- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 624
“Baik, baik, saya akan segera mengaturnya.”
Tentu saja Ryan mengerti, di Kota Bunaken, tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkan keluarga
Wallance.
Sckclompok besar orang segera pergi, tidak akan ada bahaya apa pun.
Apalagi selain 18 pengawal clite milik Danicl, masih ada belasan master bela diri di sisi Tuan Besar.
Ryan scgcra mengatur bcbcrapa mobil jccp, lalu membawa Tuan Besar dan anak–anak pergi ke lokasi.
Sepuluh menit sebelumnya.
Tracy menyuruh Hartono memarkirkan mobil di pinggir jalan, lalu dia seorang diri masuk ke dalam
gang itu.
Meskipun Hartono merasa tidak tenang, tapi dia juga tidak berani menentang Tracy.
Tracy menyadari bahwa tidak ada siapa pun di sana, hanya ada beberapa kucing liar yang sedang
mencari makanan di tempat sampah.
Saat dia sedang merasa bingung, tiba–tiba dia merasakan ada sesuatu yang menyerang dari atas
kepalanya.
Tanpa sadar dia mendongak dan inclihat, ternyata itu adalah sebuah pot bunga yang jatuh ke bawah.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMelihat pot bunga itu akan mengenai kepala Tracy, tiba–tiba sesosok bayangan bergegas
mendorongnya. Poi bunga itu pun tidak mengenainya dan jatuh pecah ke tanah.
Tracy memegang dadanya, merasa sangat terkejut. “Nona Tracy, Anda tidak apa–apa?” Terdengar
suara perhatian.
Tracy mendongak dan melihat bahwa itu adalah Ilariono.
“Saya takui Anda mengalami bahaya karena seorang diri, maka saya ikut masuk.” Hartono melihat
sekeliling, “Tidak boleh berada di sini terlalu lama, cepat kita pergi.”
Hartono bersiap membawa Tracy pergi, ictapi tiba–tiba muncul belasan berandal dari arah depan dan
belakang, membuat gang itu tertutup. Tangan mereka memegang pisau dan senjata listrik, jelas
mereka datang dengan niat tidak baik.
“Ada apa ini?” Tracy merasa sangat bingung.
“Kakak, maaf...” Terdengar suara tangisan dari belakang.
Tracy menoleh dan melihat Windy diseret keluar oleh dua orang berandal, wajahnya membiru karena
dipukul, juga penuh dengan darah. Baju atasannya juga robek.
“Windy...”
Tracy ingin menyelamatkannya, tetapi melihat para berandal dengan niat membunuh yang kuat itu, dia
pun hanya bisa menghentikan langkahnya.
“Maaf, mercka mengancamku dengan menggunakan nyawa ibuku, aku tidak ingin mencelakaimu.”
Windy menangis tersedu–sedu hingga tubuhnya gemetar, matanya penuh dengan rasa bersalah. “Aku
bersalah padamu...”
“Ada aku di sini, tidak akan terjadi apa–apa denganmu.” Tracy sangat setia kawan, dia pun segera
bertanya, “Berapa banyak utangnya pada kalian? Aku akan membayarnya, tapi kalian lepaskan dia
dulu.”
“Kami tidak menginginkan uang, melainkan menginginkanmu.” Beberapa berandal itu tersenyum jahat,
mengcluarkan suara tawa yang kejam.
“Lancang!” Hartono berseru dengan marah,
“Ckckck, pallawan mau menyelamatkan wanita cantik?” Para berandal itu sama sekali tidak
memandang Hartono, “Apa kamu seorang diri bisa melawan dua puluhan orang?”
Sambil berbicara, beberapa orang maju menyerang dengan membawa pisau.
Tracy, yang tidak pernah menghadapi situasi seperti ini, langsung berteriak karena terkejut.
Sedangkan Hartono, tidak ada perubahan ckspresi di wajahnya, dia menghadapi lawan dengan
tenang, dan dengan cepat sudah mengalahkan beberapa berandal.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmMelihat kemampuan bertarung Hartono sangat lebat, datanglah lagi beberapa orang yang menyerang
Hartono. Pada saat bersamaan, beberapa orang menarik Tracy dari belakang.
Hartono harus menghadapi lawan, juga harus melindungi Tracy, dengan cepat dia menjadi sangat
kelabakan.
Tracy ditangkap oleh seseorang, lalu orang itu dengan kasar menyeretnya keluar dari gang itu dan
ingin memasukkannya ke dalam mobil minivan.
Pada saat ini, sebuah mobil jeep melesat ke arah mereka, lalu beberapa orang turun. Mereka dengan
cepat menghabisi sekelompok berandal itu, lalu menyelamatkan Tracy.
Tracy menatapnya dan menyadari bahwa itu adalah Thomas. Dia pun buru–buru menunjuk ke dalam
gang, lalu berbicara, “Temanku dan Hartono masih ada di dalamn, cepat selamatkan mereka.”
“Baik.” Thomas segera membawa beberapa pengawal untuk menyelamatkan yang lain, sementara dua
orang pengawal tinggal untuk melindungi Tracy.
“Nona Tracy, masuklah ke mobil dulu.” Scorang pengawal membuka pintu mobil.
“Aku mau menunggu mereka...”
Tracy belum sclcsai bicara, tiba–tiba sebuah truk semen langsung menabrak ke arahnya, seperti kuda
liar yang kehilangan kendali.
“Ah...”
Tracy bcrtcriak dengan ketakutan, pikirannya menjadi kosong, sepertinya dia mendengar suara
tcriakan anak–anak yang memanggilnya, “Mami...“