- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 623
Carlos tidak berani mengucapkan kata–kata yang terakhir, air matanya sudah mengalir keluar. kedua
tangannya mengepal dengan erat, dan sekujur tubulinya gemctar.
“Mami...” Mendengar perkataan Carlos, Carla tertegun scbcntar, kemudian mulai menangis meraung–
raung:
“Tidak mungkin, bagaimana mungkin bisa terjadi sesuatu pada Mami?” Carles menjadi sangat panik
hingga berbicara tanpa struktur, “Sudah sepakat mau pergi mengambil foto pernikahan. Kenapa Kak
Hartono mengantar Mami pergi? Mereka pergi ke mana?”
“Kita harus bertanya pada Kakek Buyull” Carlos menoleh dan menatap Tuan Besar, matanya yang
berlinang air mata penuh dengan kebencian, “Kakck Buyul yang menyuruh orang untuk membawa
Mami pergi, benar?”
“Bukan, Tuan Muda, kamu salah paham...” Sanjaya buru–buru menjelaskan, “Hari ini, Kakek Buyut
datang untuk.”
“Diam!”
Tuan Besar memotong perkataan Sanjaya. Dlari ini dia datang untuk berunding lagi dengan Daniel. Dia
boleh membiarkan Tracy tetap tinggal, tetapi tidak boleh menikah dengannya.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSetelah menemukan calon nyonya yang lebih cocok untuk Daniel, maka kedua belah pihak akan
berunding, dan akan membiayai hidup Tracy dengan status sebagai ibu dari anak–anak.
Menurutnya, ini sudah merupakan kompromi darinya. Hanya saja, tidak disangka sebelum dia
mengatakan hal illi, malah sudah terjadi masalah seperti ini.
“Jika memang benar Kakek Buyut yang mengirim mami kalian pergi, apa yang akan kamu lakukan?”
Tuan Besar bertanya pada Carlos secara langsung. Tiba–tiba, dia ingin tahu sampai tahap apa
ketergantungan anak–anak terhadap Trady.
“Kalau begitu, kami akan pergi bersama Mami.” Carlos sangat cmosi, kedua tangannya terkepal erat
hingga gemetar, “Mami hanya ada satu, siapa pun tidak bisa menggantikannya!”
“Aku mau Mami, aku mau Mam...“,
Carla mendongakkan kepalanya, dia menangis hingga wajahnya memerah, napasnya juga menjadi
terengah–engah.
“Tuan Muda, Tuan Putri, jangan menangis!”
Bibi Riana dan beberapa pelayan wanita yang berada di samping mencoba menenangkan Carla
dengan cemas, tetapi tangisannya sama sekali tidak berhenti.
“Kenapa Kakek Buyut berbuat seperti itu?” Akhirnya Carles mengerti apa yang terjadi. Dia menarik
tangan Tuan Besar yang sudalı keriput, lalu bertanya sambil inenangis, “Kenapa Kakek Buyut mau
mengirim Mami pergi? Kenapa?”
“Tuan Besar, mengapa Anda begitu kcjain? Nona Tracy melahirkan tiga orang anak demi keluarga
kalian. Tuan Daniel juga sangat menyukainya. Mengapa Anda malah mengusirnya
pergi?”
Bibi Juni menghapus air matanya, lalu bertanya dengan cmosi.
“Ah, kalian salah paham.
Sanjaya hampir menggila, Ictapi sekarang sungguh tidak bisa berdalila lagi.
Carlos tidak ingin bicara lagi, dia berbalik dan masuk ke dalam, sambil berkata kepada Bibi Juni,
“Nenek, bereskan barang–barang, kita pcrgi.”
“Hah!” Bibi Juni segera menggerakkan tubuhnya yang gemuk, lalu masuk untuk membereskan
barang–barang
“Carla, kita pergi mencari Mami.”
Carles menggandeng tangan Carla, yang masih menangis tersedu–sedu, lalu masuk ke dalam rumah.
Kedua anak itu naik ke atas mengikuti Carlos. Beberapa saat kemudian, mereka keluar dengan
membawa koper kecil.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmBibi Riana dan para pelayan wanita lainnya menjadi sangat panik, “Tuan Muda, Tuan Putri, jangan.
Papi kalian tidak mungkin mengusir Mami pergi, sebentar lagi mereka pasti pulang, Kalian jangan
gegabah. Jika kalian pergi, bagaimana kami menjclaskannya pada papi kalian?”
“Bibi Juni, jangan emosi, jangan emosi. Jika ada masalah, bicarakanlah setelah Tuan Daniel kembali.
Jangan pergi di saat ini. Jika tidak, riwayat kami sungguh akan tamai.”
Sanjaya sungguh ingin menangis, tapi tak ada air mata yang keluar.
Tuan Besar malah mengerutkan dahinya, ckspresi wajahnya sangat serius, dan dia tidak mengatakan
apa–apa.
“Ada apa?”
Ryan baru kembali setelah mclakukan panggilan telepon. Dia menyadari bahwa situasi sangat kacau,
ada yang menangis, ada yang ribut, entah siapa yang membuat onar.
“Siapkan mobil, bawa anak–anak pergi mencari mami mereka,”
Tiba–tiba, Tuan Besar memberikan perintah
“Hah?” Ryan tertegun, lalu buru–buru berkata, “Nona Tracy (likepung oleh orang, Tuan Daniel sudah
membawa orang pergi menyelamatkuinya. Sekarang situasinya....”
“18 pengawal elite keluarga ini tidak bisa menyelamatkan seorang wanita?” Tuan Besar mengetukkan
tongkatnya ke tanah, lalu berseru marah, “Tidak membiarkan anak–anak melihat secara langsung,
sungguh mau membuat mereka salah paham padaku seumur hidup.”