- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 574
“Kenapa bisa begini?” Daniel segera mengeluarkan ponselnya dan ingin menclepon Lily, “Aku akan
memanggil Lily datang.”
“Tidak perlu, tidak perlu. Hanya lambung saja yang tidak nyaman, sudah minum obat, akan sembuh
setelah beristirahat sejenak.” Bibi Juni mcnoleh sekilas untuk melihat Tracy. “Dia baru tertidur. Setelah
bangun, aku akan mengantarnya ke atas, Tuan lanjutkan pekerjaanmu dulu saja.”
“Baiklah.”
Danicl berbalik dan pergi, tapi dia masih tidak tenang, maka menclcpon Lily untuk datang, lalu dia naik
ke atas menemani anak–anak
Tracy terbangun setelah tidur selama sejam lebih di kamar Bibi Júni. Setelah bangun, kondisinya
sudah kembali normal, seperti tidak terjadi apa–apa.
Melihat dia yang seperti ini, Bibi Juni sangat khawatir, “Nona, kamu terkena racun apa? Kenapa begitu
anch?”
“Aku juga tidak tahu.” Tracy inemegang wajalınya, masih terasa sedikit dingin, keringat di tubuhnya
terasa lengket dan membuatnya sangat tidak nyaman, “Aku harus kembali dan mandi sebelum mereka
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtselesai belajar, kalau tidak, Daniel akan menyadarinya.”
“Dokter Lily sudah datang dan sedang menunggumu di luar,” ujar Bibi Juni lembut, “Sebelumnya Tuan
datang mencarimu, aku mengatakan lambungmu tidak nyaman dan tidur di kamarku, awalnya ingin
memintanya pergi, tidak disangka dia memanggil Dokter Lily, mungkin karena mengkhawatirkanmu.”
—–
“Baik, aku akan mengurusnya.” Tracy keluar dari kamar.
Lily segera mengambil tas dokternya dan mendekat, “Nona Tracy, Anda tidak apa–apa?”
“Tidak apa–apa.” Tracy menggelengkan kepalanya, ‘Kenapa dia memanggilmu datang? Aku sudah
mengatakan hanya lambungku yang terasa sedikit tidak nyaman saja.”
“Baguslah kalau tidak apa.” Lily menghela napas lega, sekarang rona wajah Tracy terlihat sangat
normal, tidak seperti ada masalah. Dia mengambil beberapa obal dari tasnya, “Ini adalah obat lambung
yang kuracik untuk Anda. Anda bisa meminumnya saat merasa tidak nyaman.”
!
“Terima kasih.” Tracy menerima obat itu, “Merepotkanmu datang, terima kasih!”
“Tidak apa, kebetulan hari ini ada urusan di rumah sakit, jadi aku keluar. Biasanya saat malam aku
akan berada di klinik,” ujar Lily sambil tersenyum, “Kalau merasa ada yang tidak nyaman, panggil aku
kapan saja, jangan sungkan
“Ya, terima kasih.”
Setelah mengantar Lily pergi, Tracy naik ke atas. Dia tidak bisa menahan diri untuk tersenyum sant
mendengar suara rawa anak–anak dari ruang kerja.
Dia kembali ke kamar dan langsung menuju kamar mandi.
“Tadi dia berkeringat sangat banyak, rambutnya sampai basah. Dia membuka pancuran dan mulai
mandi. Saal mandi, dia tiba–tiba mulai mimisan….
Dia terkejut dan segera menutupi hidungnya dengan tangan, tapi darah itu terus keluar dan tidak bisa
dihentikan.
Dia segera mematikan pancuran dan berjalan ke depan cermin untuk memeriksa apakah hidungnya
terluka, tapi tidak ada luka dan tidak ada bekas cedera maupun rasa sakit….
Meski begitu, darah tetap mengalir.
Tracy sangat panik, apakah ini juga ada kaitannya dengan racun?
Saat ini, tiba–tiba terdengar suara langkah kaki dari luar dan langkah kaki itu menuju ke arahnya....
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTracy segera berjalan ke pintu dan mengunci pintu kamar mandi.
Saat baru saja dikunci, gagang pintu mulai bergerak.
Menyadari pintu dikunci, Daniel segera menghentikan gerakannya dan bertanya dengan tidak senang,
“Apa yang kamu lakukan?”
Scjak bersama, mereka sama sekali tidak memiliki kebiasaan mengunci pintu.
Siapa pun yang ada di kamar mandi, pihak yang lainnya bisa masuk kapan saja dan tidak pernah
mengunci pintu.
Hari ini, Tracy tiba–tiba mengunci pintu dan ini membuat Daniel sangat marah!
“Aku sedang mandi.” Tracy menengadahkan kepalanya dengan panik, ingin menghentikan darahnya.
“Kenapa mengunci pintu saat mandi?” tegur Daniel dengan suara rendah.
“Aku bisa menguncinya kalau menginginkannya.” Tracy hanya bisa berkata seperti itu, karena tidak
ada waktu untuk incucuri alasan, “Pergilah, kembali saat aku sudah selesai mandi.”
Daniel merasa kesal hingga wajalınya muram, tapi dia tetap pergi.
i
Tracy berjuang keras di kamar mandi selama beberapa waktu, akhirnya darah mimisannya tidak
mengalir lagi. Dia membersihkan bekas darah dan segera merapikan dirinya dan melilit tubuhnya
dengan handuk, lalu berjalan keluar...