- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 612
“Mami kurusan.” Carla memegang wajah Tracy sambil berkata dengan sedih, “Apa mami jadi tidak ada
nafsu makan, karena tidak ada Carla di sisimu?”
“Iya, sckarang sudah melihat Carla, nafsu makan mami akan membaik.”
Tracy mencium pipi tembem Carla, matanya basah, tapi senyum lembut muncul di bibirnya.
“Mami, nenek baru saja membuat bakpau babi, akan kuambilkan untuk mami.”
Carles bergegas ke dapur mengambil bakpau untuk Tracy.
Tracy melihat langkahnya yang bersemangat dan bertanya, “Kaki Carles sudah sembuh?”
“Sudah lama sembuh dan sekarang (lia sudah bisa lompat–lompat.” Carlos buru–buru melaporkan
kepada maminya, “Mamni, aku membantu papi mengembangkan perangkat lunak baru dan papi
bilang, akan membawaku untuk incndaftarkan paten, juga akan menggunakannya namaku.”
“Carlos hebat.” Tracy mercluk Carlos dengan gembira, “Mami bangga padamu.”
“Mami..Carlos memeluk Tracy dengan mata yang memerah, “Kelak jangan tinggalkan kami lagi, oke?
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtKami semua takut mami tidak akan pulang lagi.”
“Iya, iya, kami bahkan sudah berencana untuk melarikan diri dari rumah dan pergi ke rumah sakit untuk
mencari mami...”
Carla berseru dan buru–buru menutup mulutnya dengan tangan kecilnya yang gemuk.
“Lari dari rumah, lari dari rumah!”
Roxy mengulangi perkataan Carla, mengepakkan sayapnya dan terbang di atas kepala Tracy.
“Lari dari rumah?” Tracy terkejut setengah mati, “Kalian tidak boleh main–main. Mami ada di rumah
sakit untuk berobat, bukankali sekarang sudah pulang?”
“Kami bisa menemani mami berobai, juga merawat mami.” Carlos mengerutkan kening dan berkata
dengan sedih, “Mami pergi sudah sebulan, kami sangat merindukanmu.”
“Mami pernah berjanji pada kami untuk tidak akan meninggalkan kami lagi.” Mulut kecil Carla
mengempis dan hampir menangis, “Mami tidak menepati janji!”
“Bukan..” Tracy tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada anak–anak.
“Mami, ini bakpau babinya.”
Carles membawa piring dengan beberapa bakpau babi di dalamnya dan berlari ke sisinya dengan
cepat.
“Bakpau babi kecil, bakpau babi kecil!” Roxy langsung terbang ketika dia melihat makanan,
“Roxy, jangan bergerak, biarkan mami makan dulu.” Carles melambaikan tangannya untuk
mengusir Roxy, lalu memberikan bakpau ke Tracy, “Mami, makanlah yang banyak!”
“Terima kasili, Carles!”
Tracy mengusap–usap kepala kecilnya dan makan bakpau babi bersama ketiga anaknya.
Melihat adegan ini, Tuan Besar mengerutkan kening, dia tahu bahwa hubungan anak-anak dengan
ibunya begitu dalam, tapi ketika dia melihat adegan ini dengan matanya sendiri, hatinya sedikit
tersentuh...
Agar hatinya tidak menjadi lunak, Tuan Besar menarik kembali pandangannya dan memberi isyarat
agar Sanjaya mendorong kursi rodanya menjauh.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kakek, sudah mau pergi?” Daniel segera datang menghampirinya, “Kita makan malam bersama?“.
“Tidak perlul” Wajah Tuan Besar cemberut dan bahkan malas menatapnya.
“Kakck sudah mau pulang, ayo kita antar” Tracy mengingatkan anak–anak.
“Kakek buyut sudah mau pulang?”
Ketika ketiga anak melihat Tuan Besar yang hendak pergi, mereka segera datang untuk menahannya
pergi.
Carla memegang tangan Tuan Besar dan bertindak manja: “Kakek buyuu jangan pergi, makan malam
bersama kita.“,
Suaranya bagaikan permen yang bisa membua hati orang merasa manis.
Tuan Besar segera tersenyum dan tatapannya menjadi lembut: “Kakek buyut harus pulang, lain kali
kita makan malam di luar.”
“Tidak, tidak... Carla mengayunkan tangan Tuan Besar dengan genit.
“Kakek buyut, makanlah di sini, masakan nenek sangat enak.” Carles juga membujuk dan berkata
dengan kepalan kecil. “Setelah makan malam, kita bisa pergi ke taman, kita main bersama. Kakiku
sudah sembuh, aku bisa menunjukkan seni bela diriku pada kakek buyur.”
“Iya, apa kakek buyut tidak ingin melihat perangkat lunak baru yang sedang aku kerjakan?” Carlos
memegang tangan Tuan Besar yang lain dan berkata, “Akan kutunjukkan setelali makan malam!”