- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 553
“Ya.” Danic! mengangguk.
“Apa hari ini tidak sekolah?” Tracy segera melihat kalender, “Hari ini Sclasa.”
“Tidak ada yang bisa dipelajari di sckolah, tidak masalah kalau minta izin sesekali.” Kata Danici dengan
datar.
“Oh.” Tracy tidak banyak bicara, menunduk dan makan.
I
Carlos merasa ada yang tidak bercs dengan mereka berdua. Biasanya mereka sangat mesra, bahkan
saling meinandang saat berbicara. Sepertinya hari ini agak aneh. Mungkinkah bertengkar?
“Mami, sebelumnya Mami kerja di perusahaan Papi, ayo pergi bersama kami.” Carles lebih ceroboh,
tidak menemukan ada yang salah, juga berkata dengan bersemangat, “Mungkin saja bisa bertemu
dengan rekan kerja Mami dulu.”
“Benar. Mami, ikutlah bersama kani” Carla menarik tangan Tracy dan bermanja–manja, “Kita juga
bawa Roxy.”
“Mami....”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Mami tidak ikut.”
Tracy baru saja mau bicara, Daniel langsung menyelanya, “Mami mau istirahat di rumah.”
Tracy memelototinya dengan marah. Pria ini tidak membiarkan dia dan anak–anak muncul di
perusahaan bersama–sama, itu berarti pria ini sama sekali tidak ingin orang–orang tahu hubungan
mereka...
Masih bilang mau menikah.
Kalau benar mau menikah, apa perlu ditutup–tutupi scperti ini?
“Oh, baiklah, Mami sakit, harus banyak istirahat.” Carles masih tidak menyadari apa–apa, terus makan
bakpao, “Bakpaonya enak sekali.”
“Baiklah, Mami tidak bisa pergi. Kalau begitu, aku tidak akan bawa Roxy, aku takut dia terbang
sembarangan, membuat keributan.” Carla mengelus kepala Roxy yang berbulu, menghiburnya, “Roxy,
kamu tinggallah di rumah dengan patuh, mengcru?”
“Mau pergi, mau pergi!”
Roxy menegangkan leher, berteriak dengan panik, juga menggosokkan kepala kecilnya di tangan kecil
Carla yang gemuk, takut tidak diajak.
“Roxy, yang patuh!” Carla menepuk kepala kecilnya, menghibur dengan suara manja, “Hari ini kami
tidak pergi ke sekolah, mau pergi ke perusahaan Papi, di sana ada banyak orang dewasa, tidak bisa
membawamu pergi.”
“Mau pergi, mau pergi...” Roxy terbang ke bahu Carla, menggosok mulut kecilnya di pipinya yang
lembam, “Mau pergil”
“Bagaimana kalau......”
Melibal sikap Roxy seperti itu, hati Carlcs sedikit mclunak. Dia baru saja mau bicara, Carlos malah
memelototinya. Dia terpaksa tutup mulut.
“Huhuhu......” Roxy meniru gaya Carla, menutupi wajah dengan sayap, menangis dengan sedih.
“Roxy......” Melihat Roxy menangis, mata Carla juga memerah.
“Biarkan dia pergi.” Akhirnya Daniel bersuara.
“Benarkah?” Carla sangat senang, berseru sambil mengangkat tangan kecilnya yang gemuk, “Hore,
hidup Papi!”
“Bagus sckali!” Carles langsung memeluk Roxy, mengajarinya, “Roxy, cepat berterima kasih pada
Papi!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Terima kasih, Papi. Terima kasihi, Papi!” Roxy segera mempelajarinya.
Daniel inenaikkan sudut mulutnya. Bco kecil ini sangat manusiawi. Dia merasa, sepertinya dia sungguli
punya empat anak...
“Terima kasih, Papi!” Carlos juga berkata.
Daniel mengelus kepala kecilnya, berkata dengan hangat: “Kamu masih kecil, boleh bermanja manja
seperti adik–adik, tidak perlu terlalu dewasa.”
“Kakek juga pernah berkata seperti itu padaku, salah, Kakek Buyul....” Hati Carlos sedikit tersentuh,
matanya juga sedikit memeralı, “Tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang?”
“Malam ini, Papi akan bawa kalian pergi mengunjunginya.” Daniel menggendong Carlos.
“Yey, bisa bertemu dengan Kakek.” Carles dan Carla segera berseru, “Salah, Kakek Buyuu!”
“Benar, kelak harus ingat untuk mengubah panggilan!” Daniel mengingatkan.
“Kami tahu, Papi....” Anak–anak berseru dengan gembira.
“Kamu juga pergi bersama!” Daniel melirik Tracy.
“Aku?” Tracy tercengang, “Benarkah?”
“Aku akan menyuruh orang untuk menjemputmu malam ini, kita berkumpul di rumah sakit.” Danic)
berpura–pura berkata dengan dingin, “Sorc ini, istirahatlah dengan baik!”
“Ya.” Akhirnya Tracy icrscnyum.
210