- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 540
“Nona Tracy, Nona Tracy!”
Panggilan dari Dokter Lily memutus pemikiran Tracy.
Tracy sedikit tidak fokus, maka dia mengalilikan topik pembicaraan, “Mengenai kondisi penyakit Bibi
Juni dan ibu Windy, harus merepotkanmu.”
“Tenang saja.” Dokter Lily mengangguk, “Bagaimana kondisimu sekarang? Pencernaanmu sudah lebih
baik?”
“Sudah membaik” Tracy tersenyum kecil. “Aku naik ke atas dulu. Terima kasih.”
“Jangan sungkan. Jika ada masalah, bisa mencariku kapan saja.” Dokter Lily pun pergi sambil
membawa kotak obat.
Tracy menata pikirannya dengan baik dulu, baru naik ke atas.
Pintu ruang kerja sedikit terbuka. Tracy berdiri di depan pintu dan mclihat Daniel yang sedang
mengajari Carlos tentang sains dan teknologi.
Carlos mendengarkan dengan sangat serius, keningnya berkerut, sungguh ekspresi yang sama persis
dengan Danicl.
Carles dan Carla juga ikut mendengarkan di samping. Mungkin karena tidak mengerti, Carla pun pergi
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtke tenda berwarna merah muda yang ada di samping, lalu bermain boneka barbienya.
Carles juga bermain bersama Roxy di sofa,
“Kamu sungguh jenius!” Daniel sangat terkejut saat menyadari bakat Carlos, “Papi baru mulai
mempelajari sains dan teknologi saat berusia 6 tahun, sedangkan kamu sudah mengerti begitu banyak
saat baru berusia 3,5 tahun. Kamu lebih hebat dari Papi!”
“Benarkah?”
Carlos merasa sangat gembira, sebelumnya dia suka berdiskusi mengenai hal ini dengan maminya.
Saat awal, Tracy juga masih bisa mengobrol dengannya, tetapi dengan cepat pengetahuan Tracy tidak
bisa menandinginya.
Anggota keluarga yang lain lebih tidak mengerti, maka Carlos hanya bisa belajar sendirian. Namun,
karena tidak ada orang yang mengajari, proses belajarnya pun menjadi sangat lambat.
Kemudian, kakek papinya menghadiahkan komputer padanya, juga mengatur orang untuk
mengajarinya secara daring. Dia seperti berada di lingkungan yang sesuai dengannya, maka bisa
mempelajari semakin banyak pengetahuan.
Namun, kelas daring tetap tidak bisa dibandingkan dengan pengajaran privat secara langsung seperti
ini. Malam ini adalah pertama kalinya Danici mencoba mengajari Carlos, hasilnya Carlos belajar
dengan sangat cepat, hampir semuanya langsung bisa setelah diajari satu kali.
Ayah dan anak ini merasa sangat terkejut, sekaligus merisa sangat punya pencapaian.
“Paman Daniel...” Carlos memanggil secara spontan,
“Ile?” Daniel mengingatkan.
“Papi.” Carlos segera mengubah ucapannya. Karena belum terbiasa, sekarang dia masih memerlukan
keberanian untuk meminggil Daniel dengan sebutan papi. Wajah mungilnya bun uncmerah karena
malu, “Mengenai produk baru di perusahaan Papi, aku punya saran lain. Apa Papi bisa membawaku
untuk melihat proses rancangannya?”
“Tentu saja bisa.” Daniel menganggukkan kepala, “Besok Papi akan membawamu ke kantor.”
“Hah? Pergi ke kantor?” Carlos sedikit terkejut, “Bukankah ini tidak terlalu baik? Aku hanya ingin...”
“Apa yang tidak baik?” Daniel mengelus rambut Carlos dengan ckspresi bangga, “Kamu adalah putra
Papi, kelak juga akan bclajar cara mengelola perusahaan. Lebih cepat berinteraksi, maka akan lebih
cepat menyesuaikan diri, kelak kamu pun bisa berjuang bersama Papil”
“Ya, ya.” Carlos menganggukkan kepala berulang kali, kedua matanya berbinar, penuh dengan
pancaran yang indah.
Melihat pemandangan ini, Tracy pun menyunggingkan senyum senang. Dia merasa penampilan Carlos
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsekarang barulah lial yang paling diinginkan oleh dirinya sendiri.
Kembali ke rumah Daniel adalah pilihan paling tepat bagi anak–anak.
“Drti, drtt!”
Alarm berbunyi. Carles segera lurun dari sofa, lalu buru–buru berkata, “Papi, waktu belajar Carlos
sudah sclesai. Sekarang giliranku.”
“Oke.” Daniel hendak membereskan laptop, lalu berpesan pada Carlos, “Kamu sudah bisa pergi
istirahat.”
“Aku masih ingin melihat–lihat.” Carlos mengambil laptop, lalu duduk di samping
“Sungguh rajin.” Daniel menyunggingkan senyumnya, “Tidak mau belajar bela diri bersama Carles?”
“Tidak, aku tidak tertarik pada hal itu.” Mata Carlos terus menatap layar laptop, sambil berkata dengan
sombong, “Asalkan manusia memiliki kecerdasan yang tinggi, maka bisa menciptakan senjata yang tak
tertandingi di dunia ini, kemampuan bela diri apa pun pasti kalah.”
“Bukan begitu, juga ada hal yang tak bisa diatasi oleh robot.” Carles segera membantah, “Lagi pula,
belajar bela diri bisa memperkuat tubuh. Ini tidak bisa digantikan oleh robot, kan?” |
“Benar juga.” Daniel merasa ini sangat lucu.
“Papi, menurut Papi, siapa yang benar?” Carles terburu–buru ingin membuktikan dirinya benar,