- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 550
“Sungguli dia!” Tracy menemukan jawaban dari Daniel yang terdiam, langsung menjadi cmosional
dalam sekcjap, “Kenapa dia berbuat scpcrti itu?”
“Sudah sangat malam, tidurlah.” Daniel membalikkan badan.
“Danicl!” Tracy menjadi tergesa–gesa, langsung bangun, “Dia adalah dia, kamu adalah kamu, aku tidak
mungkin tidak bisa membedakannya. Berhubung masalali ini tidak ada hubungannya denganmu, kamu
katakana yang jelas saja padaku, kenapa menghindar?”
“Kalau kaunu tahu terlalu banyak, itu bukan hal baik.” Danicl mengcrutkan kening, “Masalah sudah
berlalu, tidak bisa diubah lagi, apa gunanya kamu mencari taliu sckarang?”
“Kenapa tidak berguna? Aku mau tahu kenapa dia berbuat seperti itu, aku mau membalaskan dendam
ayahku!”
Tracy kcccplosan. Selesai bicara, dia sendiri tercengang.
Sebenarnya, dulu kata balas dendam tidak ada di dalam dunianya, tapi sekarang, tiba–tiba dia
mengatakannya...
Mengatakannya tanpa sadar,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Balas dendam:” Daniel duduk, bertanya dengan serius, “Apa yang mau kamu lakukan untuk balas
dendam?”
“Aku....” Tracy tidak bisa berkata–kata saat ditanya. Wanita itu begitu kejam dan licik, bahkan Daniel
harus mempertimbangkannya lagi. Sedangkan, dia sendiri adalah seorang wanita yang tidak berdaya,
apa yang bisa lakukan untuk balas dendam?
“Sadarlah.” Daniel bangkit dan pergi ke kamar mandi.
Tracy melihat punggungnya, perasaannya sangat rumit...
Tracy tahu, tidak peduli betapa jahat dan kejamnya wanita itu, dia tetaplah keluarga Daniel. Meski ada
perselisihan dalam bisnis, meski kedua keluarga memiliki perseteruan sengit, tapi tidak mungkin
sampai benar–benar membuat pihak ilu celaka.
Jadi, dia tidak bisa minta Daniel untuk membantunya balas dendam.
Tapi, berdasarkan kemampuannya sendiri, dia tidak bisa mclakukan apa pun.
Tracy sangat putus asa.....
Terdengar suara air dari kamar mandi. Daniel sudah selesai mandi, keluar dengan memakai handuk,
berpakaian dengan inembelakangi Tracy.
“Kamu tidak tidur lagi?” Tracy melirik jam dinding, baru jam 5 pagi.
“Mau lari pagi.” Danicl menjawab dengan datar.
“Tracy tidak bicara, hanya inemeluk bantal dan bersandar di ranjang.
Setelah berpakaian, Daniel langsung berjalan keluar. Saat sampai di depan pintu, dia berbalik dan
berkata, “Istirahatlah, jangan berpikir sembarangan.”
Kemudian, dia membuka pintu dan keluar......
Tracy melihat ke arah pintu kamar yang tertutup, hatinya sedih......
“Tracy hanya bertanya, dia langsung begitu menentangnya. Kalau benar–benar mau balas dendam, pa
yang akan dia lakukan?
Kalau kelak Tracy berseteru dengan bibinya, apa yang akan dia lakukan?
Tracy memeluk bantal, membolak–balikkan tubuh di atas ranjang, sulit untuk tidur. Tanpa disadari,
sudah jam 7 pagi, terdengar suara anak–anak yang nyaring di luar......
“Kak Jinni, tidak perlu memapaliku, aku bisa turun sendiri.”
Setelah belajar dengan Daniel, Carles menjadi lebih berani, mandiri, dan jantan.
“Bisa jatuh. Sebaiknya aku menggendongmu...”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tidak mau, biar aku jalan sendiri.”
“Oh..
“Biarkan saja dia jalan sendiri, sudah begitu besar, saatnya untuk mandiri.”
Ini adalah suara Carlos, terdapat aura scorang kakak.
“Baiklah.” Jinni merasa serba salah.”
“Anak laki–laki memang merepotkan.” Carla berjalan melewati mereka dengan bangga sambil
memeluk Roxy, tangan kecilnya yang gemuk membelai bulu Roxy dengan lembut, berkata dengan
suara manja, “Roxy, kita jangan pedulikan mereka!”
Saat mendengar suara anak–anak, hati Tracy langsung menghangat. Dia hendak bangun, mandi, dan
makan sarapan bersama mereka.
Saat ini, tiba–tiba ponselnya menerima sebuah pesan. Tracy mengambil ponsel dan melihatnya,
ternyata pesan dari Victor: “Tracy, aku baru saja mendarat di bandara Kota Bunaken, kalau bisa,
carilah waktu, kita bertemu.”
Tracy ragu–ragu sebentar, tetapi tetap memilih untuk mengabaikannya.
Dia sudah bersama Daniel, anak–anak sudah mengakuinya. Meski ada masalah di antara mereka
berdua, dia tetap harus menjaga jarak dengan lawan jenis,