- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 562
Tembok peredam suara di kantor Presdir begitu bermanfaat, meskipun hanya dibatasi sebuah tenbok,
anak–anak sama sckali tidak mengetahui apa yang terjadi di ruangan sebelah.
Suasana hati buruk, yang disebabkan oleh tamu tidak diundang tadi bilang begitu saja, karena
permainan game.
Ketiga anak sedang bermain VR di ruang istirahat dengan sangat gembira.
Peralatan permainan game di sini adalah yang paling canggih, dengan kursi berteknologi tinggi,
mereka dapat merasakan pengalaman bermain yang sangat kuat, nyata scakan sedang berada di
dalam dunia game.
Ketiga anak sedang duduk berbaris di atas kursi game, mengenakan kacamata VR, mereka sedang
merasakan pengalaman menjelajahi luar angkasa.
Mercka terus berteriak seru, menggerak–gerakkan tangannya dengan gembira.
Roxy juga turut bergabung dalam kegembiraan, ia mengepakkan sayapnya dan terbang di sekitar
layar, scolah–olah hendak masuk ke dalam layar, bergabung dengan ketiga anak menyelami misteri
permainan ini.
Daniel mengganti pakaiannya dan masuk ke ruangan, mclihat ekspresi gembira anak–anak, ia pun ikut
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇttersenyum.
Daniel akhirnya tahu mengapa Tracy begitu fanatik dengan wang, mengapa ia dulu berusaha dengan
sangat keras untuk menghasilkan uang, terus menerus menyuruh Danicl menghasilkan uang untuknya,
bahkan sampai menjualnya kc wanita–wanita kaya...
Ternyata demi menghidupi ketiga bocah ini!
Tidak peduli ja mengalami rintangan apapun di luar sana, selama ia bisa pulang dan melihat ketiga
anak ini, seluruh kekhawatiran pun akan hilang...
“Presdir Daniel...” para perawat melihat Daniel datang, hendak memberitahu anak–anak.
Daniel memberikan instruksi menggunakan gerakan tangan untuk tidak mengganggu anak–anak,
biarkan anak–anak menyelesaikan permainan ini.
Diluar, Ryan sudah menyiapkan mobil, Thomas masuk dan bertanya dengan pelan: “Tuan Daniel, apa
aku perlu kembali dan menjemput Nona Tracy?”
“Tidak perlu buru–buru.” Daniel melihat jam tangannya, “Kita pergi dulu, dia satu jam lagi baru akan
bcrangkat.”
“Baik.”
“Ada hal lain yang harus saya laporkan.” Thomas berbisik di telinga Daniel, “Presdir Devina masih
berada di Kota Bunaken, sepertinya ia menunggu kabar kakek sadar.”
Alis Daniel mengerut mendengar laporan ini, ia sama sekali tidak peduli pada keluarga Linda
ataupun Keluarga Garcia, namun yang paling menyebalkan adalah bibinya ini.
Bibinya memiliki pemikiran yang dalam, metode yang ia gunakan sangat jahat, suka bermain trik
curang, ia bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya,
Terakhir kali, saat ia pergi menjenguk Kakek, walaupun ia tidak inclakukan apapun, tapi Daniel selalu
merasa ada yang tidak beres dengannya, namun ia tidak bisa mencbaknya...
Oleh karena itu, ia tetap harus waspada.
i ini.” Danic) mengubah rencananya tiba–tiba, “Kirim orang untuk
“Tidak usah jemput Tracy li melindungi anak–anak,”
“Baik.” Thomas langsung menjalankan perintah.
Daniel tahu bahwa apa yang terjadi terakhir kali, sangat membekas di hati Tracy, ia juga tahu bahwa
kematian ayahnya berkaitan dengan Devina. Jika Tracy bertemu dengannya di rumah sakit nanti, ia
tidak tahu apa yang akan terjadi...
Terlebih lagi jika sampai menakuti anak–anak, maka akan sangat merepotkan.
Jangan biarkan ia pergi kali ini, lebih baik kerahkan seluruh kekuatan untuk melindungi kcsclamatan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmanak–anak.
Daniel memanfaatkan waktu dimana anak–anak sedang asik bermain untuk keluar menelepon Tracy
“Halo!” Tracy dengan cepat mengangkat panggilannya, suaranya terdengar seperti baru bangun dari
tidurnya, “Ada apa?”
“Kakek sudah sadar.” Daniel memberitahu kabar gembira ini kepadanya.
“Benarkah?” Tracy terbangun dari rasa kantuknya, ia berkata dengan gembira, “Baguslah, kalau begitu
kita akan pergi menemuinya? Aku akan bersiap–siap sekarang...”
“Tidak.” Daniel memotong perkataannya, ia berkata dengan lembut, “Kamu istirahat saja di rumah, hari
ini kita tidak jadi pergi.”
“Hah?” Tracy belum bereaksi, “Kenapa? Lalu bagaimana dengan anak–anak?”
“Aku akan bawa mereka pergi.” Daniel menjawab.
!
!
Tracy tertegun, tadi pagi Daniel berkata akan mengajaknya pergi bersama, sekarang malah tidak jadi...
Apa maksudnya?
la masih belum berencana mengenalkannya pada Tuan Besar atau ia belum siap untuk menikah?
“Papi...” terdengar suara panggilan anak–anak dari ujung telepon
“Aku tutup dulu...” Danicl berkata sepatalı kata, “Istirahat dengan baik.”
Lalu, ia menutup telepon...