- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 629
“Tidak perlu, masalah sekecil ini, bagaimana mungkin merepotkan kakekku yang terhormai?” Daniel
berkata dengan dingin, “Aku bisa pergi sendiri.”
“Aku bilang, aku yang akan mengurusnya, apa kamu tidak dengar?” Tuan Besar marah, “langanmu
terluka seperti itu, rawatlah lukamu dengan baik. Kalau tidak, siapa yang akan mengurus acara besar
keluarga kita?”
“....” Daniel menyadari bahwa kakeknya sangat serius, maka dia juga tidak keras kepala lagi, “Baiklah,
Kakek pergi saja. Lagi pula, masalah ini memang disebabkan oleh Kakck.”
“Sckarang kamu sudah hebat ya, bisa mengajari kakekmu?” Tuan Besar marah besar.
“Tidak berani!” Daniel malas berbicara dengannya, “Baiklah, jika Kakek yang pergi, maka aku tidak
akan mengurusi bal itu.”
“Kamu persiapkanlah pernikahanmu dengan baik. Serahkan masalah ini padaku.”
Setelah mengatakan hal itu, Tuan Besar memutuskan panggilan.
Daniel menyunggingkan senyumnya, lalu tertawa tipis, “Dasar kakek tua...”
“Kalian kakek dan cucu, jelas–jelas saling perhatian terhadap satu sama lain, tapi sclalu sengaja
bersikap dingin,” Tracy mengejeknya, “Apa ini adalah tradisi di keluarga kalian?”
“Sudah terbiasa.” Daniel merangkul bahu Tracy, “Pulang untuk istirahat, hari ini bisa tidur dengan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtnyenyak.”
“Ya.”
Mereka berdua berjalan keluar dari kamar inap, menyadari bahwa Bibi Juni dan anak–anak sedang
tidur di ruang tunggu.
Sebaliknya, Roxy malah bersemangat, dia sedang memakan kuaci. Saat melihat mereka datang, dia
terbang menghampiri dan bersuara, “Papi! Mami!”
“Sungguh patuh!” Tracy mengulurkan tangannya dan meletakkan Roxy di pundaknya, lalu menoleh
untuk melihat Bibi Juni dan anak–anaknya, “Sifat polos juga cukup baik, tidak ada kerisauan!” !!
“Sama sepertimu.” Daniel maju dan menggendong ketiga anaknya.
Tracy membangunkan Bibi Juni, lalu mereka sekeluarga pulang ke rumah dengan gembira.
“Papi, apa kita akan pergi mengambil foto pernikahan?” Carla membuka matanya dengan kondisi
masih setengah sadar, lalu berkata dengan suara menggemaskan, “Gaun putriku kotor, ingatkan
mercka untuk membawa rokku.”
“Oke.” Daniel mencium rambut Carla.
“Mami, setelah dewasa, Carles akan melindungi Mami.
Carles mengigau dalam mimpinya, air liurnya menetes ke pundak Daniel.
“Oke, terima kasih, Carles.”
Tracy mengelus rambuinya, lalu inenunduk dan mencium Carlos yang berada di dalam pelukannya.
Meski sedang bermimpi, anak ini masih menggenggam erat bajunya dan tak ingin melepaskannya,
scolalı–olah takut dia pergi.
Tracy merasa sangat bersalah. Dalam hati, dia memberi tahu dirinya sendiri, bahwa dia harus
melindungi keluarga ini dengan baik. Tidak peduli kesulitan apa pun yang dihadapi, mereka akan
menghadapinya bersama–sama, dan tidak boleh memiliki pikiran untuk kabur lagi.
Melewati kesulitan kali ini, mereka sekeluarga menjadi semakin kuat, tidak ada hal apa pun lagi yang
bisa memisahkan mereka.
Keesokan harinya, mereka sekeluarga pergi ke pantai dengan senang untuk mengambil foto
pernikahan.
Daniel dan Tracy scdang duduk di pasir sambil menikmati angin laut, dalam hati mengucapkan janji
sctia.
Ketiga anaknya bermain dengan gembira di samping, sedangkan Roxy sedang berputar–putar di atas
kepala mereka. Melihat mereka tertawa, Bibi Juni yang melihat dari samping merasa sangat bahagia
dan puas.
Ryan juga menjadi emosional, dia melihat adegan itu dengan tatapan iri, membuatnya juga ingin cepat
mencari pacar.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmHartono juga berkata, “Aku juga!‘
Tuan Besar mencrima solo elektronik pernikahan mereka. Melihat anak–anak terlihat sangat gembira,
bibirnya pun menyunggingkan senyum senang.
Lalu, melilit wajah tampan Daniel, Tuan Besar kembali mengernyit, “Bocah tengik, sungguh membuat
orang kesall
“Jelas–jelas itu bukan perkataan hati Anda.” Sanjaya bergumam dengan suara kecil.
“Apa?” Tuan Besar menaikkan alisnya,
“Tidak, saya tidak bicara apa–apa.”
Sanjaya tidak berani mengganggunya.
Kemarin malam, saat pergi berdiskusi dengan keluarga Jonson, Tuan Besar langsung menendang
meja kecil hingga terbalik dan memberikan peringatan kepada Linda sambil menunjuknya. Tuan Besar
mengatakan, “Jika berani menyentuh keluargaku lagi, maka riwayat keluarga kalian akan tamat!
Auranya sama sekali tidak kalah dengan dirinya sewaktu muda.
Gerakan dan tatapan matanya inembuat orang sangat ketakutan.
Linda terkejut hingga sckujur tubuhnya gemctar. Dia memohon ampun sambil inenangis dan
mengatakan bahwa dia tidak akan berani berbuat seperti itu lagi.
Jonson merasa sangat malu, dia terus merasa bersalah, dengan mengatakan bahwa dirinya tidak
mendidik putrinya dengan baik.
Tuan Besar mengatakan satu hal, yaitu kekayaan harus digenggam olch diri sendiri. Keinudian, dia
menyuruh Jonson dan keluarganya mengurus diri mereka sendiri...