- Novel-Eng
- Romance
- CEO & Rich
- Billionaire
- Marriage & Family
- Love
- Sweet Love
- Revenge
- Werewolf
- Family
- Marriage
- Drama
- Alpha
- Action
- Adult
- Adventure
- Comedy
- Drama
- Ecchi
- Fantasy
- Gender Bender
- Harem
- Historical
- Horror
- Josei
- Game
- Martial Arts
- Mature
- Mecha
- Mystery
- Psychological
- Romance
- School Life
- Sci-fi
- Seinen
- Shoujo
- Shounen Ai
- Shounen
- Slice of Life
- Smut
- Sports
- Supernatural
- Tragedy
- Wuxia
- Xianxia
- Xuanhuan
- Yaoi
- Military
- Two-dimensional
- Urban Life
- Yuri
Bab 640
Di luar, Rolls–Royce Limousin sudah siap.
Pengawal membuka pintu mobil dan menggendong anak–anak masuk ke mobil terlebih dahulu,
kemudian Daniel dan Tracy juga masuk ke mobil.
Pengawal dan pelayan duduk di iring–iringan mobil belakang, kedua kelompok Rolls Royce melaju ke
gereja dengan menawan.
Hari ini, anak–anak menjadi sangat pendiam, mereka semua tersenyum menatap papi dan maminya,
memberikan doa harapan terbaik untuk mereka.
Bahkan, Roxy pun tampak sangat penurut hari ini, diam dan tenang dipelukan Carla, tidak
mengucapkan sepatah katapun.
Daniel memegang tangan Tracy dan menatapnya dengan lembut.
Raut wajah Tracy dipenuhi dengan senyum bahagia, menatapnya dengan penuh kasih sayang.
Segera, konvoi tiba di gereja tepi pantai Baron!
Pengawal keluarga Wallance berdiri dalam dua baris dengan tertib untuk menyambut Daniel dan
Tracy.
Semua tamu mengobrol sambil menikmati sampanye di halaman terbuka, mendengar Daniel dan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtpengantin wanita datang, mereka buru–buru masuk ke dalam gereja, bersiap untuk memulai upacara
pernikahan.
Pukul 11.30, semuanya sudah siap.
Daniel dan Tracy tiba di ruang tunggu aula belakang dan menunggu hingga waktunya tiba sebelum
keluar.
Penata busana sedang melakukan pengecekan terakhir pada Tracy. Di sisi lain, penanggung jawab
acara memberitahu ketiga anak, tentang tugas menjadi pembawa bunga.
Thomas juga berpatroli menjaga situasi tetap aman.
Windy tcrus berada di sisi Tracy dan tidak pernah meninggalkannya.
“Tuan Besar sudah datang!”
Dengan antusias, Tracy menoleh ke belakang, Sanjaya mendorong Tuan Besar masuk, diikuti dengan
sepuluh pengawal terbaik, serta tiga orang perawat yang pernah diundang Rumah Sakit Kasih untuk
merawat ketiga anak itu dulu.
“Kakek buyut!” anak–anak dengan cepat menyapa Tuan besar.
“Kakek...” Tracy juga menyapa dengan hormat.
“Kenapa kakek kemari?” Daniel bangkit dan menyapanya.
“Khawatir kalian terlalu sibuk, biarkan aku yang menjaga ketiga anak ini.”
Tuan besar memberi isyarat, lalu Sanjaya juga memberi isyarat pada Virly. Jinni, dan Nita.
“Carlos, Carles, Carla, hari ini biarkan kakak yang menjaga kalian ya?”
“Wah, kak Virly, kak Jinny, kak Nita, lama tidak berjumpa...”
Ketiga perawat ini dulu pernah merawat anak–anak selama dua bulan lebih, mereka sudah akrab
dengan anak–anak.
Anak–anak sangat gembira bertemu mcrcka, terutama Carles dan Carla, langsung menyapa mereka.
“Papi?” Carlos lebih waspada dan bertanya pada Danicl.
Daniel menganggukkan kepala, barulah Carlos merasa lega dan pergi mengikuti mereka.
Sanjaya memberi isyarat, delapan pengawal mengikuti dan dengan hati–hati melindungi ketiga anak
itu.
“Apakah terjadi sesuatu?” Tracy sangat gugup ketika melihat situasinya.
“Nona Tracy tidak usah khawatir.” Sanjaya buru–buru menjelaskan, “Pernikahan penerus keluarga
Wallance telah membuat heboh dunia, untuk mencegah timbulnya masalah, memang sudah
scharusnya lebih waspada.”
“Baiklah, terima kasih.” Tracy menghela napas lega.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kamu, ikut aku sebentar.” Tuan besar memberi perintah pada Daniel.
Danicl menepuk–nepuk bahu Tracy, membalikkan badan berjalan keluar, Thomas dan beberapa
pengikut segera masuk, menunggu di pintu untuk melindungi Tracy.
Melihat pemandangan ini, Tracy merasa sangat tidak nyaman, dia merasa seperti akan terjadi sesuatu
hari ini.
Tuan Besar mengajak Daniel ke ruang tunggu di sebelah, kemudian ia menutup pintu.
Tuan besar berlanya tanpa basa–basi, “Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menyerang
perusahaan bibimu?”
“Bukankah sudah pernah kukatakan, langsung tanya saja padanya?” Daniel mengerutkan kening,
“Kenapa? Dia tidak menghubungi kakek?”
“Setelah peristiwa terakhir kali itu, dia sudah memutuskan hubungan.” Tuan besar berteriak dengan
marah, “Aku tahu kabar ini dari sescorang di perusahaan.”
Mendengar perkataan ini, Daniel mengerutkan kening. Apa yang terjadi? Setelah semua keributan ini,
wanita gila itu masih belum muncul?
Daniel berpikir, wanita itulah yang mengeluh pada Tuan besar, schingga Tuan besar bisa datang
untuk menudulinya.