- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 605
Daniel meinimpin sekelompok besar orang untuk menemukan Devina di kediamannya, tapi sayangnya
gedungnya sudah kosong.
Deviva sciak awal sudah menduga, bahwa racun Tracy cepat atau lambat akan terungkap. Dengan
temperamen keras keponakannya, Daniel pasti akan mencarinya.
Oleh karena itu, ketika dia mendengar kabar, dia segera pergi.
Meninggalkan gedung kosong dan membuat Daniel melampiaskan amarahinya!
Daniel menggertakkan giginya dengan marah, dia benar–benar tidak pantas menjadi keluarganya,
lebili pantas menjadi musuhnya!
Namun, jika kali ini Devina berhasil melarikan diri, lain kali dia pasti tidak akan bisa melarikan diri lagi.
Daniel percaya, suatu saat Devina pasti akan muncul lagi.
Keesokan harinya, Tracy lanjut menerima pengobatan.
Semuanya sesuai dengan metode yang diajarkan oleh Tabib Hansen, tapi kali ini, Amanda
menusukkan jarum pada Tracy, dan hanya sedikit darah yang keluar.
Namun, semua orang sclalu percaya, bahwa selama ada darah kotor yang keluar, pasti akan efektif.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMungkin karena sebelumnya, sudah banyak darah kotor yang keluar, dan sekarang normal jika hanya
sedikit yang keluar.
Jika bisa bersabar, suatu hari nanti pasti akan sembuh.
Tracy terus menerima pengobatan dengan pemikiran seperti ini, hari demi hari berlalu dan tid terasa
pengobatan telah dilakukan selama sebulan.
Sekarang hampir tidak ada lagi darah kotor, dan racun di tubuhnya juga sudah tidak menyeran lagi.
Daniel sangat senang, mengira Tracy telah pulih.
Pagi ini, Daniel membawa Tracy keluar dari rumah sakit dan memberi tahu kabar baik: “Hari i kakek
juga keuar dari rumah sakit.”
“Apa Tuan besar sudah sembuh? Baguslah.” Tracy sangat gembira.
“Kakinya tidak sekuat dulu lagi, tapi kondisi tubuhnya sudah meningkat pesar dan hanya perlu dirawat
dengan baik saja.” Daniel memegang wajahnya sambil berkata, “Anak–anak sangat merindukanmu!”
“Aku juga merindukan mereka.”
Ketika Tracy berbicara tentang anak–anak, dia merasa sedikit bersalah, karena sclama masa
pengobatan, dia tidak pulang sama sckali, tidak ingin anak–anak melihat penampilannya yang lemah.
Tapi, untungnya semuanya telah berlalu dan malam ini bisa bertemu dengan anak–anak lagi.
“Ayo!” Danicl menggandeng tangannya dan hendak membawanya keluar dari rumah sakit.
“Aku ingin menemui Tabib Hansen dulu.”
Tracy merasa sangat bersalah. Jika bukan karena dirinya, Tabib Hansen tidak akan menderita seperti
ini.
“Okc, aku temani.”
Daniel merangkul bahunya, datang ke kamar Tabib Hansen bersama–sama.
Amanda, Dixon dan Bibi Juni semuanya ada di sini.
Amanda dan Dixon sedikit gugup saat melihat Daniel. Tracy memintanya untuk menunggu di luar, lalu
dia masuk scorang diri.
“Nona.” Bibi Juni mendekat untuk memapalı Tracy, “Aku juga sudah berkemas, hari ini keluar rumah
sakit sama–sama.”
“Bibi Juni, apa pinggangmu baik–baik saja?”
Terakhir kali, demi menyelamatkannya, Bibi Juni ditendang oleh seorang pria berpakaian hitam dan
melukai pinggangnya, dia juga dirawat di rumah sakit beberapa waktu ini.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Tidak apa–apa, sudalı sembuh total.” Bibi Juni meregangkan pinggangnya, “Belakangan ini, aku
sudah minum obat tradisional yang disiapkan oleh Tabib Hansen setiap hari dan tubuhku terasa jauh
lebih baik.”
“Baguslah.” Tracy mengangguk lega, lalu menoleh pada Amanda dan Dixon, “Kalian berdua ikutlah
denganku, tinggal di rumahku dan kalian bisa mengunjungi Tabib llansen setiap hari...”
“Tidak, kami harus menjaga guru,” Dixon sangat tegas.
“Aku juga, aku di sini menjaga guru.” Amanda suka tersenyum dan selalu terlihat manis, “Kak
Tracy, jangan mengkhawatirkan kami, pulanglah dengan tenang. Setelah guru sadar, kami akan
mengunjungimu.”
“Oke.” Tracy tahu bahwa mereka memiliki hubungan yang dekat dengan Tabib Hansen, jadi dia tidak
memaksanya. “Aku akan sering mengunjungi Tabib Hansen. Jika kalian ada apa–apa, bisa telepon aku
kapan saja.”
“Iya, mengerti.” Amanda dan Dixon mengangguk.
*** Kalau begitu, aku pergi dulu.” Tracy memeluk Amanda dan membawa Bibi Juni pergi.
Dixon tiba–tiba berteriak: “Kak Tracy...”
“Ya?” Tracy kembali menatap Dixon.
“lagu keschalan, jika ada serangan racun lagi, ingatlah untuk kembali pada kami,” dcsak murid kecil itu.
Tracy tcrtcgun sejenak, lalu tersenyum dan mengangguk: “Oke!”