan panik dia inemeluk kepala Daniel, takut terjatuh.
“Wah, Paman Daniel sungguh hebat.” Carla bertepuk tangan, sambil berseru dengan antusias,
“Bisa menangkap tiga orang sekaligus.”
“Paman Daniel, Paman sungguh seorang pahlawan!” Ekspresi Carlos sangat kagum.
“Kelak tidak boleh memanggilku dengan sebutan paman lagi.” Mengambil kesempata memperbaiki
panggilan anak–anak kepada dirinya, “Harus panggil papa!”