- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 554
Setelah sarapan, Daniel hendak membawa ketiga anak pergi ke perusahaan.
Sebclum pergi, anak–anak berpelukan dan berpamitan dengan Tracy.
Tracy mencium kening mereka, lalu mengingatkan: “Sesampainya di perusahaan Papi, kalian Parus
patuh, jangan berlari sembarangan, jangan pegang sembarangan, jangan mengganggu para paman
dan bibi bekerja, mengerti?”
“Mengeru!” Anak-anak menjawab dengan serempak. “Anak baik. Naiklah ke mobil.”
Tracy membuat sebuah gerakan tangan, ketiga perawat segera menggandeng mereka ke mobil.
Tracy bersiap masuk ke rumah, Daniel mengangkat alis dengan tidak senang: “Bagaimana denganku?
Tracy terbengong sebentar, lalu segera menghampiri dan memeluknya, bahkan berjinjit dan mencium
bibirnya.
Daniel pun memeluk dan mencium matanya: “Tunggu aku di rumah!”
“Ya.” Tracy mengangguk sambil tersenyum.
Daniel berbalik dan naik ke mobil. Tracy berdiri di depan pintu dan melihat mereka pergi.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Bagus sekali!” Bibi Juni tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas, “Inilah kehidupan
terbaik, suami istri saling mencintai, ayah penuh kasih sayang, anak berbakti, sekeluarga berinteraksi
dengan harmonis, sungguh bahagia!”
“Benar.” Tracy juga merasa sedikit cmosional, “Sungguh berharap bisa terus bahagia.”
“Pasti bisa, Nona.” Kata Bibi Juni sambil tersenyum, “Tuan begitu baik padamu dan anak–anak, kalian
bisa bahagia.”
“Ya.” Tracy tersenyum, berkata sambil merangkul lengan Bibi Juni, “Bibi Juni, temani aku jalan jalan ke
taman.”
“Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan jaket untukmu.”
Bibi Juni hendak masuk ke rumah untuk mengambil barang, Kepala Pelayan, yaitu Bibi Riana sudah
keluar dan mengantar jaket untuk Tracy dan Bilvi Juni, berkata sambil tersenyum, Tubuh Nona lemah,
tidak boleh masuk angin. Bibi Juni, kamu juga harus menjaga kesehatan!”
“Terima kasih.” Bibi Juni mencrima jaket dan memakaikannya pada Tracy,
“Terima kasihi, Bibi Riana.” Tracy berterima kasih, mcrangkul lengan Bibi Juni dan pergi berjalan santai
bersama, “Bibi Juni, apa kamu terbiasa tinggal di sini?”
Bibi Riang
“Terbiasa.” Kata Bibi Juni sambil tersenyum, “Jujur saja, awalnya aku masih cemas, takut tidak bisa
cocok dengan para koki dan pelayan, biar bagaimanapun, mereka dibawa dari luar negeri, punya
kebiasaan hidup yang berbeda, tapi sctelah berinteraksi beberapa hari, aku menemukan bahwa
ternyata mereka sangat baik.”
“Yang penting bibi senang.” Mclihat Bibi Juni senang. Tracy merasa sangat terhibur, tapi juga merasa
tidak tenang, “Malam ini mau pergi mengunjungi Tuan Besar, aku merasa sedikit tidak tenang.”
“Nona cemas Tuan Besar tidak menyukaimu?” Bibi Juni menghibur, “Jangan berpikir sembarangan,
Nona begitu disukai orang–orang. Saat melihatmu, Tuan Besar pasti akan menyukaimu.” ,’
“Dia sudah pernah melihatku.” Tracy menceritakan pertemuannya dengan Tuan Besar pada Bibi Juni,
“Saat itu, dia sangat menentang Daniel dan aku bersama, juga memaksa Daniel untuk bertunangan
dengan Linda. Kalau tahu aku pindah ke sini, takutnya dia akan sangat marah...”
“Memangnya kenapa?” Bibi Juni berkata dengan bangga, “Tidak ada yang bisa mengalahkanmu, Nona
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmsudah melahirkan tiga anak untuk Tuan, siapa yang bisa menang darimu?”
“Benar juga.” Tracy tersenyum, “Tuan Besar sungguh menyukai anak–anak.”
“Nah. Jangan berpikir sembarangan.” Bibi Juni menepuk punggung tangannya, “Sekarang aku
berharap kalian segera menikah. Saat hari itu liba, aku pasti akan pergi ke makam Tuan besar James,
melaporkan kabar gembira ini.”
“Ya.” Tracy mengangguk sambil tersenyum. Di saat yang sama, dia juga teringat pada peninggalan
ayahnya, masih ada sebagian barang yang belum diambil. Tunggu sampai setelah menikah, barulah
pergi mengambilnya.
Di mobil, ketiga anak terus berbicara tanpa henti, Roxy juga ikut meramaikan.
Daniel melihat email di kursi samping.
Ryan mengamati ckspresinya, berkata dengan pelan: “Aku sudah tahu bahwa sepasang pria dan
wanita sialan itu akan menikah, hanya saja, tidak disangka akan begitu cepat. Stanley baru saja
meninggalkan istrinya, langsung menikabi Garcia, benar–benar tidak sabar.”
Daniel tidak bicara, hanya melihat isi emailnya, ia sedikit mengerutkan kening.
“Yang mengejutkan adalah, orang–orang Keluarga Moorc malah akan datang untuk menghadiri acara
pernikahan...” Ryan bertanya dengan hati–hati, “Apakah Anda akan pergi?”